Awal mula mereka berjodoh

Abdurrahim Abdullah dan Rabwatin Ilyas.
"Bapa dan Mama. [Rumah di Cisalada, 2010 09 22; 15:33 WIB]."Link foto:  http://www.facebook.com/photo.php?fbid=433744273089&set=a.37054698089.47210.754438089&type=3 

Kisah dari Tuan Maulana Abdussatar Rauf:

Anakku Rahmat Ali. Inipun mungkin baru Anda dengar. Dan, ini pun ristanata nan elok!

Seorang anak bujang yang juga berdarah Bugis, menemuiku bercerita tentang perjalanan hidupnya yang berliku.

Dia lari meninggalkan kampungnya, Mangkasara, setelah pressing, karena dia baru saja bai'at. Lari dan terdampar di Priok.

Karena sudah menjadi khaddim, maka dia harus bertarung dengan hidup dan kehidupan. Berceloteh sang khaddim yang pelarian ini.

Pada akhirnya, saya katakan kepadanya, "Oke! Kamu sudah mempunyai income yang tetap, maka penuhi sunah suci Hadhrat Rasulullah. Nikah dan berkawin!"

Sederhana jawabannya, "Terserah Kakak!"

"Ok mari kita ke Cisalada!" kataku.

Kami berdua ke Cisalada berjumpa dengan Almarhum Bapak Abdul Rojak yang waktu itu presiden jemaat Ahmadiyah. Saya ceritakan maksud dan tujuan kedatangan kami pada beliau. Beliau telah paham. [Beliau] masuk ke dalam. Tentu saja bertemu dengan isteri, perembukan [terjadi di antara] keduanya.

Dan [setelah selesai, mereka] keluar menemui kami.

Beliau berbisik, "Pa' Sattar, yang akan menyajikan air teh itu [nanti], itulah calonnya."

"Ok, Pa'!" jawabku.

Benar. Dia keluar menyajikan air teh untuk kami, yang datang beristanathah (?).

Malam itu juga, dengan seizin Bapak Abdul Rojak, saya berdua mengantar sang Lajnah muda yang mukhlisah ke abangnya di Jakarta. Sang LI yang mukhlisah tadi, itulah Ibu kandung anakku Rahmat Ali yang berayahkan ABDURRAHIM [ABDULLAH] DAENG PATTUNRU, sang BUJANG, yang meninggalkan Mangkasara.

Rahmat Ali, anakku! Cocok, kan, cerita ini dengan apa yang engkau ketahui?

Baaroka'l-Loohu Lakum...!!

--
Diakses: {15:19 12-Sep-2012}
Link: {http://www.facebook.com/groups/ahsoc/483094801710350/?notif_t=group_comment_reply}

Abdussatar Rauf @anakku Rahmat Ali....! Inipun mungkin baru anda dengar.....! Dan inipun ristanata nan elok ! Seorang anak BUJANG yangh juga berdarah Bugis. Menemuiku bercerita ttg perjalanan hidupnya yang berliku. Dia lari meninggalkan kampongnya Mangkasara setelah pressing karena dia baru saja bai'at. Lari dan terdampar di Priok. Karena sudah menjadi Khadim....maka dia harus bertarung dengan hidup dan kehidupan. Bercolleteh sang khadim yang pelarian ini. Pada akhirnya saya katakan kepadanya....OK...!!! Kamu sudah mempunyai income yang tetap, maka penuhi sunnah suci Hz.Rasulullah....NIkah dan berkawin....! Sederhana jawabannya, " terserah " kakak ! Ok mari kita ke Cisalada ! kataku. Kami berdua ke Cisalada berjumpa dengan Allahyarham Bapak. A Razak yang waktu itu Presiden Jemaat Ahmadiyah. Saya ceritakan maksud dan tujuan kedatangan kami....pada beliau. Beliau telah paham, masuk kedalam , tentu saja bertemu dengan Isteri, perembukan keduanya. Dan keluar menemui kami. Beliau berbisik Pa'sattar yang akan menyajikan air teh itu, itulah CALON nya. Ok Pa'jawabku. Benar dia keluar menyajikan air teh untuk kami, yang datang beristanathah. Malam itu juga dengan se izin Bapak A. Razak, saya berdua mengantar sang Lajnah muda yang mukhlisah ke abangnya di Jakarta. Sang LI yang mukhlisah tadi itulah Ibu kandung anakku Rahmat Ali yang berayahkan ABDURRAHEEM DAENG PATUNRU sang BUJANG yang meninggalkan MANGKASARA. Rahmat Ali anakku...cocokkan cerita ini dengan apa yang engkau ketahui. Barakallahu lakum.....!!!


*diposting via Blogger.com