Jadi 'Pengen Dipijat, nih?!




DI antara adik-adikku, (yang paling kusayang), ada yang namanya Sajidah. Ia adalah seorang terapis. Kerjanya di Nanda Sehat, Mal Ambasador 16 Lt 3, Jakarta. Ia memiliki keterampilan terapis sejak l.k. 2 tahun yang lalu. Dan sebagai terapis, ia cukup laris, waktu liburnya yang 'seminggu sekali' ia penuhi dengan mendatangi beberapa klien yang memanggilnya untuk dipijit. Pijitnya pijit refleksi, atau pijit terapi. Dan setiap hari ada saja yang ngajak atau bikin janji 'mijit. Hihi...laris amat Adik saya yang satu ini!

Dan dipijit, lumayan dan bikin 'nagih--menurut saya. Dan sudah beberapa bulan ini, saya merasa sudah saatnya untuk dipijit--someday. Biasanya kalau tidak dipijit, yaa dikerik pakai uang logam gobang-an gitu deh 'ama Mama-saya-tercinta. Hwehehe...

Saya pernah dipijit Sajidah ketika badan benar-benar capai. Ketika baru datang di rumah (Kampung Cisalada, Ciampea, Bogor) habis dari Kebayoran, Sajidah langsung menawarkan diri memijit kakiku dengan metode refleksi, sambil sebelumnya--kaki saya direndam pada wadah berisi air panas. "Oke-deh, thank you!" sahut saya. Hmm, padahal pengennya sih didetoksifikasi aja, biar racun-racun badan saya pada keluar. Tapi, itu memakan waktu lama, kata Kamila-kakaknya Sajidah yang juga terapis. (Ya, di keluarga saya ada dua orang yang memiliki keterampilan terapis.

Lain Sajidah, lain Kamila. Kamila sekarang ini tengah menjalani training pijat ala Jepang di daerah Kedoya, Jakbar. Kalau Sajidah, mendalami metode China.

kenyang.gif Dan bilakhir, saya cuma bisa kasih suggest, dipijat itu enak banget. Sumpah!
Hehhh!