Merefleksikan 45 tahun berlalunya tragedi paling gelap dalam sejarah Indonesia…

"Wandi Barboy Silaban"

MEREFLEKSIKAN 45 tahun berlalunya tragedi paling gelap dalam sejarah Indonesia ini, ada baiknya saya mengutip surat terbuka Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi Soekarno kepada Soeharto. Surat itu kesaksian sekaligus protesnya mengenang gestapu dan pembantaian sesudahnya. Surat yang dibuat di Paris itu tertanggal 16 April 1970. Itu artinya lebih kurang 2 bulan sebelum Bung Karno wafat pada 21 Juni 1970. Karena cukup panjang maka saya mengambil pungkasan kalimatnya saja yang juga merupakan sikap arifnya dan kesimpulan Ibu Ratna Sari Dewi Soekarno. Kutipan dari: Melatinur, Mencekik dengan kain sutera, Surat-Surat Terbuka dari Ratna Sari Dewi Soekarno dan Willem Oltmans, Yayasan Indonesia Baru, Jakarta.

Begini isi pungkasan surat itu:

Tuan Soeharto,..

Walaupun begitu, saya merasa masih beruntung dan bangga bahwa saya dalam peristiwa 1965 itu tahu dari dekat dan mendapat pelajaran yang berharga. Bahwa fakta-fakta yang benar dalam sejarah itu kadang-kadang memang diputarbalikkan oleh mereka yang berkuasa dengan maksud untuk kepentingan atau keuntungan tujuan-tujuan politiknya. Begitu juga halnya dengan berita-berita dalam pers (koran-koran) telah dibuat sedemikian rupa oleh penguasa sebagai suatu propaganda untuk kepentingan politik pemerintah (tuan).

Paris, 16-4-1970
Tertanda:
Ratna Sari Dewi Soekarno


Subscribe