SBY dalam sepekan (1—6 Nov-'12)

Kamis, 1 November 2012 | RI-Inggris Lipatkan Target Perdagangan


Presiden SBY dan Ibu Ani serta Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip berfoto bersama sebelum jamuan santap malam di Istana Buckingham, London, Rabu (31/10) malam. (foto: cahyo/presidensby.info)

LONDON, Inggris: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengundang komunitas bisnis Inggris meningkatkan investasinya di Indonesia. Kunjungan kenegaraan ini adalah dalam rangka meningkatkan kerja sama tersebut dengan prioritas utama pada sektor investasi dan perdagangan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan hal ini dalam pidato jamuan santap malam kenegaraan yang diselenggarakan Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, di Ballroom Istana Buckingham, London, Rabu (31/10) pukul 20.00 setempat atau Kamis (1/11) dini hari di Indonesia.

“Sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tengara, Indonesia memberikan peluang yang besar kepada komunitas bisnis Kerajaan Inggris. Oleh karena itu saya yakin kedua negara kita akan mampu mencapai target perdagangan bilateral pada tahun 2015,” kata Presiden SBY yang tampil mengenakan busana Melayu Teluk Belanga dan berpeci hitam.

Saat ini volume perdagangan RI-Inggris sekitar 3 miliar dolar AS. Kedua negara sepakat meningkatkan volume perdagangan ini dua kali lipat pada tahun 2015.


Kamis, 1 November 2012 | Seskab Ajak Menteri Patuhi Arahan Presiden untuk Batasi Pinjaman Luar Negeri yang Membebani APBN

JAKARTA: Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengajak para menteri, anggota Kabinet Indonesia Bersatu II, dan pimpinan LPNK (Lembaga Pemerintah Non Kementerian) untuk mentaati arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk membatasi pinjaman luar negeri yang membebani APBN dan APBD.

Ajakan tersebut disampaikan Dipo Alam dalam keterangan pers di Ruang Rapat Sekretaris Kabinet, Gedung III lantai 2, Kamis (1/11) siang.

“Dengan mempertimbangkan semakin baiknya perekonomian dan kemampuan pembiayaan pembangunan melalui APBN, Presiden dalam Sidang Kabinet sejak Juli 2012 sampai September 2012, telah memberikan 9 kali arahan agar pemerintah membatasi sumber pendanaan pembangunan dari pinjaman luar negeri,” ujar Dipo kepada wartawan.


Kamis, 1 November 2012 | RI-Inggris Tandatangani Empat MoU


Presiden SBY disambut PM Inggris David Cameron saat tiba di Downing Street 10, London, Inggris, Kamis (1/11) siang. (foto: rusman/presidensby.info)

LONDON, Inggris: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron di Jalan Downing 10, London, Inggris, Kamis (1/11) pukul 13.45 waktu setempat. Di akhir pertemuan, ditandatangani tiga nota kesepahaman atau memorandum of understanding (Mou) dan satu kesepakatan bersama.

Ketiga MoU yang ditandatangani adalah Mou kerja sama segitiga antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Inggris dan Irlandia Utara, masing-masing mengenai kerja sama teknis, ekonomi kreatif, dan pertahanan. Kerja sama pertahanan ini, antara lain, dalam dukungan terhadap Pusat Keamanan dan Perdamaian. Sedangkan satu kesepakatan yang ditandatangani adalah mengenai dialog energi, antara Kementerian ESDM dengan Departemen Energi dan Perubahan Iklim Inggris.

Dalam pertemuan bilateral ini, Presiden SBY didampingi Menlu Marty Natalegawa, Mensesneg Sudi Silalahi, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Mendag Gita Wirjawan, Menteri ESDM Jero Wacik, Mendiknas Mohammad Nuh, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu. Sedangkan PM Cameron didampingi, antara lain, Menlu William Hague dan Menteri Pertahanan Philip Hammond.


Jumat, 2 November 2012 | Pidato di All Parliamentary Group on Indonesia: Hubungan Baik dengan Negara Lain Harus Didukung Parlemen

LONDON, Inggris: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato di hadapan All Parliamentary Group on Indonesia (APPGI), di Royal Robing Room, Palace of Westminster, London, Inggris, Rabu (1/11) pukul 12.00 waktu setempat atau pukul 19.00 WIB. Presiden mengatakan, hubungan baik dengan negara lain harus juga mendapat dukungan dari parlemen.


Jumat, 2 November 2012 | Indonesia Adalah Oase Stabilitas Politik dan Pertumbuhan Ekonomi

LONDON, Inggris: Indonesia abad 21 bukan lagi Indonesia yang dahulu dikategorikan sebagai ‘dunia ketiga’. Indonesia sekarang adalah oase stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hal tersebut di hadapan All Party Parliamentary Group on Indonesia (APPGI), di Palace of Westminster, London, Inggris, Kamis (1/11) siang waktu setempat. “Indonesia telah membuktikan bahwa kita tidak harus memilih antara demokrasi dan pembangunan,” kata Kepala Negara. Indonesia merupakan contoh yang mematahkan mitos bahwa negara berkembang tidak bisa memilih kedua-duanya.

Tahun ini, ujar Presiden SBY, Indonesia diramalkan mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di Asia, setelah Cina, dan melampaui India. “Inilah sebabnya mengapa beberapa pengamat berpendapat bahwa pengalaman Indonesia dalam transisi demokrasi mengandung pelajaran berharga bagi negara-negara yang ingin mengembangkan demokrasi. Mereka juga memuji keberhasilan Indonesia dalam melaksanakan reformasi dalam situasi yang kompleks,” SBY menjelaskan.


Jumat, 2 November 2012 | HLP on Post 2015: Diperlukan Kerja Sama Global untuk Kurangi Kemiskinan


Presiden SBY bersama PM Inggris dan Presiden Liberia memberi keterangan pers bersama tentang hasil pertemuan HLP on Post 2015, di Downing Street 10 London, Kamis (1/11) sore. (foto: rusman/presidensby.info)

LONDON, Inggris: Agenda pembangunan pasca 2015 mendatang akan menekankan pentingnya pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan. Diperlukan pula kerja sama global untuk mengurangi angka kemiskinan yang ekstrim.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan hal ini dalam keterangan pers dengan ketua bersama Panel Tingkat Tinggi untuk Agenda Pembangunan Pasca 2015 atau High Level Panel on Development Agenda Post 2015 di Kantor Perdana Menteri Inggris, Jalan Downing 10, London, Inggris, Kamis (1/11) pukul 17.00 waktu setempat atau 24.00 WIB. Presiden SBY memberi keterangan pers bersama PM Inggris David Cameron dan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf. “Kami menekankan pentingnya pertumbuhan berkelanjutan dengan ekuitas di tengah meningkatnya kesadaran di kalangan pembuat kebijakan dan ahli pembangunan bahwa pertumbuhan ekonomi saja tidak dapat menjamin kesejahteraan dan stabilitas,” kata Presiden SBY. “Kita perlu memastikan bahwa pertumbuhan akan dibagi sama rata,” SBY menambahkan.

Sebelumnya, dalam pengantarnya, tuan rumah PM David Cameron menjelaskan bahwa generasi sekarang memiliki kesempatan unik untuk memberantas kemiskinan ekstrim, Apa yang sedang dilakukan ketiga ketua bersama ini adalah dalam rangka itu. “Tujuan utamanya adalah menyelesaikan pekerjaan mengakhiri kemiskinan ekstrim,” kata Cameron.


Jumat, 2 November 2012 | Hari Keempat di London: Presiden dan Ibu Ani Meninggalkan Buckingham

LONDON, Inggris: Jumat (2/11) merupakan hari keempat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kenegaraan di Inggris. Hari itu, Presiden SBY dan Ibu Ani resmi meninggalkan Istana Buckingham, tempat menginap sejak Rabu (31/10) lalu. Presiden selanjutnya kembali ke Hotel Grosvernor House dan menjalankan sejumlah agenda lainnya.


Jumat, 2 November 2012 | Dilepas Ratu Elizabeth II, SBY Meningalkan Buckingham

LONDON, Inggris: Mengenakan setelan jas lengkap, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Hj Ani Bambang Yudhoyono yang mengenakan kebaya hijau berpamtian dengan Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, Jumat (2/11). Jam di atap Istana Buckingham menunjukkan pukul 10.00 ketika SBY dan Ibu Ani keluar dari Belgian Suite, Royal Pavilion, diantar tuan rumah Ratu Elizabeth II dan Pengeran Philip.

Ratu Elizabeth yang berusia 82 tahun mengenakan busana putih, sedangkan Duke of Edinburgh, Pangeran Philip, mengenakan setelan jas seperti SBY.

Upacara pelepasan ini sangat sederhana. Presiden SBY dan Ibu Ani bersalaman di bawah tangga, lalu langsung masuk ke dalam mobil sedan berlogo Kerajaan Inggris dan bendera merah putih. Mobil Bentley berwarna cokelat marun itu langsung meluncur ke tengah halaman Istana Buckingham yang pagi ini tampak lengang.


Jumat, 2 November 2012 | Pidato Tahunan Wilton Park: Indonesia adalah Pembawa Norma dan Pembangun Konsensus

LONDON, Inggris: Indonesia mengambil peran sebagai pembawa norma dalam aktivitas internasionalnya. Indonesia juga pembangun konsensus untuk membantu menciptakan tatanan dunia yang lebih damai, adil, dan berkelanjutan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan hal ini dalam pidatonya pada acara Pidato Tahunan Wilton Park atau Wilton Park Annual Address di Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris, London, Jumat (2/11) pukul 10.30 waktu setempat. Pidato Presiden ini bertajuk ‘Peran Indonesia sebagai Aktor Regional dan Global’.

“Ini adalah tugas yang berasal dari panggilan konstitusional kami untuk berpartisipasi dalam penciptaan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” kata Presiden SBY.

Pidato tahunan Wilton Park ini dihadiri sekitar 200 undangan, terdiri atas anggota parlemen, pebisnis, sahabat Indonesia, dan anggota Wilton Park.


Jumat, 2 November 2012 | SBY: Misi Perdamaian PBB di Suriah Salah Tempat

LONDON, Inggris: Berdasarkan pengalaman menjadi pemimpin pengamat militer PBB di Bosnia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai pengamat militer PBB di Suriah tidak akan bisa melakukan apa-apa. Misi seperti ini hanya akan efektif jika ada perdamaian atau gencatan senjata.

“Ini adalah misi yang salah tempat dan salah menempatkan pengamat militer di Suriah dalam situasi saat ini,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada bagian lain pidatonya dalam acara Pidato Tahunan Wilton Park di Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris, London, Jumat (2/11) siang waktu setempat.


Jumat, 2 November 2012 | Indonesia Pembangun Jembatan Antarperadaban

LONDON, Inggris: Kontribusi internasional Indonesia yang tak kalah pentingnya adalah perannya sebagai ‘pembangun jembatan’, dengan mempromosikan dialog antarperadaban dan antarkeyakinan.

“Kami membangun jembatan yang mempromosikan dialog antarperadaban, dialog antara Barat dan dunia Muslim,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya pada acara Pidato Tahunan Wilton Park, di Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris, London, Jumat (2/11) siang waktu setempat.

Menurut SBY, ada sejumlah imperatif untuk memastikan keberhasilan dalam membangun dialog dan kerukunan antarperadaban. Pertama, kita perlu mengintensifkan proses dialog dan melakukan kegiatan yang menjangkau ebih banyak kalangan.

“Kedua, kita perlu membuat abad kita sebagai abad soft power, yang memusatkan pada multikulturalisme dan budaya toleransi,” ujar SBY. Dan ketiga, kita perlu mengembangkan pendidikan global, kesadaran global, dan pemerintahan global.

“Dialog antaragama, peradaban, dan budaya juga harus diterjemahkan ke dalam kerja sama yang sebenarnya,” Presiden menambahkan.


Sabtu, 3 November 2012 | Forum Bisnis Indonesia-Inggris: Rezim Investasi Indonesia Ramah Bisnis

LONDON, Inggris: Peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi merupakan prioritas dalam hubungan bilateral Indonesia dan Inggris. Kedua negara sepakat melipatgandakan volume perdagangan pada 2015.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hal ini dalam Forum Bisnis Indonesia-Inggris di Picture Gallery, St Jame’s Palace, London, Jumat (2/11) pukul 14.00 waktu setempat atau pukul 21.00 WIB. Pertemuan ini dikoordinasikan oleh UK Trade and Investment serta UK-ASEAN Business Council, bersama Kementerian Perdagangan RI dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

“Perdana Menteri Cameron dan saya setuju untuk melipatgandakan volume pada tahun 2015. Dan hari ini, kita semua di sini tidak ada alasan lain selain untuk mencapai target itu. Dan saya percaya, bersama kita bisa,” kata Presiden SBY.


Sabtu, 3 November 2012 | Presiden Meninggalkan Inggris Menuju Laos

LONDON, Inggris: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono meninggalkan Inggris untuk meneruskan kunjungannya ke Vientiane, ibukota Laos, Sabtu (3/11) pagi. Pesawat khusus kepresidenan A330-300 milik Garuda lepas landas dari Bandar Udara Internasional Heathrow, London, pukul 10.00 waktu setempat. Usai sudah kunjungan kerja Presiden selama lima hari di Inggris.


Minggu, 4 November 2012 | Makna Penting Kunjungan ke Inggris

LONDON, Inggris: Apa pentingnya kunjungan kenegaraan ke Inggris? Dalam keterangan persnya di Hotel Grosvernor House, London, Sabtu (3/10) pagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan setidaknya ada lima hal. Semuanya bermuara bagi kepentingan rakyat Indonesia.

Pertama, kunjungan ini memiliki nilai strategis. Setelah 33 tahun, baru kali ini Ratu Elizabeth II mengundang presiden Indonesia. “Ini merupakan bentuk dukungan penuh terhadap peningkatan hubungan bilateral Indonesia-Inggris,” kata Presiden SBY. Ratu Elizabeth II, lanjut Presiden, mengikuti dan sangat paham perkembangan Indonesia.

Kedua, manfaat dari sisi ekonomi. Ekspor mengalami penurunan akibat dampak krisis di Uni Eropa. Ini akan mengancam target pertumbuhan ekonomi kita. “Oleh karena itu kita harus mencari komponen penting lainnya untuk menjaga pertumbuhan, yakni investasi,” Presiden menjelaskan.

Ketiga, dalam kunjungan kenegaraan ini juga dibahas kerja sama pendidikan. Pembangunan sumber daya manusia penting untuk menghadapi persaingan global di masa depan. Inggris dikenal memiliki perguruan tinggi dengan reputasi mendunia.

Keempat, transfer teknologi dan pengembangan industri pertahanan. Dalam kunjungan ini disepakati kerja sama pengembangan industri militer dengan Inggris.

Kelima, kerja sama lingkungan dan perubahan iklim. Dalam pertemuan dengan Prince of Wales, Pangeran Charles, dibicarakan kontribusi Inggris dalam implementasi REDD+ (Reduction on Emission and Deforestration Degradation) senilai 1 miliar dolar AS tersebut.

“Pembicaraan dengan Pangeran Charles ini sangat detail dan nyata,” ujar SBY. “Inggris ingin menjadi bagian dari kerja sama Indonesia-Norwegia dalam konteks REDD+ ini,” SBY menambahkan.

Dalam kunjungan ini juga dibahas kerja sama pengembangan mobil murah dan ramah lingkungan atau low cost green car.

Selama di Inggris, Presiden SBY bertemu dengan banyak pihak, termasuk dengan pemimpin oposisi, dan anggota parlemen dari berbagai partai. Dengan para tokoh politik ini, Presiden menyinggung juga soal isu Papua.

“Agar mereka tidak melihat seolah-olah kita masih seperti 20 atau 30 tahun lalu,” Presiden SBY menegaskan.

Setelah memberikan keterangan pers ini, Presiden SBY dan Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono beserta rombongan langsung menuju Bandara Internasional Heathrow untuk bertolak ke Laos. Presiden akan tiba di Laos pada Minggu (4/11) pagi, dengan transit terlebih dahulu di Dubai, Uni Emirat Arab.


Minggu, 4 November 2012 | Tiba di Laos, Siang Ini Presiden SBY Bertemu Presiden Sayasone


Presiden SBY dan Ibu Ani tiba di Bandara Wattay, Vientianne, Laos, dari Inggris, Minggu (4/11) pagi. (foto: abror/presidensby.info)

VIENTIANNE, Laos: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj Ani Yudhoyono tiba di Bandar Udara Internasional Wattay, Vientiane, Minggu (4/11) pukul 09.30 waktu Laos. Tidak ada perbedaan waktu antara Vientianne dengan Jakarta. Duta Besar Republik Indonesia untuk Laos Kria Fahmi Pasaribu langsung menyambut Presiden SBY dan Ibu Ani begitu pintu pesawat khusus kepresidenan Airbus A330-300 milik Garuda terbuka.

Dari bandara, Presiden langsung menuju kawasan ASEM Villas yang terletak di Don Chan Island. Di sanalah Presiden dan Ibu Ani mengingap selama melakukan kunjungan kerja di Laos.


Minggu, 4 November 2012 | RI-Laos Tandatangani MoU Peningkatan Konsultasi Bilateral

Presiden SBY dan Presiden Laos Choummaly Sayasone memeriksa pasukan kehormatan pada upacara penyambutan kenegaraan di Istana Ho Kham, Vientianne, Minggu (4/11) sore. (foto: abror/presidensby.info)

VIENTIANNE, Laos: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kenegaraan kepada Presiden Laos Choummaly Sayasone, Minggu (4/11) pukul 15.00 waktu setempat. Acara dipusatkan di halaman depan Istana Ho Kham, Vientianne, dengan mengumandangkan Indonesia Raya dan Pheng Xat Lao.

Setelah itu, Presiden SBY memeriksa pasukan, dilanjutkan dengan saling memperkenalkan delegasi masing-masing. Dari sana Presiden SBY dan Ibu Ani melakukan pertemuan dengan Presiden Choummaly Sayasone dan Keosaychay Sayasone di dalam Istana Ho Kham.

Kedua kepala negara kemudian memimpin delegasi masing-masing untuk melakukan pembicaraan bilateral. Pada akhir pertemuan, SBY dan Sayasone menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman mengenai aktivitas bersama untuk meningkatkan komunikasi dan konsultasi bilateral. MoU ditandatangani Menlu Marty Natalegawa dan Menlu Laos Thongloun Sisoulith.


Senin, 5 November 2012 | RI-Norwegia Bahas Peluang Baru

Presiden SBY dan PM Norwegia Jens Stoltenberg melakukan pertemuan bilateral di Hotel Don Chan, Vientiane, Laos, Senin (5/11) pagi. (foto: abror/presidensby.info)

VIENTIANE, Laos: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pertemuan bilateral dengan PM Norwergia Jens Stoltenberg di Hotel Don Chan, Vientiane, Laos, Senin (5/11) pukul 09.30. Indonesia dan Norwegia memiliki kerja sama yang erat dalam persoalan lingkungan hidup dan perubahan iklim. Namun, Presiden SBY berharap kedua negara dapat lebih mendorong kemitraannya sekaligus mencari peluang baru.

“Kita harus lebih mendorong, bukan hanya pada area lingkungan dan perubahan iklim, tapi saya berharap kemitraan juga dapat terjalin pada bidang ekonomi dan lainnya secara bersama bersama,” ujar SBY
Sementara itu, Jens Stoltenberg mengapresiasi kepemimpinan SBY dalam forum regional maupun global. “Saya ingat pada saat KTT Perubahan Iklim di Bali, sejak itu kita membangun tujuan bersama dalam menanggulangi perubahan iklim,” ujar Stoltenberg.

Sebagaimana diketahui, Indonesia dan Norwegia bekerja sama dalam program REDD+ (Reduction on Emission and Deforestration Degradation). Untuk program pengurangan emisi dan degradasi hutan ini Norwegia mengibahkan 1 miliar dolar AS.


Senin, 5 November 2012 | Presiden SBY Hadiri KTT ke-9 Asem

Presiden SBY bersama 48 pemimpin lainnya menghadiri pembukaan KTT ke-9 Asem di NCC, Vientiane, Laos, Senin (5/11) siang. (foto: rusman/presidensby.info)

VIENTIANE, Laos: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-9 Asia-Europe Meeting (Asem) di National Convention Center, Vientiane, Laos, Senin (5/11) pukul 13.45 waktu setempat. Tiba di lokasi acara dengan didampingi Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono yang mengenakan baju kebaya merah marun, Presiden SBY diterima Presiden Laos Choummaly Sayasone dan isteri serta PM Thongsing Thammavong.

KTT Asem 2012 ini bertemakan “Teman bagi Perdamaian, Mitra untuk Kesejahteraan”. Pertemuan yang berlangsung dua hari hingga besok ini membahas sejumlah isu regional dan global, seperti ketahanan pangan dan energi, pembangunan berkelanjutan, krisis keuangan dan ekonomi, perubahan iklim, tanggap bencana, dan arah Asem ke depan.


Senin, 5 November 2012 | Perlu Upaya Bersama Untuk Menjaga Keseimbangan Ekonomi

Presiden SBY saat menghadiri sesi pleno KTT ke-9 Asem di NCC, Vientiane, Laos, Senin (5/11) sore. (foto: rusman/presidensby.info)

VIENTIANE, Laos: Saat ini ada banyak usaha untuk melakukan stimulus bagi pemulihan krisis ekonomi, baik di tingkat nasional, regional, maupun global. Hal ini menggembiraakan karena berarti ada usaha bersama untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkeseimbangan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyon menyampaikan hal ini dalam sesi sidang pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-9 Asia Europe Meeting (Asem) di National Convention Center, Vientiane, Laos, Senin (5/11) sore. Presiden mendapatkan giliran kesembilan untuk menyampaikan pandangannya.

“Pada level global, melalui G20, dimulai usaha untuk menjaga pertumbuah ekonomi yang seimbang dengan persyaratan menjaga pertumbuhan fiskal yang berkesinambungan. Untuk itu, kami harus membuat jalur untuk perdagangan dan investasi,” kata Presiden SBY.

Di level regional, Presiden mengingatkan pentingnya mendorong usaha bersama, seperti mengintegrasikan ekonomi kawasan dan memecahkan masalah ekonomi global di beberapa bagian Asia. Di Asia Tenggara, telah terbentuk cetak biru bagi konetivitas ASEAN 2015. “Konektivitas ASEAN akan mendorong konektivitas antara anggota secara lebih dekat,” SBY menjelaskan.

Konektivitas ASEAN tersebut, lanjut SBY, sejalan dengan tujuan tercapainya komunitas ASEAN 2015. “Saya merasa senang bahwa ASEAN mengejar kerangka kerja interegional dan konektivitas,” Presiden menambahkan.


Senin, 5 November 2012 | Asia Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Global

VIENTIANE, Laos: Asia bisa memainkan peran dalam membantu krisis ekonomi di Eropa dan bagian dunia lainnya. Untuk itu penting meningkatkan kerja sama di kedua kawasan tersebut.

“Asia dapat memainkan peran sebagai ‘pencipta’ dan ‘mesin’ pertumbuhan global. Sebagai contoh, Indonesia sekarang ini berperan terhadap pemulihan ekonomi regional dan global. Pertumbuah ekonomi membuka kesempatan investasi yang lebih besar,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pandangan Indonesia pada pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-9 Asem di National Convention Center, Vientiane, Laos, Senin (5/11) siang.

Indonesia menargetkan investasi ini tumbuh 20 persen dalam 3 tahun ke depan. Untuk mencapai target tersebut, Indonesia membuka kesempatan negara-negara Asia lainnya bekerja sama di bidang invetasi.

Dalam kesempatan ini, Presiden SBY menjelaskan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Sentral dari cetak biru ini adalah pengembangan infrastruktur melalui 6 koridor. “Kami mengundang Anda semua untuk mengambil bagian. Indonesia berkomiten menjaga iklim bisnis agar lebih kondusif untuk meningkatkan investasi secara nasional, global, dan regional,” SBY menjelaskan.


Selasa, 6 November 2012 | Pleno II KTT Ke-9 Asem: Indonesia Ajak Anggota Asem untuk Bersatu Menghadapi Permasalahan Global

VIENTIANE, Laos: Sejak kemarin hingga hari ini, pemimpin Asia dan Eropa telah melaksanakan pertemuan Asia-Europe Meeting (Asem) secara produktif dalam suasana persahabatan dan kekeluargaan. Hal tersebut disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sesi doorstop dengan wartawan Indonesia usai mengikuti pleno kedua KTT ke-9 Asem hari kedua di National Convention Centre, Vientiane, Laos, Selasa (6/11) pagi.

“Memang Asem ini tidak sama dengan forum lain yang juga Indonesia sangat aktif, misalnya Asean, Asean+, East Asia Summit, APEC, maupun G20. Berbeda. Tetapi sejak didirikan, Asem pada tahun 1996 hingga hari ini tetap menjadi forum yang baik,” Presiden SBY menjelaskan. Apalagi, tambah SBY, saat ini dunia menghadapi banyak sekali persoalan termasuk resesi perekonomian pada tingkat global.

Kemarin, Asem fokus pada pembahasan perekonomian global termasuk apa yang dilakukan oleh dunia atau Asia dan Eropa serta masing-masing negara.


Selasa, 6 November 2012 | Pemerintah Beri Gelar Pahlawan Nasional bagi Soekarno-Hatta

JAKARTA: Pemerintah membahas pemberian gelar pahlawan nasional kepada proklamator Ir Soekarno dan Drs Mohammad Hatta. Ini dibahas dalam rapat koordinasi yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (6/11) pukul 16.45 WIB, setiba dari kunjungan kerja ke Laos.

Menko Polhukam menyampaikan hal ini seusai rapat koordinasi. Rakor membahas tiga hal, pemberian gelar bagi proklamator Ir Soekarno dan Drs Mohammad Hatta, pelaksanaan Bali Democracy Forum (BDF), dan kasus Lampung. Wapres Boediono hadir dalam rakor ini.


Selasa, 6 November 2012 | Grasi untuk Ola Berkemungkinan Besar Dicabut

JAKARTA: Presiden berkemungkinan besar mencabut grasi kurir narkoba Merika Franola karena yang bersangkutan ternyata mengulangi tindak kejahatannya. Ola mendapat ampunan dari Presiden atas hukuman mati yang diterimanya.

“Ternyata yang bersangkutan mengulangi tindak kejahatan yang sama. Ini sangat tidak layak untuk diberikan grasi,” kata Menko Polhukam Djoko Suyanto dalam keterangan pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (6/11) petang.



Rabu, 7 November 2012 | Presiden SBY Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Soekarno-Hatta

Presiden SBY menyerahkan gelar pahlawan nasional kepada Ir. Soekarno yang diterima ahli warisnya Guntur Soekarno Putra, di Istana Negara, Rabu (7/11) pagi. (foto: abror/presidensby.info)

JAKARTA: Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta mendapat gelar pahlawan nasional. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan gelar tersebut kepada pada ahli waris mereka pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara, Rabu (7/11) pukul 11.00 WIB. Penganugerahan ini merupakan rangkaian Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November.
Penganugerahan ini berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 83/TK/TAHUN 2012 tanggal 7 November 2012 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden RI pertama Alm. Dr. (H.C.) Ir. Soekarno, dan Keputusan Presiden RI Nomor 84/TK/TAHUN 2012 tanggal 7 November kepada Wakil Presiden RI pertama alm. Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta.
Penghargaan kepada Soekarno diterima Guntur Soekarno Putra, sementara untuk Mohammad Hatta diterima Meutia Hatta.
Dalam sambutannya, Presiden SBY menjelaskan alasan pemberian gelar pahlawan nasional kepada kedua bapak proklamator RI tersebut. “Keduanya merupakan putra-putra terbaik yang pernah dimiliki oleh bangsa Indonesia. Sejarah mencatat bahwa Bung Karno dan Bung Hatta telah mendarmabaktikan hidup beliau dalam perjuangan mewujudkan Indonesia merdeka,” kata SBY
“Kita patut mencotoh keduanya. Bung Karno adalah pemikir dan pejuang ulung dan mampu menggelorakan semangat rakyat untuk mewujudkan cita-citanya, membangun solidaritas negara-negara yang dalam penindasan untuk menjadi negara merdeka dan berdaulat. Bung Karno juga ada di depan untuk menjaga kemerdekaan dan kedaulatan bangsa. Di sisi lain, Bung Hatta adalah administrator ulung, ahli ekonomi dan diplomasi,” terang SBY.
Sebagai bentuk penghargaaan dan penghormatan negara atas jasa-jasanya yang luar biasa, pemerintah memutuskan untuk menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada Bung Karno dan Bung Hatta. “Penghargaan ini menegaskan pengakuan, penghargaan, penghormatan, dan ucapan terima kasih atas perjuangan dan penghormatan beliau-beliau,” lanjut Kepala Negara.
“Sungguh, beliau berdua, adalah pahlawan nasional dan tokoh besar bangsa Indonesia,” SBY menegaskan dalam akhir sambutannya.
Hadir dalam upacara penganugerahan tersebut antara lain, Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono, Wapres Boediono, Ibu Herawati Boediono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menag Suryadharma Ali, Mendag Gita Wirjawan. Sementara, dari keluarga ahli waris pahlawan nasional, tampak di antaranya Megawati Soekarno Putri, Guntur Soekarno Putra, Rahmawati Soekarno Putri, Guruh Soekarno Putra, Meutia Hatta, dan Halida Hatta. (fbw)


Rabu, 7 November 2012 | Presiden Bertolak ke Bali untuk Buka Bali Democracy Forum

JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono bertolak menuju Bali, Rabu (7/11) pukul 14.00 WIB, dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menggunakan pesawat khusus kepresiden Boeing 737-800 milik Garuda. Presiden merencanakan ada di Bali selama dua hari untuk membuka sekaligus memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan ke-5 Forum Demokrasi Bali atau Bali Democracy Forum (BDF).
BDF V sendiri akan dibuka besok, Kamis (8/12) pagi, dan dipusatkan di Bali Internasional Convention Center (BICC), Nusa Dua. Di sela-sela BDF, Presiden SBY juga dijadwalkan melakukan pertemuan biateral dengan para pemimpin negara peserta BDF, diantaranya dengan Presiden Republik Korea Lee Myung-bak, Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra, dan Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad. Presiden SBY juga akan bertemu Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Republik Islam Afghanistan Hamid Karzai.
Bali Democracy Forum adalah forum kerja sama tahunan negara-negara demokrasi di Asia yang rutin diadakan di Bali. Forum ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas demokrasi dan institusi demokrasi melalui diskusi antarnegara dan fokus pada keterbukaan informasi, isu keamanan nasional dan regional, serta pembangunan ekonomi yang adil.
Turut serta dalam kunjungan ke Bali ini, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menlu Marty Natalegawa, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik. (yor)

l PresidenSBY.info/RADM/PB

*diposting via Blogger.com