Sebenarnya, aktivitas belanja di pasar itu adalah kesukaanku, ...

Dan, dini hari tadi, saya jalan ke pasar Kebayoran Lama, beli beras dan sayur untuk bahan menu makan sahur saya-sendiri—di samping memuaskan hasrat belanja walau uang yang kukepal di tangan tidak seberapa.

Sejak awal Ramadhan ini, di samping keuangan yang belum memungkinkan untuk foya-foya makan di warteg favorit, saya tidak melihat inisiatif kawan-kawan di Mesjid Al-Hidayah untuk masak bareng—atau patungan kek buat beli lauk atau sayur. Ya sudah, saya masak sandiri saja.

Pukul 1-seperempat, saya sudah sampai di pasar, ongkosnya dari jalan Bungur hingga Pasar adalah 2000 rupiah. Ramainya minta ampun ini pasar kalau lagi pagi dini hari. Jalanan cuma bisa dilewati untuk 2 kendaraan.

Sampai di pasar, angkot mikrolet D01 (baca: "doi") ngetem di pertigaan Ramayana, kagak jalan lagi hingga pasar inpres. Biasa, nungguin penumpang.

Dari pertigaan Ramayana, saya berjalan mulai dari pertigaan Ramayana hingga ke Pasar Inpres Bata Putih, mencari jamur kesukaan saya—dan dapat. Pun, saya beli setengah kilo berikut beras organik 3 liter—18600 rupiah, kedelai ¼ kilo—3000 rupiah, dan bawangmerah-dan-bawangputih 4000 rupiah.

Urusan belanja beres. Saya balik ke Bungur. Dan sampai di mesjid, saya langsung masak nasi dan sayur jamur. Lega rasanya.

Tapi, ada satu hal yang bikin saya menyesal: Saya tidak bawa kamera buat motret-motret di pasar. -_-"
*diposting via Blogger.com