Ritmik Puasa: Soneta Hati yang Kembali

PADA tiap hari, tiap saat, ia yang penuh berkah, puasa tiba dengan segala kearifannya; saya ini lama dan malas menunaikan puasa Senin-Kamis. Padahal mah tahu bahwa pintu atau sarana maaf dari Gusti Allāh SWT itu terbuka, guna bangkitkan hati supaya penuh rindu; puasa yang patut diniatkan semata-mata mengharap curahan rida dari-Nya yang Maha Esa.

Makna tersembunyi pada setiap sahur dan berbuka, ia merupakan perjalanan kembali pada sunnah yang terlewat. Puasa Senin-Kamis, ya , enggak lebih dan tidak kurang dari panggilan dari Sang Pangeran Rabbi; saya sih cuma berharap berkah-Nya didalam menyinari setiap langkah saya.

Harapan bersinar di pelupuk mata saat melakoni tirakat puasa; hikmahny membentuk ketabahan jiwa. Puasa jadi sarana pelengkap saat terpanjat doa-doa tulus penuh kerintihan dalam setiap sujud; tutupilah, ya Gusti Rabbi Penguasa Semesta-semesta, akan masa lalu saya yang penuh kesalahan dan kezaliman.

Puasa memang bukan hanya menahan makan dan minum; bagi saya yang hina ini, ia juga mengendalikan nafs amarah yang pakem. Puasa Senin-Kamis, setiap bulan deh, bak perjalanan hati yang tenang: merintis kembali ke jalan-jalan sunyi yang terlupakan.

Tajamnya mata batin memandang ke dalam diri: Puasa sebagai cermin, mencerminkan diri saya yang penuh noda dan debu kelalaian. Sambil sahur, saya merenung, ya, ia laksana refleksi diri dalam cahaya malam suci: Puasa ini adalah panggilan pada kesucian hati.

Dalam pojok-pojok kesunyian malam, hati merenung; laku puasa Senin-Kamis ini kerap dengan langkah ragu. Menghadap Penguasa Semesta-semesta, saya amat berharap ampunan-Nya mengurapi setiap doa.

Terima kasih dan syukur tiada terhingga pada hari-hari penuh rahmat ini, puasa mengajarkan arti hidup dan kebijaksanaan. Supaya hati bersih dan tajam, di setiap detik masa, pada setiap hirupan nafas dimana berada.

Limpahkanlah banyak keberkahan, pula rida-Mu, wahai Gusti Allah, didalam menyertai setiap langkahku. Puji syukur tiada terhingga atas taufiq guna melaksanakan hidayah dan meraih keberlimpahan-Mu; puasa yang bagaikan halte buat meneruskan jalan kembali pada cinta-Mu yang tak terbatas.▫️