Puisi semangat jiwa



PADA relung hati, rasa bimbang menyapa, terpaku pada bayang, kelemahan menjerat. Manusia, oh manusia, ciptaan sempurna, namun tak luput dari cacat, dari nestapa.

Waktu amat sedikit. Janganlah terpaku, pada kekurangan diri, setiap jiwa tercipta, dengan keunikan di hati. Bagaikan pelangi , penuh warna dan rona, kelemahanmu pun, bagian dari cerita.

Bukankah luka, mengukir kisah indah? Bukankah duka, mengantarkan pada tawa? Terimalah diri ini, apa adanya. Kelemahan manusiawi pun, bagian dari pesona.

Bangkitlah! Bangkitlah, wahai jiwa yang terbelenggu. Pecahkan belenggu keraguan, yang membelenggu. Hadapi dunia, songsonglah dengan penuh tegar dan kegembiraan. Percayalah pada diri, raihlah mimpi yang besar, cita-cita yang tinggi.

Kelemahan bukan kutukan. Tapi kesempatan untuk belajar dan berkembang. Jadikanlah batu sandungan, sebagai pijakan, menuju puncak kejayaan, yang diimpikan.

Ingatlah, kita tidak sendiri. Di dunia ini, banyak jiwa yang senasib. Bersama-sama kita melangkah,
menaklukkan rasa ketidaknyamanan ini, meraih masa depan yang cerah.

Janganlah tunduk pada rasa rendah diri. Kita pun berhak untuk bersinar dan berjaya. Percayalah pada diri, dengarkan bisikan hati: Kita mampu, kita tangguh, kita adalah pemenang sejati.

Teruslah melangkah, dengan penuh keyakinan, bersama gemintang dan rembulan, bersama matahari yang terselip diantara galaksi-galaksi. Raihlah mimpi-mimpi dengan penuh keteguhan. Kelemahan bukan akhir, tapi awal dari kebangkitan. Waktu amat singkat. Pekerjaan-pekerjaan masih amat banyak. Tunjukkan pada dunia, bahwa kita adalah insan yang luar biasa.

Semangatlah, jiwa yang terbelenggu. Masa depan menanti, mengimbau-imbau kita, dengan penuh cinta dan cahaya. Percayalah pada diri, raihlah mimpi. Kita adalah pemenang, kita adalah sang juara.[]

Ciampea Udik, {18:01 9-Jul-2024}

*diposting via blogger.com