PENENTANGAN Berupa ‘Keberatan-keberatan Tanpa Dasar’ Terhadap Islam Meningkat

SARIPATI/Kutipan Khotbah Jumat Imam Jemaat Muslim Ahmadiyah Sedunia Sayyidina Hadhrat Amirul Mukminin Mirza Masroor Ahmad Khalifatul Masih V atba. di Mesjid Baitul Futuh London Tanggal 29 Februari 2008 (22 Shaffar 1429)

PENENTANGAN Berupa ‘Keberatan-keberatan Tanpa Dasar’ Terhadap Islam Meningkat

HUDHUR (Hadhrat Khalifatul Masih V) bersabda bahwa saat ini, berbagai aksi penentangan berupa keberatan-keberatan yang tanpa dasar sama sekali terhadap Islam, Alquran Karim dan wujud suci Hadhrat Rasulullah saw., meningkat dan memiliki polanya yang baru. Bentuk tersebut memang sudah sunatullah dan zamannya. Hal ini dikarenakan, dunia kekinian dengan orang-orangnya yang berfitrat suci, sedang memusatkan perhatiannya ke arah Islam setelah mereka mengkritisasi dan menguji ajaran-ajaran Alquran.

Hudhur atba. menceritakan, ada seorang wanita jurnalis Inggris yang pergi ke Afghanistan untuk berkhidmat khalq atau kerja sosial. Saat itu, sang jurnalis ini ditangkap Taliban dan akan dibebaskan bila berjanji supaya dia mau belajar dan mengkaji Alquran. Kemudian, dalam masa-masa pengkajian otodidaknya terhadap Alquran, jurnalis ini menemukan banyak ketidaksesuaian dalam mempraktekkan ajaran Islam terutama perlakuan terhadap kaum perempuan. Singkat cerita, ia masuk dan menerima Islam sebagai agamanya. Dan setelah menjadi muslimah, ia berjihad memperjuangkan hak-hak kaum perempuan. Apa yang ia perjuangkan semakin memperkuat keimanannya.

Kemajuan-kemajuan jasmani dan rohani yang Islam dapatkan seperti ini, semakin mengkhawatirkan dan menakutkan kekuatan-kekuatan besar anti Islam. Dan kenyataan ini pulalah yang terdapat pada masa awal Islam lahir.

Akhir-akhir ini, suara-suara penentangan yang keluar di Barat tidak mempresentasikan sentimen publik pada umumnya. Masyarakat sendiri memprotes ketidakadilan dan ketidakwajaran tersebut. Begitupun, yang terjadi di Denmark terkait pemuatan kembali karikatur Nabi Muhammad saw. oleh sebuah media pers.

Dalam wawancara dengan misionaris Ahmadiyah, seorang jurnalis wanita lain mengungkapkan bahwa ia mengutuk pemuatan karikatur tersebut. Padahal, dikatakannya, bahwa sebelum pemuatan karikatur tersebut, betapa bangganya ia menjadi warga negara Denmark. Sementara itu di internet sendiri, umumnya masyarakat mengutuk keras pemuatan kembali karikatur tersebut.

Di balik kasus karikatur ini, terdapat sebuah kekuatan besar Anti Islam yang takut terhadap meluasnya keindahan ajaran-ajaran Islam. Mereka tidak ingin agar masyarakat mengetahui langsung dari sumbernya. Mereka mulai menggunakan instrumen-instrumen maupun kedok agama dalam menegakkan keberlangsungan hidup, dominasi dan kekuatan duniawi mereka. Artinya, sabda Hudhur atba., gelombang penentangan Islam bukanlah semata-mata berasal dari beberapa penulis, anggota-nggota parlemen, para politisi maupun para kartunis.

Perkara penutupan siaran MTA3 khusus Bahasa Arab pada satelit di Timur Tengah beberapa waktu silam—(kini kita sudah mendapat provider satelit lain sebagai gantinya), ternyata tak jauh dari besarnya andil dan campur tangan para pemodal besar umat Kristiani. Sebagai otak atas segala usaha Anti Islam tersebut, mereka mulai mengarah menjadi Tuhan di dunia ini.

Takdir Islam dan penyebarannya di zaman ini bukan melalui ancaman terror, melainkan dengan perdamaian. Rencana Allah swt. ini tidak mungkin dihalangi kekuatan-kekuatan duniawi mana pun. Dan usaha-usaha mulia ini, contohnya—telah Jemaat Ahmadiyah Denmark tempuh ketika menghadapi masalah pemuatan kembali karikatur Nabi Muhammad saw. dengan mengangkat opini-opini positif tentang Islam yang dilontarkan sang Ratu Denmark dan dewan parlemennya.

Menjawab keberatan-keberatan pihak Anti Islam mengenai Alquran, Hudhur atba. bersabda bahwa seseorang yang hidupnya tidak menjunjung tinggi moralitas dan tidak menjalani hidup sehat, akan tidak mengerti manfaat kesucian dan kedalaman hikmah ajaran Alquran. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa meraih pemahaman mendalam dalam mengamalkannya.

Karenanya, tatkala kita tahu pandangan-pandangan mereka yang bersifat menentang Islam, hal tersebut semakin memperkuat keimanan kita. Hal ini semakin menyempurnakan apa yang Alquran Karim firman kepada kita berabad-abad yang lampau.

Alquran Karim mengajarkan kita bahwa seseorang yang memfitnah wujud suci Hadhrat Rasulullah saw. dan melemparkan tuduhan-tuduhan palsu tentang Alquran Karim, akan mendapatkan akibatnya. Kita telah mengetahui sempurnanya peringatan tersebut sebagaimana yang telah Alquran Karim ajarkan ketika perilaku tersebut tidak berubah.

Kita ajak para penentang kita untuk menelaah ajaran-ajaran isi Alquran Karim dengan penuh perhatian dan melihat keunggulan-keunggulannya sebagai petunjuk bagi umat manusia untuk kerohanian, moral dan sosial. Ajaran-ajaran Islam selaras dengan keadaan zaman. Tapi, dibutuhkan kelapangan dan kesucian hati untuk memahaminya. Zaman ini, Jemaat Ahmadiyah meneladankan keindahan ajaran-ajarannya.

Di zaman ini, kita harus banyak berdoa agar umat Islam memahami dan menerima Tanda-tanda bumi dan samawi yang Allah swt. berikan. Kita harus berdoa agar umat Islam dapat kita persatukan sehingga mereka selamat dari siksa kubur.

Di penutup khotbah, Hudhur atba. menyampaikan berita duka tentang gugur atau syahidnya Basharat Ahmad Mughal warga Ahmadi Kota Karachi, Pakistan. Almarhum bersama seluruh keluarganya baiat serta bergabung ke dalam Jemaat Ahmadiyah pada tahun 1988, dan saat beliau disyahidkan adalah ketika hendak pergi Salat Subuh menuju mesjid. Dan usai Salat Jumat, Hudhur atba. bertindak sebagai imam Salat Jenazah Gaib.[] (Alislam.org/A. Shaheen Ali)

--
*istgfr+tsbh+slwt+wßlm*

“Don’t hate one another and don’t be jealous of one another, and don’t boycott one another and be servants of God as brethren.” --The Hadith
“The whole worth of a kind deed is in the love that inspires it.” --The Talmud
“Hatred doesn’t cease by hatred, but only by love; this is eternal rule.” --Tripitaka
“Love your enemies!” --Bible
“Love for All, Hatred for None!” --Mirza Nasir Ahmad r.h.
“To be loved, be lovable.” --Ovid