Manusia-manusia Politik Memang Luar Biasa (Kesan pertama jumpa Pak Soeripto "PKS")





Gila, hampir sebulan ini, aku seperti hampir tak bisa memenej waktu.


Kesibukanku di LB, di FPN, maupun voluntir di KTKI--belum lagi di MKAI Cabang dan Wilayah, juga voluntir di Dewan Naskah dan Tim Dai Ilallah; atas itu semua, aku hanya bisa teriak kayak Nabi Isa a.s. sebelum lolosdari usaha penyaliban beliau:
Ilahi, Ilahi, lama sabakhtani!!!


Sudah itu pula, masalah percintaanku semakin meruweti pikiranku. Pusing rasanya. Gimana nggak, aku 'kan anaknya pemalu untuk urusan gituan. Mau nelepon aja mesti pake/cari seribu-satu macam alasan. Yaa, nanya 'ini'-lah. Nanya 'itu'-lah. Duh, Gusti! Hamba mohon ampun atas segala dosa maupun kelemahan!

Pernah suatu kali--dan ini masih berlanjut--saya sedang mendekati seorang akhwat (yaa, cewek gitu lah). Ya ampun, godaan malah datang silih berganti. Aku lg berusaha deket ama An, ee...malah datang In. Sempet jg berpapasan ama si Vi--mupeng (muka pengen) deh aku! Menjelang beberapahari nanti, si E mau datang. Yang bener aja, sedangkan aku nggak mungkin deket-deket ama dia. Ntar ketangkep mata ama An-gimana? Brabe! Kacau urusan!

Satu-satunya jalan, aku harus "nembak" An dulu. Mau-tak mau. Suka-gak suka. Diterima atau kagak. Bismillaah...

Tapi kapan, ya? *gabruk!*

--



Tahu-"'kan?" yang sebelah kiri itu siapa? Yg sebelah satunya lagi tentu tidak asing.

Yang kiri adalah K.H. Agus Miftach. Yang kanan, adalah Soeripto, S.H..

Mereka adalah dua orang sahabat. Dan hal itu, Kyai Miftach tekankan dalam Pengajian Tauhid Wahdatul Ummah FPN (Front Persatuan Nasional) di Simprug Permata Hijau Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (18/5) malam. Memang, Pak 'Ripto sendiri hadir dalam pengajian tersebut.

Pak 'Ripto inilah orang pentolan di PKS. Beliau menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan dan Ketua Dewan Pakar di PKS (Partai Keadilan Sejahtera).

Manusia-manusia politik memang luar biasa. Begitu aku jumpa dia di pengajian. Ternyata, emang bener Pak 'Ripto itu datang. Jreng! Tampang mukanya bener-bener tidak disangka. Orangnya: Lucu.

Sebelum pengajian termin pertama oleh Kyai Miftach, para jemaah disuguhi visual rekaman Dialog Kebangsaan III FPN, 10 Mei 2007 lalu. Ketika di monitor terpampang wajah Dr. Soekmana Soma (Humas atau Sekretaris Ummur Kharijiah PB JAI), Kyai Miftach mengatakan kepada Soeripto, "Ini-lho Ketua ICMA. Ikatan Cendikiawan Muslim Ahmadiyah!"

Pak 'Ripto bilang, "Oo ini!" Beliau sempat menyebut nama Pak Abd. Qayum Tj yang juga warga Muslim Ahmadi. Tapi,itu tidak terdengar jelas olehku.

Pak Ripto memberikan ceramah tanpa teks-nya pada 'termin kedua' selama lebih kurang setengah jam. Nggak lama, kok. Dan penyampaiannya sangat komunikatif. Bikin orang penasaran. Dan, banyak "rahasia-rahasia" yang sempat tercetus dari mulut beliau ini. He he he...

Usai pengajian, ini yang menarik: Tanya jawab. Sebagian besar ditujukan ke Pak 'Ripto. Dan sehubungan dengan 'pengusungan Piagam Jakarta' yang selama ini--menurut Pak 'Ripto lho :-) --dihembus-hembuskan pihak luar PKS, adalah tidak benar. PKS justru "copy paste" Piagam Medinah--kira-kira begitulah. Apalagi, menghadapi Indonesia dihadapkan pada kenyataan yang sangat beragam dan plural.

Pada kesempatan ceramah kedua itu juga, Pak 'Ripto seperti curhat kepada Kyai Miftach yang notabene adalah "Suhu"-nya sebagai orang intelejen dan juga kepada para jemaah, mengenai arah kehidupan demokrasi yang tidak mereka kehendaki. Seolah-olah ada ekses-ekses yang terlihat melenceng maupun kebablasan. Lebih cenderung Pak Ripto mengatakan, di persimpangan jalan.

Hanya saja, ketika tanya-jawab, para jemaah pengajian terkesan memancing-mancing Pak 'Ripto sehubungan dengan sepak terjang PKS selama ini yang membuat beberapa kalangan tertentu resah, Kyai Miftach berseloroh bahwa "Pak 'Ripto adalah Sahabat saya. Selama PKS ada (baca: "memiliki") Pak 'Ripto, PKS akan aman-aman saja. Mudah-mudahan demikian, deh?!

Tp, mikir-mikir tentang orang intelejen, mereka adalah orangyang tidak bisa ditebak. Di mana pun dan bagaimana pun. Hmm, kita lihat aja nanti! PakSoeripto aja bisa begitu ama PKS. Apalagi ama "yang lain". Dan itu semua, kuserahkan kepada Sang Gusti Pangeran-Allah swt..

O ia, ada serunya juga nih. Aku berhasil berfoto barengan ama orang dedengkot PKS ini. He he he... ngiri nggak, ngiri nggak? Nanti deh, aku postingin fotonya ke blog-ku ini. Ya, ...? ;-)

*baru-bisa-foto-bareng-ama-Soeripto-aja-bangga* :-(
Posted by Picasa