Si Hitam Manis Itu...




Jumat, 28 Desember 2007 07:00:34—Pagi tadi habis Salat Subuh, aku tertidur di meja kerja. Kemudian, aku dinampakkan mimpi. Mimpinya tentang datangnya sekonyong-konyong undangan rancangan pernikahanku dengan seorang wanita yang dalam mimpi tidak kukenal sebelumnya. Wanita tersebut berasal dari ***. Undangan itu dibuat oleh ayah saya.

Undangan itu dipegang oleh seorang wanita Ahmadi hitam manis yang sangat saya kenal dekat. Saat undangan itu dia baca, kelihatan rona mukanya yang berubah menjadi demikian sedih. Lantas aku bergumam dalam hati sambil mengungkapkan penyesalan diriku dan dalamnya rasa cintaku padanya. Di mimpi itu, aku menyadari bahwa wanita Ahmadi ini dalam waktu dekat akan menikah. Selama ini, dia menyimpan rasa sayang kepadaku. Ah, dasar mimpi.

O ia, …Beberapa Jumat yang lalu, aku pernah main ke Peninggilan; yaa, dalam rangka menemani dan mengantar sahabatku gitu-deh untuk bertemu famili jauhnya yang dari Malaysia. Nah, ketika sampai di Peninggilan, aku terkaget-kaget. Betapa perubahan di Peninggilan pada lebih dari sepuluh tahun ini tak terasa pesatnya. Dari sarana umum jalannya saja, kini sudah lebar. Di pinggir-pinggirnya bukanlah lagi rumah-rumah melulu, tapi sudah banyak berderet toko-toko maupun warung. Denyut perekonomian yang membikin Peninggilan bergairah.

Dari perempatan … *cutted*