Berita tentang orangutan yang dikubur hidup-hidup, dibakar, dibacok...

Saya pernah mendapat cerita tentang pembantaian seekor orangutan dari kawan saya, namanya kang Idrus, yang kini bertugas sebagai rohaniawan di Kalimantan Timur.

Jadi, sewaktu masih tinggal di Sumatera (entah di provinsi mana gitu), di daerah transmigrasi, ia pernah melihat tetangganya yang hendak menyembelih seekor orangutan yang sudah ia ikat erat-erat. Kang Idrus melihat orangutan itu meronta-ronta dan berteriak-teriak.

Kang Idrus bilang, saat parang atau golok yang sudah diasah tajam itu siap menyembelih orangutan, kontan orangutan tersebut semakin keras raungannya. Hingga, si orangutan yang malang itu mengeluarkan air mata layaknya kita manusia.

Usai disembelih, daging orangutan itu dimasak oleh tetangga Kang Idrus tersebut. Ih, tega sekali orang itu. Biadab.

Saya enggak habis pikir hewan yang demikian lucunya bisa terbantai sedemikian rupa. Kayak enggak ada makanan lagi aja.

Saya jadi ikut-ikutan sedih mendengar cerita Kang Idrus saat itu. Astaghfiru'l-Lāha'l-'azhīm…!

Cerita dari Kang Idrus tadi, saya dapat waktu saya masih 'mondok di Jamiah tahun 1998. Dari situlah, saya mulai mengenal apa dan bagaimana itu "menyayangi hewan".

--
 
 
Orangutan Dikubur Hidup-hidup, Dibakar, Dibacok...
 
 
Bangkapos.com - Sabtu, 5 Mei 2012 14:05 WIB
kerangka_orangutan.jpg
COP
Tengkorak Orangutan
BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah dan Pusat Reintroduksi Orangutan Nyarumenteng telah mengevakuasi 221 orangutan akibat pembabatan hutan yang dilakukan perusahaan kelapa sawit pada Maret 2003 sampai Juni 2006.

"Tim juga telah mendokumentasikan korban kekejaman dan kejahatan terhadap orangutan yang dilakukan staf perusahaan, perusahaan kontraktor, pekerja dan masyarakat setempat," kata Anggota Centre of Orangutan Protection (COP) Hardi Baktiantoro di Jakarta, Jumat (4/5/2012).

Menurut Hardi, pembantaian yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab itu sungguh ironi. Banyak orangutan yang dikubur hidup-hidup, dibakar, dibacok, dipukul hingga berujung pada kematian.

Padahal, lanjut dia, orangutan adalah salah satu jenis satwa liar paling dilindungi oleh hukum Indonesia dan mendapatkan simpati yang luas dari masyarakat internasional. Ironisnya, orangutan justru tidak terlindungi dengan baik.

"Di Kalimantan Timur tepatnya aliran sungai Katingan merupakan habitat 1.600 sampai 2.000 orangutan, ini harus segera diselamatkan, kalau tidak hewan yang dilindungi itu akan menuju kepunahan di daerah Kalimantan," katanya.

Mengenai populasi orangutan di Indonesia, kata Hardi, Indonesia memang belum memiliki data yang pasti, karena data-data ini masih dilakukan oleh beberapa lembaga riset dan banyak dilakukan oleh organisasi non-pemerintah seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan lembaga riset dari pihak asing.

Editor : suhendri