:kaligrafi-nama-muhammad:
:foto-mirza-ghulam-ahmad:
Keimanan Kepada Nabi Muhammad saw.
oleh Mirza Ghulam Ahmad (Pendiri Jemaah Muslim Ahmadiyah)
“Kulepaskan khayalku melayang ke segala ara',
Namun tak ada keimanan bak Muhammad laiknya.
“Tak ada agama yang memberikan tanda kebenaran
Sebagaimana buah yang kucecap di Muhammad punya taman.
“Aku telah menguji Islam yang adalah Nur di atas Nur
Bangunlah, aku mengingatkan kalian akan saatnya [tak tidur].
“Tak ada yang datang untuk mencoba
Meski aku telah menantang lawan semua.
“Kemari wahai umat, di sinilah Anda temui Nur Ilahi
Lihatlah, kabar suka telah aku sebari.
“Hari ini semua sinar itu menggetarkan diri yang ini hina
Aku telah meronai hatiku dengan pelangi sinarnya.
“Sejak kuterima nur dari Nur sang Nabi
Dengan [Allah] Yang Maha Benar, aku telah menyatukan diri.
“Tak terbilang berkat dan salam bagi Mustafa (saw.)
Allah saksiku dan dari Dia-lah aku menerima ini Cahaya.
“Kalbuku abadi bersatu dengan Muhammad (saw.) punya jiwa
Kupenuhi hatiku ini dengan anggur berlimpa'.
“Aku bersumpah demi wujudmu, wahai Ahmad saw. terkasi'
Demi engkau maka kupikul semua beban ini.
“Wahai Kekasih-ku, aku bersumpah demi Keesaan-Mu
Larut diriku dalam kecintaan pada Wujud-Mu.”
(Ā'īnah Kamālāt-i-Islām, 1893: Qādiyān, Riyāḍ Hind Press; Rūḥānī Khazā'in Jilid V, halaman 224—225, 1984: London, Additional Nāẓir Isyā’at; penerjemah: Alm. H. Abdul Qayum Khalid)
oleh Mirza Ghulam Ahmad (Pendiri Jemaah Muslim Ahmadiyah)
“Kulepaskan khayalku melayang ke segala ara',
Namun tak ada keimanan bak Muhammad laiknya.
“Tak ada agama yang memberikan tanda kebenaran
Sebagaimana buah yang kucecap di Muhammad punya taman.
“Aku telah menguji Islam yang adalah Nur di atas Nur
Bangunlah, aku mengingatkan kalian akan saatnya [tak tidur].
“Tak ada yang datang untuk mencoba
Meski aku telah menantang lawan semua.
“Kemari wahai umat, di sinilah Anda temui Nur Ilahi
Lihatlah, kabar suka telah aku sebari.
“Hari ini semua sinar itu menggetarkan diri yang ini hina
Aku telah meronai hatiku dengan pelangi sinarnya.
“Sejak kuterima nur dari Nur sang Nabi
Dengan [Allah] Yang Maha Benar, aku telah menyatukan diri.
“Tak terbilang berkat dan salam bagi Mustafa (saw.)
Allah saksiku dan dari Dia-lah aku menerima ini Cahaya.
“Kalbuku abadi bersatu dengan Muhammad (saw.) punya jiwa
Kupenuhi hatiku ini dengan anggur berlimpa'.
“Aku bersumpah demi wujudmu, wahai Ahmad saw. terkasi'
Demi engkau maka kupikul semua beban ini.
“Wahai Kekasih-ku, aku bersumpah demi Keesaan-Mu
Larut diriku dalam kecintaan pada Wujud-Mu.”
(Ā'īnah Kamālāt-i-Islām, 1893: Qādiyān, Riyāḍ Hind Press; Rūḥānī Khazā'in Jilid V, halaman 224—225, 1984: London, Additional Nāẓir Isyā’at; penerjemah: Alm. H. Abdul Qayum Khalid)