komentar untuk Fatim

Fatim.

Aku pernah meniti jalan-jalan kepahitan, menyasari jurusan-jurusan di manakah itu akan berakhir dan kebetulan bertemu jua dengan kelegaan, sambil berharap dalam titian maupun sisi pinggiran-pinggirannya menemukan secercah harapan penawar segala sakit maupun kehinaan serta dahaga.

Sehingga, kini, ia demikian indah untuk diputar ulang, sebagai kenangan, menerima dengan syukur dan penuh kedamaian.[]