KETAKWAAN (mawas diri) hakiki dan ‘kebodohan’ tidak mungkin eksis bersamaan


“KETAKWAAN (mawas diri) hakiki dan ‘kebodohan’ tidak mungkin eksis bersamaan. Ketakwaan hakiki selalu diikuti nur sebagaimana firman Allāh swt.:

يٰـۤأيّها الّذين اٰمنوآ إن تتّقوا الله يجعل لكم فرقانا و يكفّر عنكم سيّئاتكم
“[Yā ayyuha'l-ladzīna āmanū iŋ-tattaqu'l-Lōha yaj’al-lakum furqōnā…]

 “O ye who believe! If you fear Allāh, He will grant you a distinction… (QS [al-Anfāl] 8:30; al-Quran & terjemahannya musaf jemaah muslim Ahmadiyah Inggris Raya 2004)

“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allāh, niscaya Dia akan mengadakan bagimu suatu pembeda… (QS 8:30; al-Qur’an terjemahan & Tafsir singkat, JAI 1987)

“Serta ayat yang menyatakan:

و يجعل لّكم نورا تمشون به,
“[Wa yaj’al-lakum nūroŋ-tamsyūna bihī…]

“…And will provide for you a light wherein you will walk, … (QS [al-Ḥadīd] 57:29; al-Quran & terjemahannya musaf jemaah muslim Ahmadiyah Inggris Raya 2004).

“…Dan akan mengadakan bagimu cahaya yang di dalamnya kamu akan berjalan, … (QS [al-Ḥadīd] 57:29; al-Qur’an terjemahan & Tafsir singkat, JAI 1987).

“Maksud ayat-ayat tersebut ialah: «Wahai Anda-orang-orang yang beriman, jika Anda bersiteguh dalam ketakwaan dan berpegang padanya semata-mata karena Allāh swt., maka Dia akan membedakan Anda secara nyata dari para pengecam Anda. Anda akan diberkati dengan nūr (cahaya) yang akan mengikuti kemana pun Anda melangkah.»

“Nūr tersebut akan mencerahkan segala tindakan, bicara, fitrat, dan indera mereka. Kemampuan nalar mereka akan memperoleh pencerahan. Dan dalam setiap kata yang mereka ucapkan akan tersirat nūr.

“Akan terlihat nūr di mata mereka, di telinga mereka, di lidah mereka, dalam pembicaraan mereka, serta dalam setiap gerakan mereka. Jalan yang mereka lalui akan diterangi dengan nūr petunjuk. Segala kebiasaan, fitrat maupun indera mereka, akan dipenuhi dengan nūr, dan mereka berjalan di dalam terang nūr.”[]

Mirzā Ghulām Amad—Imām Mahdī-dan-‘Isā Almasīḥ Yang Dijanjikan, pendiri jemaah muslim Aḥmadiyyah. Ā'īnah Kamālāt-i-Islām (Bahasa Arab), «1893: Riyāḍ Hind Press Qādiyān». Rūḥānī Khazā'in Jilid V, «1984: Additional Nāẓir Isyā’at London», halaman 177—178.