Berbahagialah Mukmin yang Senantiasa Berusaha keras untuk Bangun, Berdoa, dan Mendirikan Salat Tahajud...

BERBAHAGIALAH [para] mukmin yang senantiasa berusaha keras untuk bangun, berdoa, dan mendirikan Salat Tahajud pada waktu sepertiga-akhir-malam. Dengan Salat Tahajud, niscaya, Allah swt. memperlihatkan jalan-jalan-Nya kepada mereka.

Para Sahabi-Rasulullah-saw. (r.a.) pun, telah memperoleh tarbiyat secara bertahap berkat Salat Tahajud. Para Sahabi r.a. itu sebelumnya adalah bagaikan penyemaian bibit [oleh] seorang petani. Kemudian, Rasulullah saw. mengairinya. Beliau saw. telah banyak memanjatkan doa bagi mereka. Benihnya bagus, dan tanahnya pun baik, maka akibat pengairan itu telah muncul buah-buah yang bagus. Sebagaimana Rasulullah saw. berjalan, seperti itulah mereka berjalan. Mereka tidak menunggu siang atau malam.

Sesungguhnya, bangun di malam hari untuk mendirikan Salat Tahajud dalam rangka berzikir, berdoa, demi meluruskan dan memperbaiki hati, adalah resep mujarab sebagai wujud atau manifestasi pertobatan kita. Niscaya, kita akan mampu menjauhkan dan terhindarkan diri dari kelemahan-kelemahan manusia kita, dan mampu membuat ucapan serta amalan kita sesuai dengan kehendak maupun keridaan Allah Taala. Yakinlah kita, bahwa barangsiapa yang senantiasa mengingat hal ini dan secara nyata membawa ini semua ke dalam permohonan, harapan, dan doa ke hadapan Allah Taala, maka Dia akan memberikan karunia-karunia khas-Nya kepada kita. Sehingga, di dalam hati kita timbul banyak perubahan. So, alangkah eloknya bila kita memperbesar dan memperbanyak asa dan doa, 'kan?[] (Adaptasi terjemahan MI pada M.I/45 (Kemang-Bogor, 24-Agust-'94))