[ePaper.Tempo.co] Marzuki Alie Sebut Banyak Koruptor Lulusan UI dan UGM

From: Sunny; Date: 2012/5/9

Ref: Kalau dibikin daftar 500 universitas pendidik koruptor terbaik di dunia maka mungkin sekali UI dan UGM termasukl katagori nomor paling jempol.

Korupsi itu karena seseorang masuk ke kekuasaan.

--
KETUA Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie mengatakan para koruptor adalah orang-orang pintar. Bahkan mereka lulusan perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia. "Para koruptor itu bisa dari anggota Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, anggota Himpunan Mahasiswa Islam, lulusan Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan lainnya. Tidak ada orang bodoh," ujar Marzuki saat berbicara di acara "Masa Depan Pendidikan Tinggi di Indonesia" di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, kemarin.

Marzuki juga mengkritik para pengajar di perguruan tinggi negeri yang hanya memikirkan proyek. Akibatnya, pemikiran kritis para dosen menjadi tumpul. "Karena sering memikirkan proyek, lama-lama otaknya tumpul," katanya. Menurut dia, pendidikan di masa lalu sangat buruk. Karena itu, dia meminta semua pihak bersama-sama memperbaikinya.

Namun, saat dimintai penegasan soal pernyataannya itu, Marzuki segera membantahnya. Dia menegaskan, pernyataan yang disampaikannya adalah, koruptor mayoritas berasal dari perguruan tinggi ternama. "Saya tidak bicara secara spesifik mengenai UI dan UGM, tapi semua secara umum," katanya melalui siaran pers yang diterima Tempo kemarin. "Rata-rata pejabat kan memang dari perguruan tinggi terkenal." Menurut dia, acara itu sendiri dihadiri para tokoh intelektual yang berasal dari UGM, UI, dan ICMI. Karena itu, dia meyakini tak mengatakan hal seperti itu. "Enggak ada yang luar biasa dari pernyataan saya. Semuanya normatif berdasarkan fakta." Marzuki menegaskan, dirinya tak bermaksud mendiskreditkan UI atau UGM atas pernyataannya itu. Menurut dia, hal yang disampaikan adalah sesuatu yang bersifat umum.

Fenomena korupsi, dia melanjutkan, rata-rata dilakukan oleh mereka yang berpendidikan tinggi dan berasal dari berbagai universitas ternama. Karena itulah, menurut dia, ada yang salah dengan pendidikan tinggi. "Pendidikan tinggi seharusnya menghasilkan akhlak mulia, sehingga lulusan perguruan tinggi, jika menjadi seorang pemimpin, bisa memberikan contoh yang baik,"katanya.

Pusat Kajian Anti-Korupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM) menilai pernyataan Marzuki bahwa maraknya korupsi berasal dari gagalnya sistem pendidikan adalah pemi

kiran yang keliru. "Bukan masalah tempat belajarnya. Masalah korupsi itu karena seseorang masuk ke lingkaran kekuasaan," kata Direktur Advokasi Pukat UGM Oce Madril saat dihubungi kemarin.

Menurut dia, banyak lulusan universitas terkemuka bekerja di pemerintah hingga menjadi anggota DPR. Saat bekerja di lingkaran kekuasaan itulah, Oce menilai, mereka tergiur melakukan tindak pidana korupsi. "Lulusan pesantren saja kalau masuk pemerintahan bisa saja jadi koruptor. Jadi, tidak ada kaitannya dengan alumni."

Ihwal tudingan bahwa staf pengajar lebih sibuk memikirkan proyek, Oce juga menilai tidak tepat. Menurut dia, dosen dan pengajar memang tak lepas dari proyek, tapi proyek penelitian ilmiah. "Bukan proyek bangun jalan atau bangun gedung,"ujar dia.[]

ILHAM TIRTA | FEBRIYAN | INDRA WIJAYA