Serunya Penangkapan p'Muhdi "mantan BIN" :-p

Hihi... Entah-lah. Bola apa lagi yang hendak dimainkan SBY saat ini? Jika saja ada yang melontarkan tertangkapnya Mayjen Purnawirawan Muchdi Purwoprandjono terkait Kasus Munir penuh muatan politik, ini pasti--pada sisi berbeda—adalah untuk menghantam SBY.

Jika saja p’Muhdi bersedia menggunakan hak belanya, apakah beliau mau membuka siapa orang-orang yang berada di belakangnya? Sebut saja nama Hendropriyono yang p’Muhdi buka, karena masak-sih aksinya sebagai Deputi tidak diketahui atasan. Dari situ, apakah wewenang p’Hendro tidak diketahui Presiden kala itu—Mbak Mega. Ini, pada sisi yang lain, berpeluang bakal menghantam figur Mega di PDIP. Mengingat, ‘atmosfir 2009’ semakin dekat. Lha-kenapa juga mesti menunggu 4 tahun untuk penangkapan p’Muhdi ini? :-)

Bersediakah pula, p’Muhdi membeberkan urusan Alm. Munir ini kepada kita? Saya melihat celah, jaringan inteligen kanan “yang itu” memiliki peran yang besar sekali. Heran sih, ketika [kencangnya desas-desus] p’Mahendrata bakal turun sebagai salah satu pengacara beliau. Wuih, man[g]tap[z] top markotop!

Pemberitaan tertangkapnya Muhdi pun, sarat dengan munculnya konflik yang lumayan seru bila kita simak bersama-sama lebih lanjut. Coba kita bedah tentang betapa eratnya p’Muhdi dengan p’Prabowo ketika masa aktif mereka di Kopassus yang notabene kini tengah membina jejaring melalui Partai Gerindra.

Lebih jauh, dengan ditangapnya p’Muhdi ini, akan mendatangkan dukungan dan simpati dari berbagai korps darimana beliau berasal, antara lain: Kopassus, Muhammadiyah, PII sbg underbow “yang itu”, PS Tapak Suci dan BIN sendiri. Wa`l-Lâhu a’lam.

Hanya, siapkah nanti POLRI bakal berhadapan dengan mereka—terlebih Kopassus. Jangan-jangan, saking berlarut-larut, POLRI bakal diserbu “pasukan tak dikenal”-deh nantinya. :-p Tapi, pasti POLRI bukannya tidak memiliki hitungan matematik dengan penangkapan p’Muhdi ini.

Saya masih menunggu, siapa "dalang lebih tinggi" dalam perencanaan pembunuhan pejuang HAM Munir, menurut LSM Kontras yang dikutip Radio Nederland, menyusul penahanan p'Muhdi sebagai tersangka.

Saya masih ingat betapa yang namanya inteligen selalu memiliki kepentingan ganda. Kurang lebihnya begini: Sukses tidak dipuji, gagal dicaci maki, dan mati tidak dicari. ;-)

Yaa, ini analisa saya yang belum tentu benar. CMIIW. Just, kita lihat saja nanti. Saya sih hanya bisa berdoa khusyuk untuk NKRI yang saya cintai.

... Âm
în, allâhumma âmîn.[]