KELEMAHLEMBUTAN dan Kebaikan Sifat Ar-Rafîq AllahSWT., …

SARIPATI/Kutipan Khotbah Jumat Imam Jemaat Muslim Ahmadiyah Sedunia SAYYIDINA HADHRAT AMIRUL MUKMININ MIRZA MASROOR AHMAD KHALIFATUL MASIH V ATBA. di Mesjid Baitul Futuh London Tanggal 28 Maret 2008


…MENJADI bahasan khotbah jumat yang Hudhur (Hadhrat Khalifatul Masih V) atba. terangkan pada bagian awal. Di samping itu, sifat Ilahi tersebut berarti sahabat, dan yang tidak mendatangkan kemudaratan apa pun melainkan hanya faedah, senantiasa simpati maupun melakukan segalanya tanpa cacat. Sang Pendiri Suci Jemaat Ahmadiyah memperoleh manifestasi makrifat dan hakekat Ar-Rafîq ini, yaitu ketika tahun 1903 sedang berjangkit epidemi penyakit pes yang luas dan mematikan. Allah swt. mengajari doa “Yâ Hafîzu, yâ ‘Azîzu, yâ Rafîq.”

Umumnya, semua manusia memperoleh manfaat dari sifat Ilahi ini. Akan tetapi, hanya beberapa orang saja yang menyadarinya. Yaitu, dengan cara menjadi hamba-hamba Tuhan sejati, kembali kepada Allah dengan seikhlas-ikhlasnya sehingga berhasil menjadikan wujud Tuhan-nya sebagai Rafîqu`l-A’lâ—Sahabat Yang Maha Mulia. Salah satunya adalah Hadhrat Nabi Besar Muhammad-mustafa Rasulullah saw.. Beliau sosok teladan yang sempurna, berhasil membumikan Allah swt. sedemikian rupa, sehingga ruh beliau pun seakan-akan terpisah dari kehidupan dunia—fanâ fi`l-Lâh, dan berhasil memberi hikmah pengertian kepada kita sedemikian rupa, menjadikan Allah swt. sebagai Sahabat Yang Maha Karib.

Saat ini, aktivitas penentangan Islam semakin meningkat. Sedangkan, kita hanya memiliki Dia Yang Ar-Rafîq—tempat kita mengadu yang Pertolongan-Nya dapat diandalkan menghadapi mereka. Geert Wilder seorang politikus Belanda yang anti-Islam membuat film pelecehan Islam. Rencananya ditayangkan di sebuah stasiun TV, Jumat tanggal 28 Maret. Namun sebenarnya sudah ditayangkan di sebuah stasiun TV lokal kemarin dan juga di internet. Ini dikarenakan, berbagai stasiun TV besar nasional menolak menayangkannya. Semoga Allah swt. senantiasa memberi petunjuk dan hidayah kepada mereka agar senantiasa dapat menolak segala bentuk keburukan.

Wilder berkeberatan terhadap QS [Muĥammad] 47:5 yang hakikatnya bukan hal baru melainkan lagu lama. Kenyataannya, falsafah ajaran Islam yang cinta kasih dan peka terhadap hak-hak orang lain. Akan tetapi, perlu penjelasan lebih lanjut sisi lain dari ajaran tersebut. Ajaran Islam senantiasa mengambil jalan tengah, tidak keras, pula tidak lembek. Mereka yang hanya melihat ‘lembek’ menunjukkan bahwa mereka sebenarnya adalah golongan orang yang suka mengumbar dendam kesumat seperti halnya Wilder.

Hudhur atba. menginginkan agar para Ahmadi menyimak sesuatunya dengan seksama. Terkait hal tersebut, demi banyaknya berkat yang bakal kita peroleh dan sebagaimana tercantum dalam Doa-doa Program Rohani menyambut Tasyakur Seabad Khilafat Ahmadiyah, sangat penting bagi kita untuk banyak berdoa serta selawat kepada Hadhrat Rasulullah saw.. Apalagi situasi sekarang, pencemaran nama baik Hadhrat Rasulullah saw. mengalami peningkatan. Kita harus kembali mendekatkan diri kepada Allah swt., mencari pertolongan-pertolongan dan kemudahan-kemudahan-Nya dalam menyiarkan ajaran Islam ke seluruh dunia sebaik-baiknya.

Kita hanya berupaya menjernihkan keadaan. Karenanya, kita tidak percaya dengan cara-cara main hakim sendiri dan kita meyakini pertolongan Allah swt. yang berkuasa atas segala sesuatu. Manakala kita coba memanifestasikan berbagai sifat Allah swt. di dalam diri, artinya kita harus dapat merubah akhlak maupun perangai kita. Ini yang senantiasa, harus dan dapat kita lakukan.

Selanjutnya, merujuk firman QS [Asy-Syurâ] 42:41-44, Hudhur atba. menerangkan keelokan ajaran Islam terkait menjawab segala keberatan yang diajukan Wilder—dan kawan-kawannya yang sepemahaman. Beliau pun membacakan beberapa ikhtisar tulisan Sang Pendiri Jemaat Ahmadiyah mengenai keteladanan Hadhrat Rasulullah saw. yang merupakan citra ajaran Alquran.

Hudhur atba. bersabda, orang-orang yang akrab dengan Alquran tahu persis akan keindahan ajarannya. Akan tetapi, para penentang Islam justru mengajukan berbagai keberatan. Manakala ayat-ayat Alquran di atas diterapkan pada situasi sekarang, yang diperlukan adalah mawas diri. Alih-alih membalas dendam secara membabi-buta, tempuhlah jalur hukum.

Kemudian, mengutip QS [Asy-Syu’arâ`] 26:4 dan [Al-Anbiyâ`] 21:108, Hudhur atba. menguraikan berbagai kemuliaan Hadhrat Rasulullah saw. yang patut kita teladani dan yang menggambarkan akhlak fadillah Rasulullah Saw yang pada intinya bersifat penuh dengan cinta kasih dan murah hati. Semuanya bersumber dari beberapa hadis dan tulisan Sang Pendiri Jemaat Ahmadiyah.

Semoga, Allah swt. memudahkan orang-orang di dunia untuk melihat kebenaran dengan pikiran jernih, berkenan dengan kita, dan kita menyaksikan bersinarnya panji kebenaran Hadhrat Rasulullah saw. ke seluruh pelosok dunia, sekaligus juga membuat mereka yang tidak jujur menjadi malu. Amin.

Di akhir khotbah, Hudhur atba. menyampaikan berita duka tentang syahidnya dokter Muhammad Sarwer warga Ahmadi Jemaat Peshawar, Pakistan pada tanggal 19 Maret oleh gerombolan orang yang tak dikenal dan tak bertanggung jawab. Keluarga beliau merupakan satu-satunya keluarga Ahmadi di daerah tersebut yang tetap bertahan tinggal di sana, meski sudah ada beberapa kali penyerangan sebelumnya. Almarhum meninggalkan seorang istri, enam anak perempuan dan tiga anak laki-laki. Semoga Allah memberi maqam terbaik bagi arwah almarhum pada surga-Nya, dan memberikan ketawakalan bagi keluarga yang ditinggalkan. Usai Salat Jumat, Hudhur atba. mengimami Salat Jenazah Gaib.[] (ALISLAM/ALI)