Guna mengenali agama yang benar…

GUNA mengenali agama yang benar, Pendiri Jemaah Muslim Ahmadiyah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad dalam bukunya Nasîm-i-Da'wat (1903) merumuskan bahwa kita perlu melihat tiga hal. Pertama adalah apa yang menjadi ajaran agama itu mengenai Tuhan. Yang dimaksud ialah bagaimana pandangan agama itu berkaitan dengan keesaan, kekuatan, pengetahuan, kesempurnaan, keagungan, pengganjaran hukuman, pemberian kasih (rahmat) dan sifat-sifat ilahi lain-Nya.

Kedua, yang bersangkutan dengan kemanusiaan; yakni, adakah dari antara ajaran agama itu yang akan mencederai hubungan antar manusia, atau menyebabkan manusia melakukan hal-hal yang tidak sejalan dengan kepatutan dan kehormatan, atau bertentangan dengan hukum alam, atau tidak mungkin dapat dipatuhi atau dilaksanakan, atau bahkan membahayakan jika dikerjakan. Juga, kita perlu memperhatikan adakah 'ajaran-ajaran penting bagi pengendalian kesemrawutan' malah ditinggalkan. Begitu pula, perlu kiranya kita mengetahui bagaimana agama itu mempresentasikan Tuhan sebagai yang Maha Pengasih, dengan wujud mana hubungan harus dihidupkan, dan adakah agama mengatur petunjuk-petunjuk yang akan menuntun seseorang dari kegelapan kepada pencerahan, dari keadaan acuh menjadi eling.

Ketiga, kita perlu meyakinkan diri sendiri bahwa Tuhan yang dipresentasikan oleh suatu agama bukanlah sosok yang didasarkan pada kisah dan dongeng atau menyerupai barang mati. Beriman kepada sosok tuhan yang menyerupai benda mati dimana keimanan kepadanya bukan karena adanya manifestasi dirinya, tetapi karena rekayasa pikiran manusia, sepertinya menyudutkan Tuhan yang sebenarnya. Enggak bakal ada gunanya beriman kepada Tuhan yang kekuasaan-Nya tidak bisa kita rasakan. Sedangkan, Dia sendiri tidak memanifestasikan tanda-tanda eksistensi-Nya.

Well... Bagaimanapun kita beragama, selamat beragama ya! ;-)

Adaptasi dari: Nasîm-i-Da'wat, Dhiyâ`u `l-Islâm Press Qâdiyân, 1903; Rûhânî Khazâ`in Jilid XIX, hal. 373—373, Additional Nâzhir Isyâ'at London, 1984; [ebook] The Essences of Islam Volume I hal. 5—6; penerjemah dan penyunting: Alm. H. Abdul Qayum Khalid (Essences of Islam Volume I in Indonesian).

Subscribe