"Pendaran jingga
menerpa riak-riak air mukamu
saat kita bertengger di atas jembatan,
sekulum senyum
kau perlihatkan
dan kita bercengkrama
tanpa hiraukan
hilir mudik orang-orang berjalan,
lamat-lamat
sepoian hangat senja kala
menuntaskan pertemuan tak terduga sore itu
dan
kita harus pulang lagi
ke kandang
mau-tak mau,
hati-hati di jalan ya?"
menerpa riak-riak air mukamu
saat kita bertengger di atas jembatan,
sekulum senyum
kau perlihatkan
dan kita bercengkrama
tanpa hiraukan
hilir mudik orang-orang berjalan,
lamat-lamat
sepoian hangat senja kala
menuntaskan pertemuan tak terduga sore itu
dan
kita harus pulang lagi
ke kandang
mau-tak mau,
hati-hati di jalan ya?"