Meneruskan Hadhrat Masih Mau’ud-dan-Imam Mahdi a.s., Hudhur atba. Sampaikan-lagi Dakwah Islamiyah kepada Bangsa Arab

بسم الله الرّحمٰن الرّحيم — نحمده‘ و نصلّى علٰى رسوله الكريم و علٰى عبده المسيح الموعود


Cuplikan Khotbah Jumat Hadhrat Khalifatul Masih V atba. Tanggal 23 Maret 2007


LONDON, LB—Disiarkan langsung Muslim Television Ahmadiyya (MTA) melalui satelit-satelitnya dari Mesjid Baitul Futuh London, Khotbah Jumat Imam Jemaat Islam Ahmadiyah Sedunia Hadhrat Amirul Mukminin Mirza Masroor Ahmad Khalifatul Masih V atba. minggu lalu, Jumat, 23 Maret 2007, mengambil topik Kebenaran Visi dan Misi Suci Islam yang diemban Hadhrat Masih Mau’ud a.s..
Tema ini bertepatan dengan Hari Hadhrat Masih Mau’ud a.s. yang jatuh pada 23 Maret dan diperingati serenak oleh warga Muslim Ahmadiyah di seluruh dunia. Dalam khotbah ini, terutama di pertengahan dan akhir, Hudhur atba. meneruskan kembali dakwah Islamiyah Hadhrat Masih Mau’ud-dan-Imam Mahdi a.s. kepada bangsa Arab di seluruh dunia.
Setelah mengucapkan tasyahud, ta’awuz dan tilawat Alquran Surah Al-Fâtiĥah, Hudhur atba. bersabda bahwa tanggal 23 Maret 1889—sebagaimana kita ketahui—merupakan hari teramat penting dalam sejarah Jemaat Ahmadiyah. 118 tahun lalu, atas perintah Alah swt., Hadhrat Masih Mau’ud dan Imam Mahdi a.s. menerima baiat dari para Sahabi beliau. Dan sejak saat itu, Jemaat Ahmadiyah telah berdiri sebagai manifestasi berdirinya tonggak sejarah Islam yang kedua.
Keadaan umat Islam pada zaman itu, benar-benar pedih dan mengkhawatirkan. Para rohaniawan garis keras Kristen memulai serangan idiologi besar-besaran dan dahsyat terhadap Islam. Namun, para ulama Islam tidak membalas dan sama sekali tiak menangkis serangan mereka. Akibatnya, beberapa orang di antara mereka jatuh ke pangkuan Kristiani. Beberapa ulama menjauhkan diri, melepaskan hubungannya sama sekali dengan Islam. Celakanya, agama-agama lain bergabung menyerang Islam.
Di tengah-tengah suasana demikian, muncul Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad yang belakangan hari mendakwakan diri sebagai Masih Mau’ud (Almasih Yang Dijanjikan) dan Imam Mahdi a.s. sebagai pembela Islam. Beliau a.s. membantah setiap serangan yang dilancarkan gabungan berbagai golongan agama terhadap Islam dan Nabi Suci kita Hadhrat Muhammad Mustafa Rasulullah saw..
Bantahan yang disampaikan Hadhrat Masih Mau’ud a.s. saat itu, terhimpun dalam empat jilid tebal buku Barâhîn-i-Aĥmadiyyah. Beliau a.s. memberikan jawaban serangan mereka sedemikian rupa. Semuanya dibuat diam sama sekali. Jilid pertama diterbitkan tahun 1880 dan 1882. Jilid ketiga dan keempat pada tahun 1883. Beliau a.s. membuktikan bahwa Alquran Karim tiada bandingannya. Beliau membuktikan kebenaran pendakwaan Hadhrat Muhammad Rasulullah saw. sebagai nabi.
Dalam Barâhîn-i-Aĥmadiyyah itu, Hadhrat Masih Mau’ud a.s. menantang bahwa siapa saja yang mampu menyanggah hujah beliau tentang ‘kebenaran Islam’ meski seperlimanya saja, akan diberi hadiah sepuluh ribu rupis—jumlah uang pada masa itu sudah teramat besar. Dengan demikian, beliau telah mengalahkan semua serangan pihak Ghair Muslim.
Atas semangat Hadhrat Masih Mau’ud a.s. yang demikian tinggi untuk Islam, sebelum 1889, beliau banyak menerima permohonan baiat sebagai ikrar setia agar bisa masuk ke dalam jemaah beliau. Tetapi, beliau a.s. menolak permintaan mereka karena beliau belum menerima perintah Tuhan dalam hal ini.

Seruan Baiat
Suatu hari, Hadhrat Masih Mau’ud a.s. mendapat perintah Tuhan berupa ilham Bahasa Arab agar meminta baiat dari para Sahabi beliau. Oleh karenanya, Hadhrat Masih Mau’ud a.s. menerbitkan pengumuman berupa selebaran pada tanggal 1 Desember 1884.
Dalam selebaran tersebut, Hadhrat Masih Mau’ud a.s. mengamanatkan kepada masyarakat pada umumnya terutama kepada sesama umat Islam bahwa beliau a.s. diperintahkan untuk meminta baiat dari mereka. Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda, “Telah diperintahkan kepada saya agar orang-orang pencari kebenaran, berbaiat kepada saya untuk mempelajari keimanan sejati, kesucian imaniah hakiki dan jalan kecintaan Ilahi; serta, untuk meninggalkan kehidupan kotor dan kehidupan yang malas dan durhaka.”
Jadi, bagi orang-orang yang merasa bahwa dalam dirinya terdapat hal-hal yang telah disebutkan Hadhrat Masih Mau’ud a.s. tadi, maka beliau bersabda, “Wajib bagi mereka untuk datang kepada saya. Supaya, saya ikut serta dalam kedukaan mereka dan akan berusaha meringankan beban mereka. Dan, Allah Taala akan memberikan berkat dalam doa serta perhatian saya untuk mereka. Dengan syarat, mereka siap sepenu hati untuk menempuh persyaratan-persyaratan Rabbani.”
Ilham Bahasa Arab yang Hadhrat Masih Mau’ud a.s. maksud adalah sebagai berikut:
إذا عزمت فتوكّل على ٱلله – وٱصنع ٱلفلك بأعيننا و وحينا – الّذين يبايعونك إنّما يبايعون ٱلله يد ٱلله فوق أيديهم –
Idzâ ‘ajamta fatawakkal ‘ala'l-Lâh. Wasna’i'l-fulka bi a’yuninâ wa wahyinâ. Alladzîna yubâyi’ûnaka innamâ yubâyi’ûna'l-Laha yadu'l-Lâhi fauqa aydîhim.
“Apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakalah kepada Allah. Dan buatlah bahtera di hadapan mata Kami dan wahyu Kami. Orang-orang yang baiat kepada Engkau, sesungguhnya, mereka baiat kepada Allah. Tangan Allah ada di atas tangan mereka.” (Majmû’ah Isytihârât Ĥadhrat Masîĥ Mau’ûd a.s., Additional Nâzhir Isyâ’at London 1986, jilid I, halaman 188; Tadzkirah, Al-Syirkatu'l-Islamiyyah Rabwah, 1969. halaman 168)

Seruan Kedua Baiat
Kemudian pada tanggal 12 January 1889, Hadhrat Masih Mau’ud a.s. menerbitkan selebaran berjudul ‘Takmîl-i-Tablîgh’. Selebaran ini berisi seruan baiat, melanjutkan selebaran yang tahun 1884 pernah diterbitkan. Pada Takmîl-i-Tablîgh, Hadhrat Masih Mau’ud a.s. menambahkan syarat-syarat baiat sejumlah sepuluh butir. Dan untuk menyegarkan kembali ingatan kita, Hudhur atba. membacakannya kembali untuk kita dan untuk seluruh dunia agar menyimaknya. “Karena sekarang ini, [siaran] MTA sudah dapat diterima oleh orang-orang lain dalam lingkup yang luas. Maka, mereka perlu mengetahui syarat-syarat baiat ini.”
Hudhur atba. bersabda, dalam persyaratan pertama dan kedua memiliki makna bahwa orang yang berbaiat berjanji dengan hati jujur: Ia akan menjauhi syirik hingga liang kubur; ia harus senantiasa menjauhkan diri dari segala corak dusta, zina, lacur, pandangan birahi, kefasikan, zalim, khianat, huru-hara dan pemberontakan serta tidak akan dikalahkan oleh hawa nafsunya meskipun bagaimana juga kuatnya dorongan terhadapnya.
Pada persyaratan ketiga, seseorang yang baiat akan senantiasa mendirikan salat lima waktu sesuai perintah Allah dan Hadhrat Nabi Muhammad Rasulullah saw.. Ia akan berusaha sekuat tenaga, senantiasa mengerjakan Salat Tahajud dan berselawat kepada Hadhrat Nabi Muhammad Rasulullah saw.. Setiap hari, ia akan rutin memohon ampunan atas dosa-dosa maupun kelemahan-kelemahannya, dan akan menghayati karunia-karunia Tuhan puji sanjung terhadap wujud-Nya.
Persyaratan keempat, syarat baiat meminta janji kita bahwa walaupun dorongan hawa nafsu apa pun, kita tidak akan mendatangkan kesusahan bagi semua mahluk Allah pada umumnya dan umat Islam pada khususnya, meski dengan lidah, tangan atau cara apa pun.
Sedangkan syarat kelima, meminta kita untuk tetap setia kepada Allah swt. dalam segala keadaan apa pun di kehidupan ini: Susah atau pun senang, suka mau pun duka, serta nikmat dan musibah. Dalam semua keadaan itu, ia akan rela terhadap putusan Allah swt. dan senantiasa akan bersedia menghadapi segala macam kehinaan dan kesusahan di jalan Allah, dan ia tidak akan memalingkan muka dari Allah swt. ketika ditimpa musibah. Bahkan, ia itu akan terus melangkah ke depan.
Persyaratan keenam adalah seseorang yang baiat akan berhenti dari ‘mengikuti tradisi yang bukan Islami’ dan ‘adat buruk yang menuruti hawa nafsu’. Ia akan benar-benar menjunjung tinggi perintah Alquran Karim dan membuat firman Allah swt. dan sabda Hadhrat Nabi Muhammad Rasulullah saw. menjadi pedoman baginya dalam tiap langkah kehidupannya.
Persyaratan ketujuh bagi seseorang yang baiat adalah ia akan meninggalkan sama sekali ketinggian hati dan corak sombong. Ia akan hidup merendahkan diri, beradat lemah lembut, berbudi pekerti halus dan sopan santun.
Pada persyaratan kedelapan, seseorang yang baiat akan memegang teguh kehormatan iman dan agama. Ia akan mencintai Islam lebih dari jiwa, harta benda, kehormatan diri, anak-anak dan semua yang dicintainya.
Syarat kesembilan, seseorang yang baiat akan senantiasa menaruh belas kasih kepada semua mahluk Allah swt. dan sejauh mungkin mendatangkan faedah kepada umat manusia dengan segala kemampuan dan kekuatan serta nikmat yang dianugerahkan Allah swt. kepadanya.
Terakhir, syarat kesepuluh. Seseorang yang baiat akan mengikat tali persaudaraan—semata-mata demi Allah—dengan Hadhrat Masih Mau’ud a.s. selaku hamba Allah, yang disertai dengan ikrar taat dalam hal makruf dan akan senantiasa berdiri teguh di atasnya sampai akhir hayat.
Seseorang yang baiat akan menjunjung tinggi pengabdian, ikatan tali persaudaraan dan perjanjian rohani ini. Sehingga, tidak akan dapat diperoleh bandingannya dalam hubungan dan pertalian duniawi mana pun yang meminta ketaatan dan pengabdian sepenuh-penuhnya.

Tali Kecintaan Hadhrat Rasulullah saw.
Dewasa ini, lanjut Hudhur atba. menjelaskan, Jemaat Ahmadiyah memiliki pertalian dengan Khilafat yang disebabkan oleh ikrar baiat. Pada kenyataannya, merupakan hubungan dan pertalian dengan Hadhrat Masih Mau’ud a.s. juga. Dengan langkah yang kita pijak dan jalani ini, kita telah menciptakan hubungan pertalian dengan Allah swt. dan Hadhrat Rasulullah saw.. Kini, seandainya umat Islam mengerti akan hal tersebut, maka dengan tidak mengingkari dan tidak mengadakan penolakan kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s. sebagai Almasih Muhammadi, berbagai penderitaan dan permasalahan yang mereka hadapi, maka semua kesulitan akan hilang.
Secara umum, misi Hadhrat Masih Mau’ud dan Imam Mahdi a.s. adalah untuk menegakkan hujah Hadhrat Rasulullah saw. di atas dunia ini dan membuktikan kebenaran Alquran Karim. Karena itu, beliau a.s. telah mendirikan Jemaat Islam Ahmadiyah di bawah perintah Allah swt. dengan menerima janji atau ikrar baiat para Sahabat beliau.
Saat itu, kecintaan Hadhrat Masih Mau’ud a.s. yang teramat mendalam kepada Hadhrat Rasulullah saw. telah mencapai klimaks. Beliau a.s. mengerti kedudukan hakiki Hadhrat Rasulullah saw.. Hanya Hadhrat Masih Mau’ud a.s.-lah yang mengerti dan sadar tentang kedudukan Hadhrat Rasulullah saw..
Sayangnya, jalan untuk dapat mengerti dan menyadari akan kedudukan Hadhrat Rasulullah saw. itu tidak dapat disadari dan diketahui orang-orang. Dengan Tauhid dan Keesaan Tuhan yang telah menghilang dari bumi ini, maka beliau membawa kembali ke dunia ini sebagai pahlawan. Keadaan beliau sedemikian rupa dan begitu asyiknya dalam memperjuangkan kesejahteran umat manusia. Allah swt. telah membuat Hadhrat Rasulullah saw. unggul dan istimewa terhadap semua orang suci dan para Nabi a.s. di zaman lampau dan di zaman yang akan datang.
Hudhur atba. bersabda bahwa Hadhrat Rasulullah saw. merupakan sumber segala keberkatan. Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda bahwa orang yang memiliki kepribadian dengan kualitas amal dan perbuatannya serta dengan kekuatan maupun aliran rohani sehingga dapat membuktikannya, maka orang yang demikian merupakan manusia yang sempurna dan kedatangannya dilengkapi dengan keberkahan-keberkahan paripurna.
Hadhrat Masih Mau’ud a.s. juga mengharapkan para pengikutnya dengan mengajari mereka bahwa mereka harus memiliki kecintaan sejati yang mendalam kepada Hadhrat Rasulullah saw. dan Alquran Karim. Itu artinya bahwa kita itu harus menerapkan ajaran Alquran Karim. Kita pun harus menaruh perhatian yang khusus untuk mengirimkan doa maupun selawat kepada Hadhrat Rasulullah saw..
Selain itu, kita jangan sampai mengabaikan ajaran Alquran Karim. Pasalnya, kehidupan kita terletak pada Alquran Karim. Orang yang memuliakan Alquran, akan diberikan kemuliaan pada Hari Akhir. Dengan mendahulukan dan memprioritaskan Alquran Karim, kita akan diutamakan pada Hari Akhir nanti.
Tiada kitab suci lain yang benar-benar suci dan murni kecuali Alquran Karim. Tiada nabi yang benar-benar sempurna kecuali Hadhrat Rasulullah saw.. Tiada juru syafaat lain selain Hadhrat Rasulullah saw.. Karena itu, kita harus memiliki kesungguhan dan ketulusan cinta kepada Hadhrat Rasulullah saw.. Jangan sampai mendahulukan dan melebihkan orang lain selain beliau saw., sehingga kita akan termasuk orang-orang yang dibebaskan dan diselamatkan pada Hari Akhirat nanti.
Pembebasan dan pelepasan ini ini bukan saja akan muncul dan terlihat setelahnya wafat nanti, tetapi pembebasan yang hakiki itu ialah orang yang kepadanya sudah diperlihatkan nur-Nya dalam kehidupan ini juga. Siapakah orang yang dibebaskan dan dilepaskan itu? Hanya mereka yang mengerti dan memiliki keimanan teguh bahwa Allah swt. adalah benar adanya, dan Hadhrat Muhammad Mustafa saw. adalah Nabi dan Rasul-Nya.
Di antara semua mahluk ciptaan dengan Tuhan, maka Hadhrat Rasulullah saw. merupakan seorang wasilah atau perantara. Kedudukan tersebut, tak seorang pun seorang manusia pun dan tak seorang nabi pun yang menyamainya. Allah swt. tidak menghendaki seseorang untuk hidup selamanya, akan tetapi nama Sang Nabi pilihan ini akan hidup selama-lamanya.
Visi dan misi Hadhrat Masih Mau’ud dan Imam Mahdi a.s. adalah, untuk membuat agar umat Islam mengetahui, mengerti dan sadar kedudukan Hadhrat Rasulullah saw., dan untuk melindunginya terhadap serangan-serangan dari pengikut-pengikut tertentu dari agama-agama lain. Bukan saja melindunginya, tetapi menyebarluaskan keindahan Islam ke seluruh dunia berupa petunjuk dan bimbingan betapa beliau saw. adalah Nabi Pembawa syariat terakhir.
Pada akhir zaman ini, tugas Almasih dan Imam Mahdi yang diemban Pendiri Jemaat Ahmadiyah adalah membuat Islam unggul di atas semua agama lainnya, dengan pertolongan dari Tuhan. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. mendakwakan Kealmasihan dan Kemahdian beliau yang kedatangannya banyak ditunggu-tunggu umat.
Hudhur atba. bersabda, kebenaran dakwah yang Hadhrat Masih Mau’ud a.s. sampaikan, telah menyempurnakan banyaknya nubuatan-nubuatan agung Hadhrat Nabi Muhammad Rasulullah saw.. Kabar-kabar gaib seperti wabah atau epidemic penyakit, bencana-bencana, banyaknya permasalahan yang terjadi di dunia, dan—yang terbesar adalah—terjadinya Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan pada hari-hari tertentu di dalam bulan suci Ramadan sebagai tanda kedatangan Imam Mahdi. Sempurnanya tanda-tanda tersebut, diperlihatkan ketika saat Hadhrat Masih Mau’ud a.s. masih hidup.
Hudhur atba. bersabda, sempurnanya kabar-kabar gaib Hadhrat Masih Mau’ud a.s., bukanlah hal yang terjadi secara kebetulan saja. Orang-orang yang memiliki akal, perlu untuk memikirkan hal ini. Sungguh beruntunglah bagi orang-orang Ahmadi, yang kepadanya Allah swt. telah memberikan kemampuan untuk masuk dan menjadi pengikut Hadhrat Masih Mau’ud a.s..

Tablig
Setelah masuk dan menjadi pengikut Hadhrat Masih Mau’ud a.s., kita juga harus menyampaikan kembali pesan amanat yang telah dibawa beliau a.s. kepada seluruh dunia agar Tauhid dan Keesaan Allah swt. berdiri tegak di dunia ini. Panji-panji Hadhrat Rasulullah saw. harus berkibar di seluruh dunia. Inilah takdir Allah swt. yang semua itu akan sempurna. Sedikit saja kerja yang sudah buat, kita akan dapatkan hasil ganjaran pahala-Nya.
Hadhrat Masih Mau’ud a.s. berpesan kepada kita bahwa Allah swt. berkeinginan dan menghendaki bahwa semua ruh dan jiwa yang duduk dan bertempat tinggal di berbagai penjuru dunia baik di Eropa atau Asia—mereka yang memiliki sifat-sifat baik, harus kita arahkan kepada Ketauhidan dan Keesaan Allah swt.. Kita harus mengumpulkan dan menyatukan mereka dalam agama yang sama. Itulah maksud dan tujuan beliau diutus Allah swt.. Jadi, kita harus mengikutinya dengan baik. Kita harus menekankan pada keluhuran nilai-nilai akhlak serta doa-doa. Inilah kehendak Allah swt. bahwa Dia akan menegakkan aturan dan kekuasaan Hadhrat Rasulullah saw..

Kemajuan Sekarang
Situasi dan keadaan dunia sekarang yang sedemikian rupa ini, betapa Hadhrat Masih Mau’ud a.s. dahulu hidupnya menyendiri di sebuah kampung kecil Qadian, Punjab, India. Pada masa beliau a.s. masih hidup saja, sudah ada ratusan dan ribuan orang yang telah baiat ke dalam Jemaat Islam Ahmadiyah. Kini, nama beliau a.s. sudah dikenal sampai ke Afrika dan negara-negara lain, banyak orang yang sudah mempercayai serta mengimaninya. Setiap hari, Allah swt. memperlihatkan kepada kita, jalan untuk kemajuan dan peningkatannya.
Sekarang ini, Jemaat Islam Ahmadiyah sudah berdiri di 185 negara. Ini merupakan bukti bahwa Hadhrat Masih Mau’ud a.s. mempersatukan seluruh dunia di bawah satu agama. Di kebanyakan negara dan benua-benua dunia, kita melihat banyaknya pembaiatan dan berduyun-duyunnya para mubaayi’in baru.

Wahai Bangsa Arab!
Jika ada seseorang yang ingin membela Islam sekarang ini, maka hanya dengan mengambil manfaat dari ajaran Hadhrat Masih Mau’ud a.s.-lah kita bisa. Dan dengan menjadi pengikut beliau pulalah, kita bisa mempertahankan Islam. Bahkan, dunia Arab pun telah menyaksikannya dan memberikan kesaksiannya, betapa umat Islam sedang mendapat serangan idiologi dari orang-orang Kristen tertentu.
Tetapi, hanya para pengikut Hadhrat Masih Mau’ud a.s.-lah yang telah menghentikan kemajuannya di seluruh dunia. Bukti dan dalil mutlak, hanya diberikan kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s.. Yang dengan itu, kita dapat menegakkan Tauhid Keesaan Tuhan dan yang telah menghancurkan kepercayaan-kepercayaan palsu yang ada di dunia.
Dengan dalil-dalil Hadhrat Masih Mau’ud a.s., kepercayaan-kepercayaan palsu yang ada di dunia ini sedang kita luruskan dengan berbagai macam cara. Dan ini pun sesuai dengan janji Allah swt. dalam Bahasa Urdu: Aku akan sampaikan tabligh engkau ke seluruh pelosok dunia.
Dewasa ini, Jemaat Islam Ahmadiyah sedang menyebarluas Dakwah Islam melalui MTA. Sebuah Jemaat yang “miskin”, kita dapat menggunakan sarana moderen tersebut. Padahal kita tidak memiliki harta kekayaan minyak dan gas bumi, atau sumber daya maupun sarana lain. Lagi pula, tak terbayangkan sebelumnya bahwa di zaman ini, kita dapat menyampaikan pesan dan amanat Islam ke seluruh penjuru dunia. Inilah bukti kebenaran Dakwah Ilallah Hadhrat Masih Mau’ud a.s..
Hari-hari ini, kita sedang melihat tergenapinya Janji-janji yang telah Allah swt. buat kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s.. Setiap harinya, janji itu sedang terpenuhi dalam berbagai cara dan sarana yang baru.
Kita juga melihat bahwa wahyu Allah swt. ini sedang terpenuhi dengan sebuah cara dan sarana baru. Hari ini, Allah swt. telah memberikan kemampuan kepada para Pengikut Hadhrat Masih Mau’ud a.s. ini, dengan memulai sebuah saluran baru MTA yang menyajikan Program Bahasa Arab 24 jam. Sehingga, orang-orang yang memiliki fitrah dan jiwa yang, akan memperoleh manfaat dari khazanah ilmu yang telah Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bagikan.
Tentu saja, akan ada penentangan sebagai akibat penyiaran ini. Perusahaan satelit pun sedang menghadapi tekanan serupa. Apalagi, kita sudah membuat kontrak dengan perusahaan satelit tersebut.

Doa-doa untuk Kinerja MTA International
Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda, adalah keinginan Allah swt. bahwa amanat Ilahi ini, sekarang harus di sampaikan ke seluruh dunia. Ini sesuai dengan kehendak Tuhan. Amanat ini akan sampai ke mana pun dan tidak akan ada orang yang dapat menghentikannya—Insya Allah.
Hudhur atba. menginstruksikan agar kita harus berdoa (!!!). Semoga, Allah swt. melindungi mereka yang sedang mengerjakan program ini dan yang sedang menolong kita dalam menyampaikan pesan amanat ini. Semoga, Allah swt. memberikan kemampuan kepada mereka untuk dapat menyelesaikan dan memenuhi kontraknya.
Semoga, jiwa-jiwa yang baik hati, akan mendapatkan manfaat dari buah-buah rohani ini. Kita tidak ragu bahwa mayoritas dan mainstream terbesar umat Islam akan mau menerima pesan amanat ini. Ini pun merupakan janji Allah swt. kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s. dalam Bahasa Arab: Innî ma’aka yâ Ibni Rasûlullâh? (Bhs. Arab). Bahwa, semua yang ada di muka bumi ini, untuk mempersatukan mereka dalam satu keimanan. Terjemahan adalah: Aku berada bersamamu, wahai Putera Rasulullah! Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda bahwa beliau harus mempersatukan seluruh umat Islam dalam satu keimanan yang sifatnya khusus.
Itu pulalah perintah Allah swt.. Yang pertama adalah Hukum Syariat. Contohnya, kita harus mendirikan salat, jangan membunuh orang dan seterusnya. Tetapi, ada pula sebuah kabar gaib bahwa akan ada orang yang melawan dan bertentangan dengan perintah tersebut. Dan ini pasti memang ada.
Yang kedua adalah sebuah ‘perintah khusus’. Inilah takdir Allah swt.. Sebagaimana dalam sebuah wahyu Bahasa Arab kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s. yang berisi perintah Allah swt. agar api menjadi dingin dan menyelamatkan.
Artinya, pada saat Allah swt. menghendaki bahwa seluruh umat Islam harus bersatu dalam satu keimanan, hal ini pasti akan terjadi. Ini tidak berarti bahwa nantinya tidak ada perbedaan dalam pendapat. Namun, hal tersebut akan sedemikian rupa kecilnya. Sehingga tidak perlu untuk dibicarakan atau untuk diperhitungkan.
Semoga Allah Taala menolong umat Islam dalam menyambut seruan ini dan berkumpul serta bersatu dalam satu keimanan. Kita pasti akan melihat pemandangan ini. Amin.

Amanat Hadhrat Masih Mau’ud a.s. untuk Bangsa Arab
Kini, MTA-3 Al-Arabia sudah dimulai. Pada kesempatan khotbah tersebut, Hudhur atba. membacakan kembali amanat dan pesan Dakwah Islamiyah yang pernah Hadhrat Masih Mau’ud a.s. sampaikan. Semoga Allah Taala membuka hati dan pikiran bangsa Arab. Sehingga, mereka dapat mengenal Imam Zaman-nya. Amin.
Dalam pidato berbahasa Arab, Hadhrat Masih Mau’ud a.s. membuka amanatnya dengan ucapan “Wahai orang-orang yang bertakwa dan orang-orang suci dari Bangsa Arab! Assalâmu’alaikum!
“Mereka yang tinggal di tempat Nabi kita saw. tinggal, dan wahai orang-orang yang tinggal di dekat Baitullah, wahai Anda orang-orang terbaik di muka bumi di mana Anda adalah orang-orang pilihan Tuhan!
“Tiada orang yang akan mendapatkan kemuliaan seperti kemuliaan Anda. Dengan kemulian, kehormatan, serta kedudukan Anda, Anda telah mengungguli semua umat lainnya. Ada cukup kebanggaan bagi Anda, bahwa Allah memulai wahyu-Nya kepada Adam dan yang telah Dia sempurnakan pada Nabi yang berada di antara Anda.
“Bumi dan tanah Anda adalah tempat tinggalnya Nabi ini. Jadi, betapa Anda dapat mengetahui akan tingginya kedudukan Nabi tersebut. Beliaulah Muhammad Mustafa, pemimpin para Nabi, Khâtam Para Rasul dan Imam seluruh dunia [saw.]. Kebaikan beliau [saw.] telah terbukti kepada setiap orang.
“Semua wahyu-wahyu beliau [saw.] berkaitan dengan segala kebijaksanaan. Segala kebijakan yang sudah hancur dan hilang dari bumi, maka dengan keimanan, beliau telah mengembalikan semuanya.
“Ya Allah, sebagaimana semua yang jatuh pada bumi ini, baik yang hidup dan yang mati dan apa pun yang ada di Langit dan di bumi, serta apa pun yang tersembunyi dan yang terlihat, sesuai dengan jumlah banyaknya mereka, mohon turunkanlah belas kasih-Mu serta salâm dan berkah-berkah-Mu. Dia itu akan mengirimkan kepada mereka berkah-berkah yang sedemikian besarnya. Sehingga, seluruh alam semesta itu tidak akan sanggup untuk menampungnya.
“Beberkatlah orang yang kepadanya telah diberikan hak lebih tinggi. Beberkatlah orang yang sudah dapat bertemu dengan beliau dan yang Tuhan-nya itu telah kehilangan dia dan tenggelam di dalam kecintaan-Nya kepada beliau, yang mereka tinggal di dunia Arab di mana Hadhrat Nabi Muhammad Mustafa saw. pernah menyentuhkan kaki di sana. Semoga, Allah memberikan belas kasih-sayang-Nya kepada Anda dan akan rida dengan Anda. Semoga Dia dapat membuat Anda merasa senang dengan keridaan Allah ini. ‘Bagi mereka ini, kami menaruh harapan yang besar kepada Engkau.’
“Jiwa saya sudah merasa haus untuk dapat berjumpa dengan Anda. Saya merasa amat gelisah untuk dapat melihat Anda sebagai orang-orang yang diberkati. Sehingga, Anda dapat melakukan kunjungan pada tanah yang megah ini di mana mahluk ciptaan-Nya yang terbaik, yaitu Hadhrat Rasulullah saw., pernah menyentuhkan kaki di sana.
“Saya dapat membuat hal ini [sebagai] barang mewah untuk kehidupan saya. Karena saya, berkeinginan sekali untuk dapat melihat tempat-tempat yang penuh dengan berkah tersebut. Agar saya ini, dapat berjumpa dengan mereka—semua orang-orang suci dan melihat tempat orang-orang suci dahulu—yang akan membuat rasa puas dan senang bagi saya.
“Semoga, Allah Taala memungkinkan kepada saya untuk melakukan kunjungan kepada Anda. Dan semoga, Dia membuat saya merasa senang dengan melihat wajah-wajah Anda. Saya itu memiliki kecintaan yang teramat besar terhadap Anda—dunia Arab.
“Saya memiliki kecintaan pada tanah Anda, pada jalan-jalan Anda dan kepada anak-anak Anda dan saya pun lebih menginginkan kepada Anda daripada kepada semua segala sesuatu yang ada di dunia ini.
“Aduhai umat negeri Arab. Allah Taala telah mengirimkan kepada Anda berkah-berkah yang tidak terhitung banyaknya. Semoga, Anda mendapatkan manfaat berkah-berkah-Nya yang besar ini.
“Di antara Anda: Berada Baitul-Qudsi dari Tuhan yang telah diberkati dengan Ummul Quran. Kuburan Nabi Besar ada berada di antara Anda, yang telah membuat seluruh dunia sadar dan mengingat Tauhid dan Tuhan Yang Maha Esa.
“Anda adalah orang-orang yang pernah dengan penuh ketulusan dan dengan penuh ketakwaan telah memberikan pertolongan kepada Allah dan kepada Rasul-Nya. Guna penerbitan Kitab Suci ini, Anda telah menyerahkan jiwa dan harta Anda. Ini semua merupakan kualitas khusus Anda. Dan bagi orang-orang yang tidak menghormati Anda, maka orang ini telah berlaku kelewat batas.
“Wahai Saudara-saudara, saya kirimkan surat ini dengan lelehan hati yang hancur luluh dan dengan cucuran air mata. Karena itu, Anda perlu mendengar kata-kata saya ini.
“Semoga, Allah Taala memberikan karunia kepada Anda dengan ganjaran dan pahala-Nya yang besar untuk itu.”
Kemudian Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda lagi:
“Wahai orang-orang yang baik dari negeri Arab!
“Saya bersama Anda dengan sepenuh hati dan jiwa saya. Allah telah memberi kepada saya kabar suka tentang Arab ini. Dan Dia telah berfirman kepada saya melalui wahyu-Nya bahwa saya ini harus menolong mereka dan menunjukkan mereka jalan yang benar dan lurus. Sehingga, mereka dapat mengadakan perubahan atas diri [rohani] mereka. Anda akan melihat saya sukses dalam menjalankan tugas ini.
“Wahai sahabatku tercinta! Allah Yang Maha Kuasa telah mewujudkan Diri-Nya pada saya untuk menghidupkan kembali Islam di mana Dia telah menurunkan berkah-berkah yang tidak terhitung banyaknya. Dan dalam situasi umat Hadhrat Rasulullah saw. yang hampir mematikan itu, Dia telah memberikan kepada saya khabar suka mengenai pertolongan dan Tanda-tanda-Nya.
“Maka, aduhai semua orang dunia Arab. Saya ingin berbagi dengan anda dalam berkah-berkah ini. Saya menunggu Anda. Saya ingin melihat Anda bahwa Saudara-saudara itu sudah siap dan bersedia untuk menolong saya di Jalan Allah.”

Pesan dan Amanat Hadhrat Khalifatul Masih V atba. untuk Bangsa Arab
Setelah itu, lebih lanjut, Hudhur atba. berpesan kepada Bangsa Arab sebagai wakil Hadhrat Masih Mau’ud dan Imam Mahdi a.s., beliau minta kepada bangsa Arab—atas nama Allah Rabbu'l-‘Âlamîn bahwa, mereka perlu menyambut seruan Putera Rohani Hadhrat Rasulullah saw..
“Saya telah menyampaikannya kepada Anda beberapa contoh kecintaan beliau yang amat mendalam kepada Islam dan Rasul-Nya. Jika Anda dapat tersentuh dengan perasaan beliau ini, maka Anda dapat melihat betapa dalamnya kecintaan beliau itu terhadap Tuhan dan Hadhrat Rasulullah saw.. Selain kedalaman perasaan beliau yang mulia tersebut, Anda tidak akan melihat hal lain lagi pada beliau.
“Jika Anda dapat melihat dengan hati dan pikiran jernih, maka dengan 100 tahun lebih perjalanan sejarah Jemaat Ahmadiyah, merupakan sebuah kesaksian bahwa pada setiap saat dari kehidupan Jemaat ini, sedang menyaksikan kekuatan dan kekuasaan Tuhan dan perwujudan manifestasi-Nya.
“Dengan melalui satelit ini, kami sedang menyampaikan pesan amanat ini dengan secara luas. Allah telah mengaturnya pada hari ini, bahwa sebuah organisasi Jemaat yang kecil dan miskin ini telah beriman dan percaya kepada Hadhrat Imam Mahdi dan Masih Mau’ud a.s., dan yang telah menyisihkan rupiah demi rupiah-nya hanya untuk mencari rida Allah, sekarang sedang menyampaikan pesan amanat Imam Zaman ini. Di mana, saya telah mendapatkan kehormatan dengan menyampaikan pesan amanat tersebut melalui satelit ini.
“Jadi, untuk menyelamatkan Saudara-saudara dari perasaan curiga—karena Allah tidak menyukai rasa curiga, dengan menggunakan keimanan dan kepercayaan yang baik, Saudara-saudara itu harus maju ke depan untuk membela Pahlawan Islam ini dalam meraih rida Allah.
“Daripada menyibukkan diri dalam melakukan penentangan dan perlawanan, Saudara-saudara lebih baik dan perlu mendengarkan Sabda-sabda Almasih dan Imam Mahdi ini, yang telah dibangkitkan pada Generasi Kedua Islam. Dan sebagaimana yang telah Allah janjikan kepada Hadhrat Rasulullah saw., Dia itu telah menunjuk Hadhrat Masih Mau’ud a.s..
“Daripada turut serta dengan pihak penentang, Anda lebih baik menjadi tangan kanan Sang Imam. Karena keselamatan dari umat Islam seluruh dunia ini, tergantung pada pertolongan kita terhadap Imam Zaman.
“Kepada mereka yang tinggal di negeri Arab, dengan menciptakan rasa cinta dalam hati Anda terhadap Tuhan—dan demi untuk Tuhan, maka dengarlah suara yang dengan penuh kepedihan ini. Yang dengan itu, Almasih dan Imam Mahdi ini sedang memanggil Saudara-saudara. Datanglah dan jadilah penolong bagi beliau. Ingatlah bahwa Allah Taala telah menjanjikan kepada beliau bahwa Dia akan membuat beliau unggul terhadap semua yang ada di dunia ini.
“Jika bukan Anda yang sekarang ini [menerima Hadhrat Masih Mau’ud a.s.], maka generasi penerus dan keturunan Anda-lah yang akan mendapatkan faedah dari kedatangan Imam ini. Sehingga, mereka ini akan menyayangkan bahwa jika saja orang tua dan leluhur kami itu juga dapat ikut mengerti akan pesan Amanat Hadhrat Rasulullah saw. tersebut dan dapat menjadi penolong Sang Almasih dan Imam Mahdi dari Hadhrat Rasulullah saw. ini, serta ikut masuk di dalam Jemaat beliau.
Semoga, Allah menakdirkannya bahwa Saudara-saudara hari ini dapat mengerti akan fakta yang telah disampaikan ini. Semoga, Allah Taala menerima dan mengabulkan doa-doa dari kami yang lemah ini. Amin. (MTA.tv/Alislam.org/SAL/Psi/ASh/LB)


-------oooOooo-------
SAL, March 25, 2007 / PPSi, 28-3-2007
A. Shaheen Ali—Kebayoran, 30 Maret 2007