Siaran Pers: Forum LGBTIQ; IDAHO 2012

From: Hartoyo; date: 2012/5/19


Siaran Pers Forum LGBTIQ: Dalam Aksi Peringatan Hari IDAHO di Bunderan HI, 19 Mei 2012


Tumbuhkan Cinta Untuk Menghapuskan Kekerasan Berdasarkan Orientasi Seksual Dan Identitas Gender

Kekerasan demi kekerasan seperti menjadi tontonan setiap hari di Indonesia. Dari mulai kekerasan atas nama agama sampai kekerasan atas nama perbedaan apapun. Apa yang dianggap berbeda maka layak untuk disingkirkan. Kemarin Ahmadiyah menjadi korban, hari ini Syiah, besok Anda dan lusa saya, bgitu terus menerus lingkaran kekerasan terjadi dan mengancam setiap orang. Sayangnya Negara dalam hal ini tidak pernah hadir atau "kalah" terhadap tekanan kelompok pelaku kekerasan.
Kasus-kasus kekerasan yang terus menerus berlangsung, menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia telah kehilangan makna cinta dan kasih pada yang berbeda. Semua perbedaan diselesaikan dengan kekerasan dan kebencian. Padahal cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia karena cinta itu membangkitkan semangat. Hukum kemanusiaan dan gejala alam pun tak mampu mengubah kebebasan cinta, ungkap Khalil Gibran seorang pujangga asal India.

Dalam peringatan hari melawan kebencian terhadap homohphobia dan transphobia 2012, forum lesbian, gay, biseksual, transgender,intersex dan querr (LGBTIQ) mengangkat tema "Cinta Untuk Semua". Sejarah International Day Against Homophobia (IDAHO) sendiri, 17 Mei 1990 lembaga kesehatan dunia (World Health Organization) mengeluarkan homoseksual/transgender sebagai penyakit.  Pada 26-29 Juli 2006 dalam konferensi hak LGBTIQ di Montreal, Kanada memutuskan 17 Mei sebagai hari menghapus kebencian pada kelompok LGBTIQ, atau dikenal dengan IDAHO.

Indonesia sendiri melalui Kementerian Kesehatan membuat acuan yang dikenal dengan Pedoman Penggolongan Diagnosa Gangguan Jiwa (PPDGJ) III point F66, menyatakan bahwa homoseksual bukan sebuah gangguan kejiwaan ataupun penyakit. PPDGJ ini menjadi acuan bagi para medis, seperti dokter,psikologi dan psikiater di Indonesia.

Forum LGBTIQ Indonesia meminta pemerintah untuk melindungi secara khusus kelompok yang berbeda orientasi seksual dan identitas gender dari segala bentuk diskriminasi dan kekerasan.
Forum LGBTIQ Indonesia meminta pemerintah membuat kebijakan yang menghapuskan segala bentuk kekerasan atas dasar orientasi seksual dan identitas gender manusia.

Forum LGBTIQ Indonesia meminta pemerintah untuk menjamin kebebasan individu maupun kelompok untuk kebebasan berekspresi, berkumpul dan berserikat secara damai dalam keamanan tanpa diskriminasi orientasi seksual dan identitas gender.
 
Forum LGBTIQ Indonesia meminta pemerintah menerapkan program pelatihan bagi polisi, sipir penjara dan penegak hukum lainnya tentang perbedaan orientasi seksual dan identitas gender serta mendukung kampanye informasi publik untuk melawan homophobia dan transphobia di masyarakat dan di sekolah.

Jakarta, 19 Mei 2012

Kontak Person:
Hartoyo, +6285813437597;
Agustine, +62818808076.