Ref: Dari sejak semula berdirinya Komnas HAM hingga sekarang ini selalu ada kendala terhadap pemeriksaan masalah korban tragedi 1965. Tentu saja dihadapi kendala, karena aktor-aktor rezim berkuasa yang melakukan kejahatan pelanggaran HAM adalah pendiri Komnas HAM. Maksudnya pendirian badan ini tidak lain maksudnya dari pada untuk mempercantik muka rezim berkuasa di mata rakyat dalam negeri maupun dunia internasional bahwa kedailan sosial dan hak azasi manusia berjalan sebagaimana mestinya. Kalau maksud pendirian Komnas HAM sesuai maksudnya,maka sepatutnya dimiliki kekuatan hukum paling setara team investigasi Polri, jadi masalah pelanggaran HAM 1965 mungkin sudah lama bisa diselesaikan sesuai prosedur hukum. Tetapi karena Komnas HAM adalah nama tanpa kekuatan hukum maka kerjanya seperti macan ompong kehilangan cakar, jadi hanya mengaung-aung tanpa bisa menggit. Masalah penyelesasian pelanggaran HAM tidak berhasil. Patut dimengerti bahwa kalau seandainya Komnas mempunyai kekuatan hukum, maka pekerjaannya bisa merusak image rezim, kaum berkuasa bisa saja kuatir jika kejahatan mereka dibeberkan mereka bisa
dihadapkan ke mahkamah kriminal internasional (ICC), apabila ada yang mengugat. Jadi ceritanya bisa seperti Charles Taylor (liberia), Mladic (Yugoslavia).
Di Latin Amerika berbeda ceritanya, masalah pelanggaran HAM diselesaikan oleh pengadilan dalam negeri, contohnya: Argentina, Jenderal Jorge Rafal Videla,naik panggung kekuasaan melalui kudeta militer. Berkuasa 1976 – 1981. Pada tgl 5 juli 2010 Videla menyatakan di pengailan antara lain menyatakan : "Saya bertanggung jawab sebagai panglima tertinggi selama masalah perang dalam neger. Bawahan saya menjalankan perintah saya". Tgl 22 December 2010 Videla dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Dia dihukum karena kematian 31 tahanan politik. Jeneral Augusto Pinochet berkuasa melalui kudeta militer (1973 – 1980), mati karena serangan jantung 3 December 2006, tiga hari setelah dikenakan tahanan rumah, sambil menunggu proses pengadilan. Pemakamannya tidak mendapat penghormatan negara Chile. Diktatur Anastasio Samoza Debayle, memerintah di Nicaragua 1967 – 1972, eksil dan dibunuh di Paraguay. Etc.
Tgl. 23 Mei yang akan datang ini di Geneve akan diselenggarakan "hearing"untuk Indonesia tentang pelanggaran HAM. Apakah yayasan-yayasan yang hebat namanya akan juga membawa masalah korban 1965, walahualam!
http://epaper.tempo.co/PUBLICATIONS/KT/KT/2012/05/09/ArticleHtmls/Komnas-HAM-Hadapi-Kendala-Usut-Tragedi-1965-09052012007010.shtml?Mode=0
Komnas HAM Hadapi Kendala Usut Tragedi 1965 | |||||
JAKARTA | |||||
|