[Friday Sermon Summary--11 April 2008] PERBANYAK Doa Dalam Setiap Perjalanan

KHOTBAH Jumat Imam

DALAM Khotbah Jumat yang disiarkan langsung Muslim TV International (MTA) melalui satelit-satelitnya tiga minggu lalu (11/4), Imam Jemaat Muslim Ahmadiyah Sedunia Sayyidina Amirul Mukminin Hadhrat Mirza Masroor Ahmad Khalifatul Masih V atba. mengumumkan rencana perjalanan panjang beliau ke beberapa negara di benua Afrika bagian barat, dan menasihatkan secara implisit bahwa seseorang yang mengadakan perjalanan harus senantiasa memperbanyak doa. Hudhur atba. pun, meminta kepada warga Muslim Ahmadi seluruh dunia untuk mendoakan khusus demi kelancaran dan kesuksesan perjalanan beliau tahun ini.

Tentang ‘perjalanan’, Hudhur atba. menerangkan bahwa Alquran Karim menyinggungnya pada beberapa tempat. Nubuwatan tentangnya pada Akhir Zaman, kalau kita perhatikan sekarang, menyirat keadaan perjalanan yang penuh makna dan sangat menyenangkan.

Bagi orang-orang yang beriman, ‘nawaitu’ mengadakan perjalanan adalah semata-mata mencari rida Allah swt. dalam rangka memelihara dan menebarkan kebaikan. Pula, sebagai tanda syukur atas keberkatan-keberkatan yang ia terima. Alquran Surah (QS) [Al-Baqarah] 2:198 mencantumkan bahwa mempersiapkan segala sesuatu dalam tiap perjalanan menjadi penekanan yang sangat penting, karena inilah buah perspektif takwa bagi seorang mukmin sebagaimana QS [At-Taubah] 9:112 telah mendefinisikan karakteristiknya.

Syarat awal menuju jalan ketakwaan adalah ketulusan hati dalam bertobat. Ini yang akan menjauhkan kita dari setiap dosa, kelalaian maupun kelemahan-kelemahan manusiawi. Sehingga, setiap tur maupun perjalanan yang kita laksanakan, adalah semata-mata mencari rida Allah swt..

Hudhur atba. menyinggung rencana kunjungan-kunjungan beliau tahun ini ke beberapa negara antara lain Ghana, Benin dan Nigeria. Tentunya, perjalanan yang semata-mata untuk kerohanian ini adalah untuk memenuhi rangkaian Program Tasyakur Seabad Khilafat Jemaat Ahmadiyah Internasional. Rangkaian doa dan syukur pun, harus senantiasa kita panjatkan. Terutama, doa yang tercantum dalam firman QS [Az-Zukhruf] 43:14. Apalagi karena pada zaman sekarang, berbagai perjalanan dengan kecepatan dan kenyamanannya telah tersedia.

Di samping itu, Hadhrat Rasulullah saw. bersabda bahwa ada tiga macam orang yang doa-doanya selalu diterima, yaitu: orang-orang yang terzalimi, musafir atau yang melakukan perjalanan, dan doa seorang ayah untuk keturunannya.

Dalam sebuah riwayat hadis, Hadhrat Rasulullah saw. menganjurkan kita berdoa saat memasuki dan untuk daerah baru kita datangi, berdoa untuk berkah maupun potensi-potensi kebaikan dan manfaat yang ada di dalamnya. Kita pun mesti berdoa agar dijauhkan dari setiap kesulitan, kedukaan dan kerugian.

Semoga pada zaman ini, Allah swt. memenuhi janji-janji-Nya yang sejak dahulu telah dibuat dengan Hadhrat Rasulullah saw.. Sehingga, kita bisa menyaksikan kejayaan dan berkibarnya panji-panji tauhid yang diamanahkan beliau saw. di dan untuk seluruh dunia.

Menjelang akhir khotbah, Hudhur atba. menginformasikan kemajuan rohani kaum perempuan dalam organisasi Lajnah Imaillah (LI) Jemaat Ahmadiyah Jerman tentang kerendahan hati mereka. LI Jerman memperlihatkan keluhuran akhlak dan itikad baik mereka dengan memohon maaf kepada Hudhur atas segala kekeliruan dan kekhilafan mereka dalam pelaksanaan Ijtima Nasional mereka tahun lalu.

Diingatkannya, bahwa keteladanan dan ketulusikhlasan para Anggota LI Jerman sebagai bagian dari keluarga besar jemaah Sang Almasih-yang-dijanjikan, sungguh merupakan langkah perubahan diri yang suci dan revolusioner. LI Jerman telah memperlihatkan kesetiaannya. Mereka memahami makna istigfar itu sendiri.

Hudhur atba. mengungkapkan sebuah surat dari wanita Ahmadi Jerman yang menulis bahwa sahabat Non Ahmadi-nya yang berasal dari Afghanistan mengutarakan bahwa LI Jerman mesti bersyukur atas teguran Hudhur atba.tersebut, karena masih ada yang mau membimbing dan mengarahkan mereka ke arah perubahan yang suci, daripada tak seorang pun penolong di Afghanistan yang mau menyelamatkan mereka dari keburukan-keburukan.

Walhasil, Hudhur atba. telah memerintahkan kepada Amir Nasional dan Sadr LI Jemaat Jerman, agar para warga Ahmadi tenang dan bersiap-siap menghadapi jalsah salanah internasional pada Agustus mendatang. Dengan bijak, Hudhur atba. meminta agar setiap warga Ahmadi Jerman menghilangkan segala syak-wasangka yang masih ada di dalam hati.

Pernyataan dan permohonan maaf yang tulus dari warga perempuan Ahmadi, baik yang dewasa maupun anak-anak, benar-benar sukar untuk Hudhur atba. lukiskan dengan kata-kata. Pinta beliau, yakinlah, bahwa jalsah salanah untuk warga Jemaat Ahmadiyah Jerman akan kita laksanakan tahun ini.

Kejadian yang telah berlalu tersebut, semoga menjadikan warga LI Jerman semakin ditinggikan derajat kerohaniannya. Semoga Allah swt. meningkatkan ketulusikhlasan hati dan terus-menerus meraih kemajuan yang tiada tara.

Khususnya warga Ahmadi Jerman, Hudhur atba. meminta mereka khusyuk dalam berdoa untuk pelaksanaan jalsah salanah negeri mereka tahun ini. Semoga Allah swt. senantiasa membukakan pintu cinta kasih dan keberkatan-keberkatan-Nya. Amin.[] (Alislam/Ali)