berblusukan ria

MEMBACA status FB yang mengutip status kawannya, via Eri, saya jadi teringat kegiatan saya selama dua minggu terakhir ini.

Sudah dua kali ini, saya mengajak jalan seorang anak remaja belia (putera dari kawan dekat) ber-'blusuk'-an ria; meski, ia sudah biasa atau pernah jalan sebelumnya bersama ibu/mama-nya.

Saya mengajaknya naik angkot, keluar masuk pasar Kebayoran yang di pojok-pojok tertentu masih ada bau-baunya ataupun masih ada kepadatan-kepadatan yang bikin pusing, naik kereta commuter line yang delay pada rute transit karena mesti antri dulu sebelum masuk ke stasiun, berlari-lari karena hujan, berkeringat karena sengatan panas serta sinar matahari, ngopi atau ngeteh atau lunch atau dinner di kaki lima, hingga dinamika lalu lintas jalanan yang macet.

Sekadar, pula, ingin berbagi inspirasi, bahwa kita 'sedang menjalani' perubahan di Jakarta, bahwa enggak sekedar tahu di Jakarta 'sedang ada' perubahan.

Sekadar, ingin menanamkan bahwa manusia adalah makhluk yang akan, sedang, dan terus 'menjadi'.

*diposting via blogger.com