Rupa dan Wujud Baru Penjelmaan Kembali Kenangan Cinta Pertama Akan Senantiasa Ada

*bsmlh+slwt+slm*
*sambil-dengar-playlist-musik-Top-40-dan-Ekskalasi-dari-Pramborsfm.com-Charts*
Postingan ini terilhami dari hasil chattingan-ku--Senin (10/3) sore--dengan sohibku-dari-kecil Muhammad Erwin Hasyim Sahib yang kerja di Metrodata Jakarta sekarang, dan Didit "Ndut" Barianto asal Yogya mahasiswa S2 di Fukkuoka Jepang, dan Huria Sahiba yang kerja nun jauh di Ternate Utara yang memiliki suami tinggal di Jakarta.
--
[intro: "JRENG!"]

"Ten2five - Hanya Untuk-Mu"
inikah rasanya bila 'ku sedang jatuh cinta, setiap hela napasku bahagia
mengenal hatimu hadirkan indahnya dunia, kau bawa irama cinta di jiwa
semua yang kumau hanyalah dirimu satu, kaulah jawaban semua doa
semua yang kurasa rindu dalam asa di dekat cinta,
hatiku untuk-mu
haruskah diriku bertanya pada bintang-bintang, pantaskah 'ku mengharap cintanya
semua yang kumau hanyalah dirimu satu, uhh, kaulah pelita di dalam jiwa, uhh
semua yang kurasa, rindu dalam asa, di dekat cinta,
hatiku untuk-mu, hanyalah untuk-mu...[]

--
HAL terkenang paling indah yang paling berkesan, bagiku sangat banyak. Maksudnya, bisa banyak untuk digali. Antara lain adalah kenanganku akan Tuhan, ayah dan ibu, adik-adik, para guru, sahabat-sahabat, sekolah, negeri ini, agama yang kuanut, organisasi yang aku aktif di dalamnya, dan masih banyak lagi. Jatuh cinta? Itu termasuk salah satunya yang belum sempat kusebut tadi, yaa--di dalamnya ada kenangan indah gitu-"deh!".
Cinta pertama, bagi setiap orang sangat mendalam. Cinta pertama yang dimaksud pada umumnya orang beranggapan, instinctly--tentu akan sama jika ditautkan dengan hal-hal yang berkonotasi nafsu. Tapi tidak apa-apa. Mungkin begitu isi otak mereka tatkala ditanya tentang cinta pertama, terlebih "Siapa Wanita Cinta Pertama-mu?". Dahulu, aku sempat begitu-koq.
Aku sih santai aja.
Well, mengungkapkan siapa wanita cinta pertamaku-(alah!), terus terang--masih malu untuk mengatakannya. Aku termasuk orang yang sangat pemalu. Baiklah, melalui tulisan ini akan kuungkap sedikit "clue"-nya.
Sebenarnya, ada beberapa wanita yang telah membuat hatiku impress demikian dalam. Sedemikian dalam, ada pula yang hingga membuat hatiku sangat terluka. Benci-malu-lucu bercampur aduk penuh hikmah rasanya, kalau teringat hal itu. Kenangan wanita yang kuceritakan di bawah ini nanti, bukan sosok yang tadi kuutarakan. Wanita kenangan yang kumaksud ini, the best-lah menurutku: Womenly, keibuan. Dan, ya itu-lah, solehah dan pokoknya baik-lah di mataku serta membuat hati tergetar.
Suatu pagi dini hari, Ahad (9/3), aku sedang asyik-masyuk di warung (cafe) internet Bang Syarif, download beberapa khotbah jumat dari Alislam.org. Nah, sambil menunggu download selesai, aku surfing ke Friendster.com. Terbetik hati, penasaran ingin melihat Friendster seorang wanita yang pertama kali membuat haru biru. Sebut saja namanya: T (nama samaran). Dan, ya ampun (!), ternyata benar juga kata S (nama samaran) sepupunya, dia ada
di Friends List-ku.
Pangling, mungkin ini kata yang tepat. Sewindu lamanya tak jumpa, ada beberapa yang berubah pada dirinya. Fisikli-umumnya, rupa T yang sekarang adalah lebih mature atau dewasa. Namun, ada beberapa kerutan wajah yang tidak hilang pada dirinya, yaitu kebeningan mata dan sunggingan senyum simpul bibirnya.
Kalau ditanya sedalam apa perasaan ini terhadapnya dahulu, jawabannya "dalam". Hal ini pernah kuungkap saat curhat ke S beberpa tahun yang silam. Tapi, dalam postingan ini, tidak akan kuungkapkan lebih jauh tentang T. Cukup sampai di sini saja kenangan terindah tentang dia. Mengingat S sekarang, sudah bukan berbadan satu atau dua lagi, namun tiga, plus dengan suami--jadi empat--yang mencintainya serta selalu hadir dan dekat dalam dekapan setiap saat.

"Yovie N The Nuno - Menjaga Hati"
MAN:
masih tertinggal bayanganmu yang telah membekas di relung hatiku
hujan tanpa henti seolah pertanda cinta tak di sini lagi: kau telah
berpaling
biarkan aku menjaga perasaan ini, ohh, menjaga segenap cinta yang telah
kau beri
engkau pergi aku tak 'kan pergi, kau menjauh aku tak 'kan jauh
sebenarnya diriku masih mengharapkanmu
masih adakah cahaya rindumu yang dulu selalu cerminkan hatimu
aku tak 'kan bisa menghapus dirimu meski kulihat kini kau di seberang sana
biarkan aku menjaga perasaan ini, ohh, menjaga segenap cinta yang telah
kau beri
engkau pergi aku tak 'kan pergi, kau menjauh aku tak 'kan jauh
sebenarnya diriku masih mengharapkanmu
andai akhirnya kau tak juga kembali, aku tetap sendiri menjaga hati
WOMAN:
biarkan aku menjaga perasaan ini, ohh, menjaga segenap cinta yang telah
kau beri
MAN:
ohh, engkau pergi aku tak 'kan pergi, kau menjauh aku tak 'kan jauh
sebenarnya diriku masih mengharapkanmu
WOMAN & MAN:
biarkan aku menjaga perasaan ini, ohh, menjaga segenap cinta yang telah
kau beri
MAN:
engkau pergi aku tak 'kan pergi, kau menjauh aku tak 'kan jauh
sebenarnya diriku masih mengharapkanmu, sejujurnya diriku masih
mengharapkanmu, ohh
uhh, uhh, uhh...

Akan tetapi, dia cinta pertamaku jelas tak terbantahkan. Dan, entahlah bagaimana perasaanku jika aku jumpa dia nanti, aku yakin, itu akan tetap ada meski aku tidak bisa memilikinya lagi. Dan itulah kenangan.
Bagaimanapun, apalagi yang namanya kenangan, sesungguhnya tidak akan hilang. Ia hanya akan berganti rupa dan wujud di dunia ini. Dan aku yakin, Gusti Allah swt. sudah mempersiapkan gantinya yang lebih baik untukku. Dan itu tidak akan lama. Konsekuensi ini harus kuambil, mau-tak mau. Dan-toh hanya kematian saja yang bisa memudarkannya. Kemudian, itu akan berganti rupa dan wujud lagi, dalam bentuk yang tidak bisa kubayangkan jika di dunia ini. Dan aku semakin sadar bahwa ternyata, "Innaa li`l-Laahi wa innaa ilaihi rooji'uun."[]

--
*istgfr+tsbh+slwt+wßlm*
"Don't hate one another and don't be jealous of one another, and don't
boycott one another and be servants of God as brethren." --The Hadith
"The whole worth of a kind deed is in the love that inspires it." --The
Talmud
"Hatred doesn't cease by hatred, but only by love; this is eternal rule."
--Tripitaka
"Love your enemies!" --Bible
"Love for All, Hatred for None!" --Mirza Nasir Ahmad r.h.
"To be loved, be lovable." --Ovid