Saripati Khotbah Jumat Hadhrat Khalifatul Masih Vatba. (Jumat, 23/2)
Ketinggian Welas Asih Hadhrat Rasulullahsaw. Tak Terbatas Pada Orang Beriman Saja
London, LB— Disiarkan Muslim Television Ahmadiyya (MTA) langsung dari Mesjid Baitul Futuh Morden-London, Inggris, melalui satelit-satelitnya ke seluruh pelosok dunia, tilawat Alquran Surah At-Taubah ayat 128 mengawali Khotbah Jumat Imam Jemaah Islam Ahmadiyah Sedunia tentang ‘Ketinggian Welas Asih atau Simpati Hadhrat Rasulullah saw.’, Jumat (23/2) malam seminggu yang lalu. Di dalamnya dipaparkan mengenai wujud Hadhrat Rasulullah saw. yang merupakan suri teladan tertinggi dan tiada banding dalam mereguk sifat Ketuhanan. Melalui nur kerohanian beliaulah, tentunya dunia akan senantiasa terus-menerus memperoleh keberkatannya.
Hudhur atba. menyinggung dalam tulisan Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Itmamu’l-Ĥujjah di shaf ke-28 bahwa Hadhrat Nabi Muhammad Rasulullah saw. merupakan sosok insan sempurna dalam sifat maupun gerak-gerik serta daya suci kerohanian beliau. Beliau merupakan suri teladan dalam makrifat, amalan, ketulusan dan keteguhan hati.
Kesempurnaan beliau saw. sebagai nabi dengan segala keberkatannya, telah membangkitkan dunia kerohanian dari kematian menuju kehidupan kembali. Beliaulah Sayyidina Muhammad Mustafa saw., Khâtamu’l-Anbiyâ’ (Nabi Termulia), Imâmu’l-Ashfiyâ’ (Imam para sufi), Khatamu’l-Mursalîn, Fakhru’n-Nabiyyîn (kebanggaan maupun pilihan para Nabi a.s.).
Hadhrat Masih Mau’ud a.s. juga menerangkan bahwa sejak dunia diciptakan, baru kali itulah Allah swt. menurunkan Kerahimiyatan dan Keberkatan-Nya. Jika Hadhrat Rasulullah saw. tidak diturunkan, bagaimana mungkin kita mengetahui kebenaran para Nabi sebelumnya, seperti: Hadhrat Yunus, Ayyub, Malachi, Zakaria, Yahya maupun Isa ‘alaihimu’s-salâm—dan lain-lain. Apalagi, mereka semua merupakan wujud yang Allah swt. ridai, hormati dan cintai. Artinya, dengan kekhataman Hadhrat Nabi Muhammad saw.-lah, kebenaran mereka sebagai nabi dapat dibuktikan di dunia ini. Karena itu, Hadhrat Masih Mau’ud a.s. mengajak kita untuk senantiasa menyanjungkan selawat kepada Hadhrat Nabi Muhammad saw..
Tak Terbatas Pada Orang Beriman
Berdasarkan ayat Alquran di pembukaan khotbah, Hadhrat Masih Mau’ud a.s. menulis bahwa Hadhrat Rasulullah saw. sangat memiliki ketinggian cinta terhadap Allah swt. sebagaimana pula kedalaman kasih yang telah beliau tebarkan kepada makhluk Allah swt.. Sehingga, rasa welas asih beliau untuk umat manusia itu, merupakan manifestasi Kerahimiyatan Allah swt..
Rasa simpati itu tak terbatas kepada orang-orang mukmin saja tapi juga kepada orang-orang yang tidak beriman. Padahal, orang-orang yang tidak mau beriman itu telah menzalimi beliau dan para sahabat beliau. Akan tetapi, besar pengharapan beliau adalah agar orang-orang kafir itu berada pada jalan Allah swt. yang benar. Bahkan pada beberapa kejadian yang membahayakan hidup, beliau tidak berlebih-lebihan—hanya sekedar mempertahankan diri. Tak ada pembalasan dendam. Hal tersebut persis yang dilukiskan Surah Al-Kahfi ayat ke-7; yakni, tatkala Allah swt. memperingatkan orang-orang kafir agar berhenti menzalimi orang-orang yang beriman, Hadhrat Rasulullah saw. merasa risau sekali dan banyak berdoa akan hal tersebut.
Hudhur atba. bersabda, bentuk kerisauan maupun doa-doa itu pulalah yang akan Hadhrat Rasulullah saw. tampilkan, bahwa jika pada zaman ini, ada seorang ayah yang tak sempat memiliki perhatian penuh bagi kesejahteraan baik yang duniawi ataupun akhirat bagi putra-putrinya.
Syafaat
Dalam beberapa hadis yang Hudhur atba. kutip berkenaan topik yang sedang berjalan, betapa Hadhrat Rasulullah saw. mengajarkan kita tentang doa-doa agar kita meraih kasih sayang Allah swt.. Dan juga perintah agar kita senantiasa mencari keberkatan-keberkatan-Nya.
Sifat welas asih Hadhrat Rasulullah saw. kepada para mukmin demikian kuat. Beliau saw. berdoa kepada Allah swt. dengan kata-kata yang penuh kerawanan hati agar orang-orang yang beriman memperoleh qurub (kedekatan) Ilahi di Hari Penghisaban. Itulah sifat-sifat dari welas asih dan rasa sayang Nabi kita saw. yang sangat menginginkan perubahan diri dalam umat beliau. Demikian pula, beliau saw. mengkhawatirkan keselamatan orang-orang yang tidak beriman.
Keadaan di Barat sekarang ini, seseorang mendengar hal-hal yang keliru tentang Islam dan Hadhrat Rasulullah saw. guna menimbulkan keraguan hati.
Untuk Umat Manusia
Belakangan ini, ada seorang politisi Geer Wilders dari Belanda yang dengan vulgar dan dengkinya berkomentar mengenai ajaran Islam. Kapanpun bila kedengkian-kedengkian tersebut ada, Jemaat harus meresponnya. Dalam hal ini, Hudhur atba. telah menginstruksikan Jemaat Belanda agar menulis di media pers tentang keindahan ajaran Islam hingga rinci. Pada zaman ini, hanya Islamlah yang mampu memberikan dalil yang tepat tentang keberadaan Tuhan. Jika ada yang menentang Islam yang dikarenakan kurangnya pengetahuan maupun informasi yang ia dapatkan, maka sudah menjadi tugas kita untuk menjelaskan secara rinci kepada mereka tentang keteladan dan perikehidupan Hadhrat Rasulullah saw. yang penuh berkat hingga mereka tidak melakukan kedengkian dan kezaliman lagi, alias diam.
Hudhur atba. bersabda lagi bahwa kelihatannya, keadaan para politisi Belanda tersebut penuh kedengkian dan sakit hati. Padahal, mereka terlahir sebagai seorang Kristiani Khatolik, tapi kini mereka tidak memeluk agama apa pun. Ketika mereka tidak menemukan kedamaian dari agama sendiri, mereka mulai menyerang Islam.
Geer Wilders merupakan seorang penentang Islam kawakan. Ia menempatkan diri di garis terdepan pada kontroversi ini. Sampai-sampai, ia mengatakan bahwa setelah Hadhrat Rasulullah saw. berada di negerinya, maka sejak saat itu ia akan memburunya dan menyebutnya ekstrimis fanatik. Na’ûdzu bi’l-Lâhi min dzâlik—semoga Allah swt. melindungi kita dari hal tersebut.
Biarkan ia berburu sendiri (!), cetus Hudhur atba.. Dengan sedikit pekerjaan yang kita ikhtiarkan, negeri itu akan dipenuhi oleh pengikut Hadhrat Rasulullah saw.. Hudhur atba. menjelaskan, sekeras apa pun yang para penentang Islam usahakan, hanya kegagalanlah yang akan mereka jumpai. Hari ini, hanya semboyan ‘belas kasih untuk umat manusia’ sajalah yang akan kita—sebagai umat Islam—ikhtiarkan dengan keras sebanyak
Wilders mengatakan, sebagian ayat-ayat dalam Alquran Karim harus dirobek dan dicampakkan. Hudhur atba. bersabda, walapun orang itu tidak beragama, ia mesti membuat studi perbandingan agama mengenai kitab Bible yang ia anggap lebih baik daripada Alquran Karim. Dan jika ada sesuatu yang belum jelas, ia harus menanyakannya kepada kita.
Mencermati tindakan penentangan terhadap hukum Ilahi oleh mereka yang melebihi batas, Hudhur atba menjelaskan bahwa Hadhrat Rasulullah saw. sangat gelisah dan mengkhawatirkan keselamatan orang-orang seperti Wilders. Merupakan tanggung jawab yang sangat penting bagi para Ahmadi guna menginformasikan dunia tentang aspek-aspek keindahan perikehidupan Hadhrat Rasulullah saw. yang penuh berkat.
Orang-orang yang menuduh ajaran-ajaran Hadhrat Rasulullah saw. telah menyebabkan kita berlebihan dan fanatik, harus diberi tahu dengan welas kasih, rinci lagi seksama. Padahal, beliau saw. mentarbiyati para sahabat beliau dengan etiket selama peperangan. Betapa berbudaya dan mencerahkannya bentuk aturan yang beliau saw. terapkan bagi para tahanan perang.
Sebaliknya, bandingkan dengan pembumihangusan
Keburukan Menjadi Kebaikan
Harus diingat bahwa di samping semua kekejaman ini, ajaran Islam demikian indah sebagaimana tercantum dalam Alquran Surah Al-Furqân ayat 71 bahwa bagi orang-orang yang bertobat, beriman dan berbuat amal saleh, maka Allah swt. akan merubah keburukan-keburukan mereka menjadi kebaikan-kebaikan. Karena, Allah swt. Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Hudhur atba. bersabda, situasi sulit di Barat sekarang ini berasal dari hilangnya penghayatan maupun hancurnya kehidupan keluarga terkait lunturnya keimanan terhadap Tuhan.
Bagi para Ahmadi, setelah menerapkan seluruh ajaran Alquran Karim, mereka harus memberikan pencerahan terhadap masyarakat Barat berkenaan dengan jalan-jalan yang mereka tempuh. Kelangsungan hidup masyarakat Barat dalam menghentikan penentangan-penentangan tersebut adalah menebarkan sifat welas asih kepada umat manusia.
Selain peperangan, dunia kini tengah menghadapi kerusakan karena perubahan iklim. Masyarakat Belanda mengutarakan bahwa Tuhan menciptakan dunia sekarang. Tapi Belanda, sudah tercipta dengan sendirinya. Di sini Hudhur atba. mewanti-wanti, bahwa geografis Belanda berada di bawah permukaan laut. Dan bila badai berkecamuk, percuma jika mereka berharap menyelamatkan diri ke pegunungan.
Seruan Dakwah Ilallah
Hudhur atba. menyerukan dunia agar menerima dakwah Ilallah. Saat ini, Hudhur atba. bersabda bahwa dunia tengah mendapat kemurkaan Tuhan dengan membuat serangan-serangan jahat terhadap-Nya.
Penyampaian dakwah ilallah harus masuk akal. Karena, bekerjanya maksud maupun rencana Allah swt. tergantung kepada kita yang mengalaminya setiap hari. Kita hanya bisa berusaha.
Sebagai penutup, Hudhur atba. mengutip amanat Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bahwa sesungguhnya umat Islam siap mengorbankan hidupnya demi Hadhrat Rasulullah saw.. Hal ini harus diingat oleh kita. Semoga Allah swt. melindungi dunia dari segala kegelapan.*** (Alislam.org/ASh/LB)