Apa itu Filsafat? [1]

KATA 'falsafah' atau 'filsafat' dalam Bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari Bahasa Arab "f (َف) - l (ْل) - s (َس) - f (َف) - t (ُة)", yang juga diambil dari Bahasa Yunani: Φ-ι-λ-ο-σ-ο-φ-ί-α "ph-i-l-o-s-o-ph-i-a". Dalam Bahasa Arab tersebut, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (ph-i-l-i-a, yaitu: "persahabatan", "cinta" dan sebagainya) dan (s-o-ph-i-a, yakni: "kebijaksanaan"). Sehingga, makna harfiahnya adalah, seorang “pencinta kebijaksanaan”. Kata filosofi yang dipungut dari Bahasa Belanda pun, dikenal di Indonesia. Serapan ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam Bahasa Indonesia, seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut "filsuf".

Definisi 'filsafat' bisa dikatakan merupakan sebuah problem falsafi pula. Tetapi, paling tidak, bisa dikatakan bahwa "filsafat" adalah studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis ini didalami tidak dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan[2]; tetapi, dengan mengutarakan problem secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu, serta akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektik. Dialektik ini secara singkat bisa dikatakan merupakan sebuah bentuk dialog. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.

Logika merupakan sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan filsafat. Hal itu membuat filasafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di samping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, dan couriousity 'ketertarikan'.

Dalam tradisi filsafat Barat, dikenal adanya pembidangan dalam filsafat yang menyangkut tema tertentu. Tema-tema itu adalah: ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
Tema pertama adalah ontologi. Ontologi membahas tentang masalah “keberadaan” sesuatu yang dapat dilihat dan dibedakan secara empiris (kasat mata), misalnya tentang keberadaan alam semesta, makhluk hidup, atau tata surya.

Tema kedua adalah epistemologi. Epistemologi adalah tema yang mengkaji tentang pengetahuan (episteme secara harafiah berarti “pengetahuan”). Epistemologi membahas berbagai hal tentang pengetahuan seperti batas, sumber, serta kebenaran suatu pengetahuan.

Tema ketiga adalah aksiologi, yaitu tema yang membahas tentang masalah nilai atau norma sosial yang berlaku pada kehidupan manusia.

Dalam membangun tradisi filsafat banyak orang mengajukan pertanyaan yang sama, menanggapi, dan meneruskan karya-karya pendahulunya sesuai dengan latar belakang budaya, bahasa, bahkan agama tempat tradisi filsafat itu dibangun. Oleh karena itu, filsafat biasa diklasifikasikan menurut daerah geografis dan latar belakang budayanya.

Dewasa ini filsafat biasa dibagi menjadi dua kategori besar menurut wilayah dan menurut latar belakang agama. Menurut wilayah bisa dibagi menjadi: Filsafat Barat, Filsafat Timur, dan Filsafat Timur Tengah. Sementara, latar belakang agama dibagi menjadi: Filsafat Islam, Filsafat Budha, Filsafat Hindu, dan Filsafat Kristen.

Orang Yunani pertama yang bisa diberi gelar filsuf ialah Thales dari Mileta, sekarang di pesisir barat Turki. Tetapi filsuf-filsuf Yunani yang terbesar tentu saja ialah: Socrates, Plato dan Aristoteles. Socrates adalah guru Plato sedangkan Aristoteles adalah murid Plato. Bahkan, ada yang berpendapat bahwa sejarah filsafat tidak lain hanyalah “Komentar-komentar karya Plato belaka”. Hal ini menunjukkan pengaruh Plato yang sangat besar pada sejarah filsafat.

Filsafat, terutama Filsafat Barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke-7 SM. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir-pikir dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada agama lagi untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini. Meski, sempat pula diungkap Dosen STF Driyarkara Dr. Rm. A. Setyo Wibowo, banyak yang mempertanyakan bahwa "Mengapa filsafat muncul di Yunani, tidak berada pada daerah yang kala itu supremasi peradaban Arya, Semit dan China sudah lebih maju seperti Babilonia, Mesir, Persia, Hindustan, Yudea dan China sendiri?"[]

-------oooOooo-------

[1] Judul ini merupakan pengolah kembali dari situs internet Wikipedia pada pranala "http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat".

[2] Irmayanti Meliono-dan kawan-kawan. MPKT Modul 1. Jakarta, Lembaga Penerbitan FEUI, 2007. Halaman 1.