KETAKWAAN mengandung arti bahwa manusia harus selalu memperhatikan sejauh mungkin hal-hal yang paling kecil sekalipun
“KEINDAHAN rohani seseorang
adalah menapak mengikuti jalan-jalan hikmah ketakwaan. Semuanya itu merupakan ciri-ciri
menarik dari keindahan rohani.
“Guna menyempurnakan keindahan
ruhani, jelas bahwa manusia harus
menjaga amanah Ilahi dan memenuhi
semua ketentuan agama, memanfaatkan semua fitrah dan anggota tubuhnya yang
nyata seperti mata, telinga, tangan, kaki, dan lain-lainnya, serta juga fitrah
yang bersifat tidak kasat mata seperti kemampuan berpikir dan lain-lainnya,
secara patut; di samping itu, menahan diri dari laku yang tidak pantas atau pun
ajakan halus kepada dosa serta memperhatikan hak sesama mahluk.
“Allāh swt. dalam al-Qur'ān menyatakan
ketakwaan sebagai suatu bentuk pakaian
dengan istilah libāsu't-taqwā (pakaian ketakwaan). Hal ini menjadi indikasi
bahwa keindahan rohani dan jubah kerohanian diperoleh melalui laku takwa.
“Ketakwaan mengandung arti bahwa manusia
harus selalu memperhatikan sejauh mungkin hal-hal yang paling kecil sekalipun dari amanah dan perjanjian Ilahi di samping
amanah dan perjanjian dengan sesama mahluk. Dengan kata lain, manusia harus mencoba
memenuhi sejauh kemampuan pribadinya, semua persyaratan secara mendetil.”