Petunjuk-petunjuk untuk Para Tamu yang Menghadiri Jalsah Salanah Inggris







Petunjuk-petunjuk untuk Para Tamu yang Menghadiri Jalsah Salanah Inggris

Dalam Khotbah Jumat yang disampaikan menjelang pembukaan Jalsah Salanah Inggris di Hadiqatul Mahdi-Alton, Hampshire minggu lalu, 27 Juli 2007, Imam Jemaat Islam Ahmadiyah Sedunia Hadhrat Amirul Mukminin Mirza Masroor Ahmad Khalifatul Masih V atba. memberi beberapa petunjuk bagi para tamu yang menghadiri Jalsah Salanah Inggris dan bagi para panitia dalam tugas-tugasnya. Hudhur atba. mengatakan bahwa untuk beberapa hari itu cuaca di Inggris sangat ekstrim. Dengan lebatnya hujan di sana, sempat menyebabkan ketidaknyamanan kita dalam penyelenggaraan pertemuan tahunan tersebut. Semoga dengan kondisi seperti itu tidak mesti menghalangi para tamu dan warga sekitar dalam menghadiri jalsah.

Jalsah Salanah adalah sebuah institusi yang didirikan sendiri oleh Sang Pendiri Jemaat Islam Ahmadiyah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad—Imam Mahdi dan Almasih Yang Dijanjikan (Masih Mau’ud) a.s. atas petunjuk Allah swt. guna meningkatkan kerohanian kita. Hudhur atba. menceritakan beberapa contoh tempat pelaksanaan Jalsah yang juga mengalami kondisi cuaca ekstrim di Rabwah-Pakistan, Qadian-India, Ghana dan Tanzania. Semoga Allah swt. menganugerahkan kebaikan-kebaikan-Nya yang khas kepada para tamu dan panitia jalsah dan melindungi mereka dari segala ketidaknyamanan. Amin.

Dalam nasihatnya, Hudhur atba. bersabda kepada para tamu jalsah maupun panitia, agar berlaku dan saling hormat dan kasih sayang kepada siapa pun. Nabi Besar Hadhrat Muhammad Mustafa—Rasulullah saw. bersabda bahwa orang-orang yang beriman kepada Allah swt. dan Hari Akhir, harus melayani para tamunya secara baik. Misalnya, dalam sehari-semalam, kita harus menyediakan makanan untuk si tamu tersebut hingga tiga hari lamanya. Lebih dari itu, anggaplah hal tersebut sebagai sedekah. Tidak dibenarkan bagi seorang tamu tinggal di tempat tuan rumah untuk masa yang panjang apalagi hingga si tuan rumah kesusahan.

Tuan rumah harus peduli terhadap para tamu mereka dan memperlakukannya dengan hati yang baik. Jangan memperlakukan mereka dengan kata-kata yang tidak manis. Layani para tamu dengan layanan sarana maupun hidangan hingga keramahtamahan kita yang terbaik. Jangan sampai kita memiliki perasaan bahwa dengan adanya tamu, mereka jadi beban kita. Kita harus membuat para tamu terkesan atas pelayanan kita setelah kepulangannya nanti.

Hudhur atba. mengingatkan para Ahmadi yang telah mendapat visa dalam rangka menghadiri Jalsah Salanah dari negara Pakistan, India, Bangladesh dan lain-lain, jangan menyalahgunakannya dengan mencari suaka di Inggris atau di negara Eropa lain. Dengan menyalahgunakannya, hal tersebut sama saja merusak kepercayaan pihak berwenang yang telah memberikan visa, juga merusak reputasi dan nama baik Jemaat, pula menciptakan kesulitan-kesulitan bagi yang akan menghadiri Jalsah di masa yang akan datang karena tidak mendapatkan visa.

Sambil mengutip riwayat hadis Nabi saw. tentang pentingnya salam, Hudhur atba. menyatakan bahwa obyektivitas penyelenggaraan jalsah adalah menanamkan kembali nilai-nilai Islam di antara kita. Karenanya, pada hari tersebut kita harus menyebarluaskan salam.

Hudhur atba. mengingatkan kepada hadirin di jalsah agar menaruh perhatian khusus dalam mendirikan salat-salat fardu dan nawafil-nya, dan jangan berlebihan saat berkumpul dengan para kerabatnya sehingga mempengaruhi kadar kerohanian dalam menunaikan salat dan juga jangan sampai mempengaruhi seseorang dalam meraih manfaat-manfaat dari salat-salat yang ia tunaikan saat mengikuti jalsah.

Di bagian akhir khotbah, Hudhur atba. mengharapakan para Ahmadi untuk memperhatikan dua aspek dalam pelaksanaan jalsah yaitu fasilitas keamanan dan parkir kendaraan. Untuk parkir, Hudhur atba. mengingatkan agar setiap orang menggunakan fasilitas parkir yang telah disediakan panitia jalsah dan bahu-membahu bekerja sama dengan panitia gunakanlah kendaraan yang telah disiapkan khusus panitia dari tempat parkir menuju areal dan tenda utama jalsah. Tahun lalu, aparat kepolisian dan masyarakat sekitar areal jalsah sangat terkesan dengan kedisiplinan lalu lintas yang diteladankan selama pelaksanaan jalsah. Tahun ini, kita harus berusaha keras meningkatkan kemampuan dan pengaturan hal tersebut.

Dalam hal keamanan, Hudhur atba. bersabda bahwa orang-orang yang menghadiri jalsah harus tetap mewaspadai tempat sekitar. Dan jika mereka mencurigai seseorang, mereka harus melaporkannya kepada staf petugas keamanan dan terus mengawasinya. Hudhur atba. juga mengingatkan para panitia agar bekerja sama dengan orang-orang secara sopan setiap saat. Hudhur atba. menyerukan badan Lajnah Imaillah agar bekerja sama dengan staf keamanan dan jangan menyakiti hati mereka jika mereka bertugas ketika memastikan langkah-langkah prosedural. Hudhur atba. menginstruksikan agar orang-orang selalu memakai kartu identitas yang diberikan panitia jalsah demi terjaminnya keamanan setiap waktu.

Di akhir khotbah, Hudhur atba. mengingatkan hadirin di jalsah salanah untuk berdoa bagi diri sendiri. Dan, bagi orang-orang yang telah mereka tinggal di rumah. Kemudian sebagai penutup khotbah, Hudhur atba. membacakan sebuah surat yang ditulis Hadhrat Masih Mau’ud a.s..

Dalam sebuah surat, Hadhrat Masih Mau’ud a.s. berdoa semoga Allah swt. bersama dengan orang-orang yang datang ke jalsah semata-mata ‘karena-Nya’. Semoga Allah swt. menganugerhi ganjaran kepada mereka. Semoga Allah swt. memperlihatkan kasih sayang-Nya kepada mereka. Semoga Allah swt. menghilangkan kesukaran dan duka cita mereka. Semoga Allah swt. memperkenankan apa yang mereka hasrati dan mengangkat derajat mereka pada Hari Kebangkitan bersama dengan orang-orang yang telah Dia kasihi, sayangi dan lindungi ketika mereka tidak hadir hingga perjalanan berakhir. Amin.[] (MTA/Alislam.org/ASh/LB)

-------oooOooo-------



Pelaksanaan Jalsah Salanah Jemaat Butuh Para Panitia yang Sabar, Tabah dan Memiliki Rasa Hormat Kepada Para Tamu


Pelaksanaan Jalsah Salanah Jemaat Ahmadiyah Inggris semakin dekat pada tanggal 27 sampai 29 Juli ini. Sehubungan dengan itu, tema Khotbah Jumat Imam Jemaat Islam Ahmadiyah Sedunia Hadhrat Amirul Mukminin Mirza Masroor Ahmad Khalifatul Masih V atba. minggu lalu (Jumat, 20/7), berkisar pada tema keramahtamahan dalam jalsah. Khotbah yang beliau sampaikan dari Mesjid Baitul Futuh London ini, disiarkan Muslim Television Ahmadiyah (MTA) langsung melalui satelit-satelitnya ke seluruh dunia.

Hudhur atba. bersabda, sejak khalifah berkedudukan di Inggris 24 tahun lalu tahun 1983, status pelaksanaan Jalsah Salanah Inggris berubah menjadi internasional. Sejak Hadhrat Khalifatul Masih IV r.h. tinggal di Inggris, beliau telah bekerja keras membimbing jemaat setempat dalam mengorganisir kegiatan jalsah sambil berkoordinasi dengan Jemaat Markas-Rabwah, Pakistan, yang telah lama berpengalaman. Kini, Jemaat Inggris cukup terlatih mengorganisir jalsah dengan baik tanpa ragu dan khawatir.

Kadang-kadang, Hudhur atba. mengkhawatirkan para anggota komite jalsah yang berada di Rabwah. Mereka adalah para anggota komite Jalsah Rabwah pada 1983. Tahun itu adalah pelaksanaan jalsah yang terakhir di Rabwah. Mereka semua sudah berusia lanjut. Di antara mereka sudah ada yang meninggal. Di sisi lain, para generasi jemaat yang sekarang, belum banyak pengalaman. Bagaimanapun, Hudhur atba. bersabda, kita harus berbesar hati. Karena, dengan karunia Allah swt. dan disertai ketaatan yang sesungguh-sungguhnya, Dia telah memasilitasi dan menganugerahi Jemaat dalam mengorganisir jalsah di Rabwah kelak jika situasi memungkinkan. Amin.

Khotbah jumat yang Hudhur atba. sampaikan saat ini berfokus pada nasihat-nasihat bagi para sukarelawan dan sukarelawati di jalsah. Hudhur atba. bersabda bahwa para warga Ahmadi Inggris baik pria dan wanita, tua-muda, anak-anak maupun dewasa, telah memahami gugus tugas masing-masing dengan baik. Meski demikian, kekurangan apa pun yang ada, dapat diperbaiki.

Hudhur atba. bersabda, demikian besar makna keramahtamahan dalam Islam, esensi dasarnya telah Alquran Karim lukiskan dalam Surah ke-11 Hûd ayat 70 (QS 11:70). Ketika tetamu datang, jangan perlihatkan rasa cemas atau kekhawatiran. Untuk para tamu, kita tawarkan yang terbaik dan yang telah kita persiapkan. Kesantunan dalam melayani tamu, harus kita tampilkan dengan keramahtamahan dan kegembiraan. Umat Islam perlu menggunakan cara ini. Para Ahmadi perlu memperhatikannya apalagi pada pelaksanaan jalsah, akan menghadapi datangnya para Tamu Hadhrat Masih Mau’ud a.s.. Kita harus menyadari penuh bahwa orang-orang yang datang ke jalsah memiliki rasa hormat kepada kita. Jika tiap orang kita layani dengan semangat penuh kesantunan, maka sambutan unik dan menyenangkan akan kita dapatkan.

Selama ini, Hudhur atba. telah berjumpa beberapa tamu jalsah asal Pakistan yang mana mereka baru pertama kalinya bepergian. Di sini mereka tidak memiliki kerabat. Mereka mengkhususkan diri pergi ke jalsah, sekalian bermulaqat atau tatap muka dengan Khalifah yang sekarang. Para Ahmadi itu adalah orang-orang yang sederhana dari pedesaan, kadang menghadapi kendala dari segi bahasa, dan lain-lain. Meski demikian, mereka ini memiliki ketulusan hati. Semua itu harus kita tanggapi dengan melayani mereka.

Dalam beberapa hadis Nabi Besar Muhammad—Rasulullah saw. yang Hudhur atba. kutip mengenai keramahtamahan kepada para tamu, Hadhrat Rasulullah saw. bersabda bahwa hal tersebut merupakan tanda-tanda orang yang beriman. Dalam melayani tamu, kita jangan pandang bulu. Tak peduli tamu itu orang dekat maupun yang dikenal baik, melainkan—meski kita berbeda agama dan keyakinan—harus kita layani dengan baik dan penuh kepedulian.

Hadhrat Rasulullah saw. pun memiliki tamu-tamu yang menetap untuk waktu beberapa lama. Mereka mengambil berkat-berkat dari keramahtamahan beliau dalam hari-hari tersebut. Meski demikian, hal-hal tersebut adalah tanpa basa-basi dan apa pun yang tersedia dipersembahkan dan ditawarkan kepada para tamu.

Hudhur atba. menjelaskan bahwa setelah Fatah Mekkah, ketika tamu-tamu dan delegasi-delegasi terkemuka hendak datang bertemu Hadhrat Rasulullah saw., maka beliau saw. bersama para Sahabi r.a. (radhiya'l-Lâhu ‘anhum) mempersiapkan penginapan dan makanannya, dan memastikan kepuasan mereka tinggal.

Hudhur atba. bersabda, ketika seorang tamu bakal datang, maka pertama-tama Hadhrat Rasulullah saw. akan menanyakan kesiapan ‘orang rumah’ dalam melayani keperluan para tamu. Bila tidak ada, maka beliau saw. akan memastikan para Sahabi r.a. dalam mengambil alih tanggung jawab melayani para tamu. Besarnya jiwa pengorbanan, keramahtamahan dan ketulusan hati, telah Alquran Karim lukiskan dalam Surah ke-59 Al-Ĥasyr ayat 10 (QS 59:10).

Para tamu yang datang ke jalsah adalah untuk mengambil manfaat dari hidangan rohani. Mereka tak memiliki motif mencari keuntungan materi maupun duniawi dalam pikirannya. Beberapa di antara mereka, selama bertahun-tahun berusaha mendapatkan visa. Ketika mereka jumpa Hudhur atba., mereka sangat emosional dan memperlihatkan kesalehan dan ketulusan hati yang luar biasa.

Para sukarelawan atau Panitia Jalsah harus ikhlas betapa Allah swt. akan dan sedang menganugerahi ganjaran-Nya. Setiap tamu harus dilayani tanpa pandang bulu. Para panitia harus memperhatikan ketulusan niat dan hati mereka datang ke jalsah.

Selanjutnya Hudhur atba. menggambarkan tingginya sensitifitas Hadhrat Masih Mau’ud a.s. dalam teladan melayani tamu. Setiap Panitia Jalsah harus melayani para tamu dengan hati, dengan penghargaan berupa keramahtamahan kita, dan tanpa mempedulikan senang atau tidaknya mereka. Guna menghormati hak-hak orang lain, kita harus mengorbankan kenyamanan diri kita terlebih dulu.

Tentunya, merupakan karunia Allah swt. sehingga kita diperkenankan menerima berkah-berkah yang Dia telah anugerahkan karena kita telah memuliakan para tamu. Karenanya, saat bertugas, setiap Panitia Jalsah mesti menunjukkan penghormatan yang tinggi kepada para tamu di mana saja bertemu. Yang pasti, Hudhur atba. bersabda bahwa kadang-kadang, kesalahpahaman dapat menyebabkan hal yang tidak baik. Oleh sebab itu, para Panitia harus sabar dan tabah. Dan yang paling penting adalah: Berdoa. Tanpa aspek ini, kita tidak bisa memenuhi apa pun.

Hudhur atba. menasihatkan kepada para Panitia agar tetap mendirikan salat berjamaah selama tugas di jalsah. Hudhur atba. berdoa semoga Allah swt. memperkenankan setiap orang mengamalkan Tugas-tugas Kepanitian Jalsah dengan penuh keramahtamahan. Semoga para tamu puas dengan pelayanan yang para Panitia persembahkan.

Hudhur atba. menyampaikan bahwa selama ini cuaca di Area Jalsah Hadiqatul Mahdi berhujan rintik-rintik. Sehingga, akibat cuaca tersebut, dalam kunjungan Hudhur atba. ke Hadiqatul Mahdi mengalami penundaan dan menyebabkan akses lalu lintas menuju sana berakibat macet.

Di penghujung akhir khotbah, Hudhur atba. meminta para warga Ahmadi untuk mendoakan situasi akhir di Pakistan yang kian hari kian buruk : Ratusan orang terbunuh dan sesama Muslim saling bunuh-membunuh. Semoga Allah swt. memberikan mereka hati. Semoga Allah swt. menyelamatkan Pakistan. Apalagi, ketika perselisihan internal terjadi, pihak dari luar yang tidak bertanggungjawab memperkeruh dan mengambil untung dari situasi tersebut. Semoga Allah swt. melindungi Pakistan dengan segala cara. Semoga Allah swt. memberikan perasaan kepada mereka yang sedang menyiapkan kejatuhannya sendiri. Amin.[] (MTA/Alislam.org/ASh/LB)