“Dan di antara tanda-tanda-Nya ialah Dia menciptakan bagimu jodoh-jodoh dari jenismu sendiri supaya kamu memperoleh ketenteraman padanya, Dan, Dia telah jadikan di antara kamu kecintaan dan kasih-sayang. Sesungguhnya, di dalam yang demikian itu, ada tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS [Ar-Rûm] 30:22)
“Wahai generasi muda! Bila di antaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara.” (HR Bukhari dan Muslim, dari Hadhrat Ibnu Mas’ud r.a.)
“Seorang laki-laki yang menikahi seorang perempuan telah meletakkan fondasi kasih sayang terhadap umat manusia dalam dirinya sendiri. Karena, seorang isteri menjadi sarana pengembangan lingkar hubungan yang melebar. Dan, ketika anak-anak kemudian dilahirkan di antara mereka, maka lingkaran ini menjadi bertambah lebar lagi. Dengan cara demikian, maka seseorang menjadi terbiasa pada kasih dan sayang. Di mana, ketika lingkaran kebiasaannya itu melebar, maka simpatinya terhadap orang lain pun akan menjadi lebih luas.” (Hadhrat Masih Mau'ud a.s. dalam Review of Religions—Urdu, Volume I, halaman 175—184; The Essences of Islam Volume I; terjemahan Alm. H. Abdul Qayum Khalid)
Adik saya, Syarifatunnisa (binti Abdurrahim Abdullah Daeng Pattunru), dalam waktu dekat akan melangsungkan akad nikahnya dengan Sajad Ahmad (bin Sarta) di Cisalada pada hari Jumat tanggal 19 November 2010 M pukul 16.00 WIB. Dan dalam rangka tasyakur, walimatul urs mereka akan dilangsungkan pada hari Sabtu tanggal 20 November 2010 pukul 11.00 WIB s.d. selesai di Kampung Cisalada RW 05, Desa Ciampea Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Semoga, kesan mendalam dan suasana bahagia akan senantiasa terukir indah di hati kami. Semoga bapak-bapak, ibu-ibu, segenap saudara-saudari, baik para karib maupun kerabat, beserta sesepuh yang hadir nanti, berkenan memberikan doa serta restunya.
Bersama postingan saya kali ini, berikut saya kutip SMS yang ayah saya kirimkan ke ponsel saya pada tanggal 4 November lalu. Berikut yang beliau tulis:
"Assww. Aa Ali dan adik2nya semua. Dlm kondisi seperti ini, ekonomi keluarga kita dan situasi Jemaat kita, Bpk tidak akan mengundang kawan2 pada acara walimahan Te2h. Cukuplah Sdr2 jemaat kita di Cisalada yang hadir pd acara walimahan itu dan memanjatkan doa utk kedua mempelai. Kita laksanakan sesederhana mungkin, sesuai situasi dan kondisi ekonomi kita, sunnah dan ajaran Hdh Imam Mahdi a.s. Berkat itu ada pada ketaatan menjalankan sunnah. Jemaat sekarang ini tdk butuh banyak teori, tapi butuh banyak contoh pelaksana ajaran dan keteladanan dari kebaikan dan kebajikan. Semoga Mama Aa, Aa, Te2h, Mila n Jidah dan seluruh keluarga maklum adanya. Semoga Allah swr ridho pada kita semua. Perlihatkan sms ini kpd Wak Away, Bpk Ketua Jemaat dan kepada Bpk Mubaligh.
"Pandeglang, 4. Novmber 2010.
"Wasalam, bpk. (*) cc. Sahabat2 tercinta di mana saja berada."
Tapi bagi mereka yang mau datang, ya silahkan; yang tidak datang, ya enggak apa-apa, cukup doanya saja; itu pun, sudah membuat hati kami sangat berbesar hati. Beneran deh! Terutama, bagi Anda yang mengenal ayah saya, ibunda saya (Rabwatin Ilyas-Abdurrahim), maupun adik saya--secara pribadi. Oke?
Terima kasih banyak kepada Bapak Mubalig Wilayah Bogor Maulana Ghulam Wahyuddin Emong, Bapak Mubalig Lokal Cisalada Maulana Ahmad Hidayatullah Suparja (Kang Parja), Bapak Mubalig Lokal Cibitung Kulon Maulana Mansur Ahmad, dan Bapak Mubalig Lokal Sindangbarang Maulana Isa Mujahid Islam; atas kehadiran beliau-beliau ini dalam menyaksikan acara lamaran keluarga besar saudara Sajad Ahmad ke rumah kami di Kampung Cisalada usai rapat koordinasi wilayah mereka.
Sekali lagi, terima kasih. JazaaKumu 'l-Laahu ahsana 'l-Jazaa'. Aamiin.
(1) Uwak Away adalah kakak dari mama saya. Namanya Munawar Ahmad-Ilyas. Beliau ketua anshar atau zaim di kampung Cisalada. (2) Ketua Jemaat Cisalada bernama Mubarik. (3) Sajad adalah teman se-SD saya waktu di Cisalada saat kelas 1 dan kelas 2.
