Rahmat Ali Bertabligh Lewat Weblog




Link-nya ada di MKAI.

KATA-kata Imam Jamaat Ahmadiyah inilah (disampaikan di Jerman tanggal 3 Desember 1982), yang selama ini membangkitkan kegelisahan dalam diri Rahmat Ali untuk terus bertabligh di dunia maya. Teknologi Internet yang berkembang luar biasa dalam 2 dekade terakhir, dan kini telah menjangkau berbagai pelosok negeri, bagi Rahmat Ali, menjadi peluang untuk memanfaatkannya sebagai sarana penyebaran kebenaran Islam hakiki (baca: Jamaat Ahmadiyah) secara luas. Memuat penjelasan-penjelasan Jamaat Ahmadiyah dalam weblog pribadinya merupakan salah satu cara tabligh yang selama ini ditekuninya.

Berawal Dari ”Coba-coba”

Berawal dari sekedar 'coba-coba', pada akhir tahun 2005 Rahmat Ali mencoba mempelajari cara membuat weblog di Internet, dan ia menemukan bahwa membuat weblog itu mudah, bahka bagi pemula sekalipun. Selain itu, saat ini juga sangat banyak ditawarkan weblog yang'gratisan' sehingga layanan ini pun boleh dikatakan murah.

Pada mulanya Rahmat Ali membuat weblog 'gratisan' di blogspot.com dan wordpress.com. Alih-alih mengisinya dengan hal-hal duniawi, Rahmat Ali malah memenuhi weblog-weblog-nya itu dengan berbagai keterangan dan penjelasan tentang Jamaat Ahmadiyah. Diakuinya bahwa hal ini terinspirasi dari seorang LI asal Bandung yang pernah mem- posting laporan pandangan mata' peristiwa penyerangan Parung tahun 2005 sehingga kawankawannya pun banyak yang jadi bersimpati kepada Jamaat.

18.000 Pengunjung

Selama ini weblog Rahmat Ali pencapaiannya cukup baik. Jumlah pengunjungnya, secara keseluruhan, mencapai lebih dari 18.000 pengunjung. Artinya, sudah lebih dari 18.000 kali dalil-dalil Jamaat Ahmadiyah dibaca oleh para pengunjung weblog-nya. Dapat dibayangkan bahwa bertabligh melalui weblog cukup strategis, selain tentunya mudah dan murah. Melihat kenyataan ini, Rahmat Ali baru-baru ini meng-upgrade weblog pribadinya, dari 'gratis' menjadi 'premium' alias tidak gratis lagi.

Meski tidak lagi gratis namun masih terbilang murah, karena Rahmat Ali hanya perlu membayar Rp. 25.000 per tahun, atau kurang dari Rp. 2100 per bulannya. Beberapa fitur baru didapatinya dengan cara ini, selain tentunya domain weblog yang lebih 'menjual'. Kini weblog Rahmat Ali dapat diakses dengan mengetik www.rahmatali.web.id di program aplikasi Internet semacam dan sebagainya.

Weblog saat ini begitu marak, dan pertumbuhannya pun sangat pesat. Kemudahan penggunaan serta biayanya yang murah membuat jumlah bloggers (istilah untuk pengguna weblog) di Indonesia kini mencapai angka puluhan ribu, dan terus mengalami peningkatan. Tahun 2008, diprediksi jumlah bloggers di Indonesia akan melebihi angka 100.000. Regulasi di Indonesia pun cukup mendukung pertumbuhan jumlah bloggers lokal, beberapa waktu lalu Menkominfo mengatakan bahwa kebebasan berekspresi para bloggers terjamin sepenuhnya, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran untuk memuat tulisan apapun dalam weblog.

Muballigh Membuat Weblog

Hal yang menarik adalah bahwa belum lama ini para Muballigh di Wilayah DKI Jakarta mendapat pelatihan bagaimana membuat weblog di Internet, sehingga kini beberapa Muballigh telah membuat weblog pribadi yang dapat diakses oleh siapapun dari berbagai belahan di dunia ini. Mengikuti perkembangan zaman, ya memang perlu mengikuti perkembangan Zaman, Karena segala kemajuan zaman ini adalah saranayang telah diciptakan Allah untukmewujudkan kemenangan Islam di akhir zaman.

Rahmat Ali berpendapat bahwa bertabligh di dunia maya tidak melulu harus dengan weblog, namun berbagai layanan lainnya pun dapat dimanfaatkan, misalnya lewat mailing list, e-mail jalur pribadi, forum di Internet, dan masih banyak lagi. ” Banyak kan teman-teman kita pegawai kantoran, yang dikaruniai kemudahan akses Internet di tempat kerjanya, namun tidak bebas kesanakemari karena keterikatannya pada jam kerja.

Sebenarnya mereka pun dapat tetap bertabligh, yakni dengan memanfaatkan Internet”, ujarnya. Lebih jauh Rahmat Ali menyampaikan kata-kata yang pernah disabdakan oleh Khalifah dalam khutbah tanggal 3 Desember 1982, ”Banyak kan teman-teman kita pegawai kantoran, yang dikaruniai kemudahan akses Internet di tempat kerjanya, namun tidak bebas kesana-kemari karena keterikatannya pada jam kerja. Sebenarnya mereka pun dapat tetap bertabligh, yakni dengan memanfaatkan Internet Pokoknya anda harus menyadari sepenuhnya bahwa tabligh Islam itu adalah tugas dan kewajiban anda. Dan dengan kemampuan yang ada pada anda masing-masing, mulai bergeraklah dan berupayalah menyampaikan tabligh secara perorangan maupun secara bersama”.



--
*istgfr+tsbh+slwt+wßlm*

“Don’t hate one another and don’t be jealous of one another, and don’t boycott one another and be servants of God as brethren.” --Muhammad saw.
“Hatred doesn’t cease by hatred, but only by love; this is eternal rule.” --Budha a.s.
“Love your enemies!” --Jesus a.s.
“Love for All, Hatred for None!” --Mirza Nasir Ahmad r.h.