‘Jumat, 10 Juni 2005’ Tidak Akan Dilupa!!!






Ahad, 10 Juni 2007, Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) membuat catatan sejarah. Yaitu, dilaksanakannya sertijab atau serah terima jabatan dari para Pengurus Besar (PB) Masa Bakti ‘2004-2007’ kepada para pengurus baru Masa Bakti 2007-2010. Dan Majelis Amilah PB JAI, akan mulai melaksanakan pengkhidmatan kerjanya terhitung mulai 1 Juli 2007 mendatang hingga 30 Juni 2010. Kita doakan.

Di samping itu, kita ingat—dan tidak akan lupa—bahwa ‘Jumat, 10 Juni 2005’ memberi arti “mendalam” dan “sarat hikmah” bagi sejarah Jemaat Indonesia. Peristiwa kelabu, berupa penyerbuan massa penentang Jemaat Ahmadiyah terhadap Markas Pusat Jemaat kita di Kemang, Bogor, dua tahun silam. Pada saat itu, hadir Wakilut Tabshir Pusat Rabwah Maulana Mansoor Ahmad Khan Sahib sebagai Wakil Hadhrat Khalifatul Masih V atba. yang mengepalai badan penyebaran ajaran Islam ke seluruh dunia.

Menurut sumber di Rabwah, kejadian Jemaat Indonesia, “sangat mengagetkan” mereka. Menurut mereka, kejadian tersebut tidak berdiri sendiri. Yakni, sudah terencana matang dan bagian dari konspirasi atau persekongkolan internasional dalam menentang Jemaat Ahmadiyah dan menghancurkan Islam.

Beruntunglah, kita senantiasa mengikat diri kepada Tali Khilafat, tak lepas dari arahan maupun langkah-langkah kongkrit yang mesti kita tempuh menyongsong masa depan kemajuan Islam. Dalam berbagai kesempatan Khotbah Jumat, Hadhrat Khalifatul Masih V atba. telah memerintahkan agar kita senantiasa banyak mengoreksi diri, mensucikan hati dan banyak-banyak bersujud ke hadapan Allah swt..

Mendiang Hadhrat Khalifatul Masih IV r.h., pada belasan tahun silam di Singapura tanggal 20 Juli 1989, pernah menjelaskan kepada Majelis Amilah PB saat itu, bahwa di dunia ini, pihak-pihak penentang yang memiliki motif politik tertentu, mencermati Jemaat Ahmadiyah dengan tingkat kadar perhatian yang sangat tinggi.

Kini, menilik hal tersebut, dengan kebijakan politik yang dijalankan, berbagai kerusakan terjadi. Secara halus, Jemaat digiring konspirasi global yang bertujuan menghancurkan Islam secara terarah dan terukur, berkesinambungan, tanpa berubah. Para pemimpin di Indonesia, boleh jadi terpedayai dan tidak mengerti apa yang sedang terjadi atas diri mereka sendiri.

Dan kita, hanya bisa berdoa dan—sekali lagi—bergerak sesuai yang Hadhrat Khalifatul Masih V atba. arahkan selama ini. Amin.

Wasslmlkm.wr.wb..