Mulut manyun di Kolam Renang Bulungan

ENTAH apa yang ada di pikiran Thaifurrahman (Ifur) dan Hilal Najmi saat ia didatangi seorang anak perempuan jalanan bernama Siti, di saat sedang nikmat-nikmatnya melahap jajanan mereka, Rabu (20/7) petang itu di Kolam Renang Bulungan. Siti tidak hanya melihat dengan 'muka pengen' atau mupeng kepada Ifur dan Hilal, tapi ia mengatakan begini, "Bumbunya buat aku dong! Aku mau deh!"

Mungkin permintaan Siti itu membuat Hilal dan Ifur menjadi jengah, atau salah tingkah. Tapi, tidak denganku, aku jadi iba. Dan aku bisa langsung tahu dan menebak kalau yang namanya Siti itu adalah anak jalanan. Aku bisa mengetahui bahwa Siti sedang kelaparan.

Awal mula, aku kira ia lelaki. Tapi ternyata ia perempuan. "Namamu siapa?" tanyaku. "Siti," jawabnya. Mukanya cekung. Rambutnya pendek. Kulitnya cokelat gelap, sering panas-panasan. Ia mengenakan baju berwarna pink bergambar kartun Mini Mouse dan bercelana leggi'. Pakaian itu pula yang tengah ia kenakan saat renang dari siang hingga sore itu. Bukan pakaian renang.

Tatapan lapar Siti tidak dihiraukan Ifur. Ifur melengos, cuek, tak peduli. Sorotmata Siti mengarah ke Hilal. Hilal sedang menikmati burgernya. Siti tak ambil pusing. Tatapan "minta dong!" menghujam Hilal. Hilal tahu itu dan mulai salah tingkah.

"Hilal, kasih di sedikit 'aja, secubit!" ujarku padanya.

Hilal merengut. Ia ambil secubit burgernya dan memberikannya kepada Siti. Hilal manyun. Dahinya mengerut.

Siti langsung melahap burger yang ia dapat dari Hilal. Tapi ia tidak beringsut dari situ. Ia masih duduk memperhatikan Hilal makan. Siti masing mengharapkan burger yang sedang Hilal makan.

"Hilal, kasih saja sisanya kepada dia! Berbuat baiklah! Ayo kasih! Kasihan!" aku berusaha membujuknya untuk memberikan sisa gigitan burger terakhirnya kepada Siti.

Hilal pun memberikannya kepada Siti sambil memperlihatkan dahinya yang makin mengerut dan mulut yang bersungut-sungut serta manyun.[]