Wahai mata air limpahan Ilahi dan makrifat Ilahi
Manusia datang kepadamu berlari-lari laksana kehausan
Wahai lautan karunia ilahi, Maha Penyantun dan Maha Pemberi
Berbagai-bagai bangsa datang kepadamu dengan membawa jambangan
Wahai Matahari husnun dan ihsan
Kau telah menyinari persada ini dan penduduknya
Suatu kaum telah melihatmu dan suatu umat sudah pula diberi kabar
Tentang Bulan yang merenggut hatiku
Dengan mengenang keelokanmu, mereka menangis karena cintanya
Dan merasa sedih dan pilu karena terpisah jauh
Kulihat hatinya remuk gelisah
Air mata berderai berlinang basah
Wahai, Orang yang mendapat nur dan cahaya-Nya
Kau penaka bulan dan matahari yang menerangi siang dan malam
Wahai Bulan kami, wahai tanda Rahman
Penunjuk jalan utama dan perwira perkasa
Pada wajahmu yang cemerlang, tampak padaku suatu kebesaran
melebihi watak manusia-manusia lainnya
Kaum cerdik pandai telah menjadi pengikutmu, dengan hati yang sungguh-sungguh
Dan tidak ingat lagi tanah airnya dahulu
Mereka telah memilih kau, memisahkan diri dari orang-orang yang dikasihinya
Dan menjauhkan diri dari lingkungan saudara-saudaranya
Membuang segala nafsu dan nafs-nya
dan melepaskan tangan dari harta benda yang fana
Keterangan Rasul-Nya sudah jelas sejelas-jelasnya bagi mereka
Hawa nafsu menyembah berhala sudah hancur luluh sama sekali
Di malam hari yang gelap gulita itulah mereka disinari Tuhan
Dan Allah-lah yang telah menyelamatkan mereka dari bahaya taufan
Orang-orang menghantam mereka dengan penyiksaan dan penganiayaan
Dengan pertolongan Tuhan, mereka tetap tabah
Kaum biadab merampas harta mereka
Dengan berpegang teguh pada Al-Furqan, wajah mereka tetap berseri-seri
Mereka telah menyapu bersih rumah dirinya, lalu segera mengecap hasil
dari keyakinan dan keimanan yang telah diperolehnya
Dalam peperangan, mereka tetap mengikuti jejak Rasul-Nya
Seperti laskar yang asyik tergila-gila dalam kecamuk peperangan
Karena setia dan cintanya kepada Nabi
Di bawah pedang terhunus, darah mereka mengalir seperti mengalirnya darah hewan korban
Harta benda mereka habis dirampas, datang kau laksana orang telanjang
Dan kau telah menyelimuti mereka dengan selimut iman
Kau dapati mereka satu kaum yang hina, seperti sampah
Dan kau telah jadikan mereka sebongkah emas murni
Dahulu daratan, sekarang berubah menjadi kebun
Di mana mengalir sungai yang airnya manis dan sarat dengan buah-buahan;
Negeri Arab kembali makmur
Setelah mengalami kegelapan, kelaparan dan kerusakan
Orang-orang Hijaz yag kegemarannya selalu menyanyi-nyanyi
Kau jadikan mereka fana, memfanakan diri kepada Allah Yang Rahman
Dan barang yang menyebabkan mereka buta
minum arak dan main wanita
Perempuan yang diharamkan Alquran
mengawininya--dikawininya
Kau telah hancurkan tempat-tempat penjual arak
Dan panggung sandiwara di seluruh negeri
Demikian banyak peminum arak yang melimpah mengigau karena mabuk
Telah kau masukkan mereka ke dalam agama sampai mabuk bagaikan mabuk arak
Banyak di antara mereka yang kerajingan menyanyi dan main gambus
Telah kau jadikan mereka para pemuja Tuhan
Alangkah...
Manusia datang kepadamu berlari-lari laksana kehausan
Wahai lautan karunia ilahi, Maha Penyantun dan Maha Pemberi
Berbagai-bagai bangsa datang kepadamu dengan membawa jambangan
Wahai Matahari husnun dan ihsan
Kau telah menyinari persada ini dan penduduknya
Suatu kaum telah melihatmu dan suatu umat sudah pula diberi kabar
Tentang Bulan yang merenggut hatiku
Dengan mengenang keelokanmu, mereka menangis karena cintanya
Dan merasa sedih dan pilu karena terpisah jauh
Kulihat hatinya remuk gelisah
Air mata berderai berlinang basah
Wahai, Orang yang mendapat nur dan cahaya-Nya
Kau penaka bulan dan matahari yang menerangi siang dan malam
Wahai Bulan kami, wahai tanda Rahman
Penunjuk jalan utama dan perwira perkasa
Pada wajahmu yang cemerlang, tampak padaku suatu kebesaran
melebihi watak manusia-manusia lainnya
Kaum cerdik pandai telah menjadi pengikutmu, dengan hati yang sungguh-sungguh
Dan tidak ingat lagi tanah airnya dahulu
Mereka telah memilih kau, memisahkan diri dari orang-orang yang dikasihinya
Dan menjauhkan diri dari lingkungan saudara-saudaranya
Membuang segala nafsu dan nafs-nya
dan melepaskan tangan dari harta benda yang fana
Keterangan Rasul-Nya sudah jelas sejelas-jelasnya bagi mereka
Hawa nafsu menyembah berhala sudah hancur luluh sama sekali
Di malam hari yang gelap gulita itulah mereka disinari Tuhan
Dan Allah-lah yang telah menyelamatkan mereka dari bahaya taufan
Orang-orang menghantam mereka dengan penyiksaan dan penganiayaan
Dengan pertolongan Tuhan, mereka tetap tabah
Kaum biadab merampas harta mereka
Dengan berpegang teguh pada Al-Furqan, wajah mereka tetap berseri-seri
Mereka telah menyapu bersih rumah dirinya, lalu segera mengecap hasil
dari keyakinan dan keimanan yang telah diperolehnya
Dalam peperangan, mereka tetap mengikuti jejak Rasul-Nya
Seperti laskar yang asyik tergila-gila dalam kecamuk peperangan
Karena setia dan cintanya kepada Nabi
Di bawah pedang terhunus, darah mereka mengalir seperti mengalirnya darah hewan korban
Harta benda mereka habis dirampas, datang kau laksana orang telanjang
Dan kau telah menyelimuti mereka dengan selimut iman
Kau dapati mereka satu kaum yang hina, seperti sampah
Dan kau telah jadikan mereka sebongkah emas murni
Dahulu daratan, sekarang berubah menjadi kebun
Di mana mengalir sungai yang airnya manis dan sarat dengan buah-buahan;
Negeri Arab kembali makmur
Setelah mengalami kegelapan, kelaparan dan kerusakan
Orang-orang Hijaz yag kegemarannya selalu menyanyi-nyanyi
Kau jadikan mereka fana, memfanakan diri kepada Allah Yang Rahman
Dan barang yang menyebabkan mereka buta
minum arak dan main wanita
Perempuan yang diharamkan Alquran
mengawininya--dikawininya
Kau telah hancurkan tempat-tempat penjual arak
Dan panggung sandiwara di seluruh negeri
Demikian banyak peminum arak yang melimpah mengigau karena mabuk
Telah kau masukkan mereka ke dalam agama sampai mabuk bagaikan mabuk arak
Banyak di antara mereka yang kerajingan menyanyi dan main gambus
Telah kau jadikan mereka para pemuja Tuhan
Alangkah...