EMOSI kemarahan sebagai penggerak kekuatan menulis…

EMOSI kemarahan sebagai penggerak kekuatan menulis atau kekuatan perubahan kultur atau katakan saja untuk revolusi, kalau itu benar dipahami sebagai kekuatan, maka itu hanya kekuatan bawah. Kekuatan alamiah. Emosi produk cakra dasar.

Kekuatannya hanya sebatas levelnya saja, level alamiah. Ia tidak bisa menggerakkan ‘kekuatan-kekuatan atas’ dalam potensi-potensi laten kekuatan-kekuatan manusia. Kemarahan dan emosinya adalah hewani, tak mampu menggoda kuat emosi-emosi insani. Apalagi emosi-emosi ilahiyah. Perubahan yang ditimbulkannya juga adalah menularkan wabah kemarahan tak terkendali ke seluruh jagat kemanusiaan bak ilalang terbakar di musim kemarau panjang.

Sejarah kemanusiaan memiliki rentang yang panjang dengan emosi ini. Kita bisa lihat pada embrio-embrio sosialisme dan juga pada biang-biang berkobarnya kedua perang dunia. Emosi-emosi kemarahan dalam berbagai bentuk terus menghiasi sejarah kemanusiaan.[] (by AADP--Kramat Sukolangit, Pandeglang, Banten; Jumat, 2 Maret 2012, 13.41 WIB)

Dan, bila amarah kuat ini jadi dominan dalam emosi motorik diri manusia, maka akal sehat (emosi insani) akan tertutup. Apalagi, akal samawi (wahyu maupun ilham) tak mungkinlah mewujud.[] (by AADP--Kramat Sukolangit, Pandeglang, Banten; Jumat, 2 Maret 2012, 16.28 WIB)