Menyusuri Jejak Penghinaan terhadap Hadhrat Akram Muhammad-mustafa saw. yang Dimuat dalam Blog "http://teswordpress.wordpress.com"

Oleh Emeth Av Tova

“Aku Naik Onta 42 ke Arab 92.”
“Maukah Orang Pergi Makan di Planet Pluto?”


Pendahuluan

Sejak 1990-an, gugatan terhadap kata “Allah” sayup-sayup mulai semakin santer di Indonesia. Di kalangan Kristen, kini muncul kelompok-kelompok yang menginginkan agar kata tersebut dihilangkan dari Alkitab. Alasannya, nama asli “Tuhan” Yahudi dan Kristen bukanlah “Allah” melainkan “JHVH”. Kata “JHVH” sendiri merupakan tetragrammaton yang hingga kini belum jelas pelafalannya.

Alasan lainnya adalah, kata “Allah”, kata mereka tidak pantas digunakan sebagai nama Tuhan Yahudi dan Kristen dalam Alkitab. Sebab, kata “Allah” adalah sebutan bagi dewi kuno bangsa Arab. Tepatnya, kata mereka, “Allah” merupakan dewi rembulan, dewi pengairan dan dewi kesuburan bangsa Arab kuno. Inilah yang membuat kata tersebut tidak pantas disejajarkan dengan/untuk mengganti kata aslinya “JHVH”.

Munculnya gugatan tersebut tidak lepas dari peran Ev. dr. Soeradi ben Abraham dari Yayasan & Pusat Latihan Penginjilan (PLP) “Nehemia”, Jakarta. Untuk menjangkau tablig ke kalangan Islam secara lebih mudah, namanya kemudian berubah menjadi “Shiraathal Mustaqiem” lalu “Bet Jeshua Hamasiah”. Pada intinya kelompok ini berpendapat bahwa “nama Allah” adalah nama dewa berhala Arab, karena itu haram disebut oleh umat Kristen dan harus dihapus dari dalam Alkitab (terbitan LAI). Namun, sejak difatwa “halal darahnya” oleh Forum Ulama Umat Islam (FUUI) Bandung pimpinan KH M. Athian Ali Da’i, MA, dan pengurusnya “kabur” ke Singapura, otomatis lembaga tersebut tidak beroperasi lagi. Sebagai gantinya, kini dibentuklah Pers. “Hodu Ladohai”, Jakarta.

Lalu, ada juga kelompok senafas bernama Jaringan Gereja-gereja Pengagung Nama YAHWEH yang menerbitkan Kitab Suci Umat Perjanjian Tuhan (2002). Muncul juga Pdt. Yakub Sulistya, S.Th. dengan Gereja Ruhulkudus “Surya Kebenaran” yang merupakan bagian dari Gereja Alkitab Injili Nusantara (GAIN). Ada juga tokoh lain, yaitu Pdt. Teguh Hindarto, S.Th., yang mendirikan “Nafiri Yahshua Ministry”, Kebumen yang menerbitkan berbagai brosur mengenai “Nama Allah yang Sejati: YEHUWA”.

Akibat kegiatan mereka, umat Islam di beberapa daerah/negara kemudian terpancing dan memberikan teguran keras agar umat Kristen tidak menggunakan nama Allah. Di Wonosobo, Majlis Ta’lim Ar-Rodd mengeluarkan teguran keras dan larangan tersebut (2004). Badan Pengurus Pusat Ikatan Mubaligh Seluruh Indonesia juga melayangkan surat (tertgl. 1 Nopember 2004) ke Dirjen Bimas Kristen Protestan Depag RI dan Lembaga Alkitab Indonesia, dengan tembusan ke banyak pihak pemerintah.

Di Malaysia, kasus Jill Ireland yang menggugat pemerintah Malaysia dengan alasan telah melanggar haknya atas kebebasan beragama juga muncul berkaitan dengan kasus penggunaan nama “Allah”. Media masa tanah air –baik edisi cetak maupun digital-- tidak luput memuat beritanya, misalnya Jawa Pos, edisi Kamis, 27 Nopember 2008. Sedangkan media internasional yang memuat adalah International Herald Tribune, edisi Sabtu, 29 Nopember 2008.

Tidak itu saja, umat Kristen yang selama ini terbiasa menggunakan kata “Allah” pun ikut tertantang memberikan jawaban. Di antaranya, Ir. Herlianto, M.Th., dari Yayasan Bina Awam (Yabina Ministry), Bandung yang menulis buku menjawab tulisan “para pengagung Yahweh”. Buku itu berjudul “Siapakah yang Bernama Allah?” dan diterbitkan oleh BPK Gunung Mulia, Jakarta. Selain itu, Yabina Ministry juga menerbitkan buku saku berjudul “Nama Allah: Nama Tuhan yang Dipermasalahkan”.

Isi buku saku tersebut mencakup 11 tema: (1) Sejarah Timbulnya Masalah, (2) Bangsa dan Bahasa Ibrani, (3) Bangsa dan Bahasa Arab, (4) Yahweh atau Allah? (5) “Yahweh”: Nama Satu-satunya? (6) Bolehkah “YHWH” Diterjemahkan? (7) Kitab Suci Torat dan Injil, (8) Kitab Suci Umat Perjanjian Tuhan, (9) Islamic Invasion, (10) Tiada Tuhan Selain Yesus, dan (11) Akhir Kata.

Jawaban yang lebih ekstrim lagi diberikan oleh Posma Situmorang, yang menyatakan bahwa, “baik nama ‘Allah’ maupun ‘Yahweh’ keduanya haram dipergunakan dalam Alkitab!!!”. Alasannya, nama Tuhan Bapa adalah ‘Yesus’, nama Roh Kudus adalah ‘Yesus’, dan nama Tuhan Anak juga ‘Yesus’. Artinya, menurut Posma, harus nama Yesus (?) yang dipergunakan untuk menyebut nama Tuhan dalam Alkitab.

Beberapa waktu yang lalu, dunia maya di Indonesia juga digemparkan dengan munculnya blog (teswordpress.wordpress.com) yang berisi penghinaan, baik terhadap “Allah” maupun terhadap Hadhrat Akram Muhammad Mustafa Rasulullah saw. Di dalamnya dimuat ungkapan-ungkapan yang jauh dari norma-norma kesusilaan, jangankan lagi dilihat dari akhlak agama yang luhur, terutama Islam. Bahasanya pun jauh dari kesopanan, sedangkan tuduhannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Namun, titik singgungnya tetap masih masalah “Nama Allah”!

Tulisan sederhana ini bermaksud menyusuri jejak blog tersebut. Dengan sarana seadanya (hanya ditemani PDA) dan ditunjang Ilmu Penyelidikan Redaksi (Redaktionsgeschichte), Penulis akan menganalisa siapa pembuatnya (?), asalnya (daerah/kelompok sektenya [?]), motif dan perkembangan kemampuannya di dunia maya (?).


MENGENAL PROFIL PEMBUAT BLOG

DUA kata sandi di atas meninggalkan jejak yang kabur dalam penelusuran identitas pembuat blog (teswordpress.wordpress.com). Hingga kini identitas pembuat blog tersebut belum diketahui. Namun dari beberapa “jejak” (footsteps) lain yang ditinggalkannya di belantara maya (cyberspace) dapat diketahui bahwa pembuatnya memiliki keterkaitan dengan SMP 48 Jakarta, Pasar Bogor dan Cafe Starbuck Bogor serta suatu daerah di Jakarta Utara. Selain terpengaruh dengan Saksi Yehuwa dan Mormon, pembuatnya juga tentunya menggemari dunia spionase, ini dikarenakan sering membaca dan menyaksikan tayangan-tayangan VCD mengenai kerusuhan di Poso, Ambon (Maluku).

Perkembangan pemikirannya pun dapat terlacak, di antaranya, ia mulai “goyah” akan kepercayaan Kristennya. Setelah 12 tahun lebih mempelajari Alkitab, akhirnya mulai timbul kebimbangan di dalam dirinya. Sehingga melalui seorang teman Islamnya, ia dipertemukan dengan Irena Handono dan Persatuan Iman Tauhid Indonesia (PITI, dulu: Persatuan Islam Tionghoa Indonesia/ Yayasan “Abdoel Karim Oey”). Dari sanalah ia mendapat referensi tentang Kristologi: pertentangan ayat-ayat Alkitab, kepalsuan Trinitas, dan lain-lain (yang bersumber dari buku-buku Ahmed Deedat).

Kebimbangan tersebut sedikit demi sedikit akhirnya sirna setelah ia berjumpa dengan penginjil Saksi-saksi Yehuwa dan Mormon yang dianggapnya bisa menjawab apa yang dikemukakan para Kristolog Muslim. Bahkan, setelah merasa memiliki “senjata yang ampuh”, ia kemudian melakukan “serangan balik” bukan saja terhadap Kristologi versi Islam tersebut, bahkan juga terhadap sekte-sekte Kristen sendiri.

Dalam melakukan aktifitas di dunia maya, penulis blog tersebut banyak menggunakan alamat e-mail/username. Beberapa di antaranya, penulis sebutkan:

mohsa@gmail.com
mohsa2a@gmail.com
pirujumat2@gmail.com
poliisa@gmail.com
poliisa2@gmail.com
duit888@gmail.com, dan
cumateskoq3@gmail.com.

Kemampuan membuat blogspot/webblog itu diperoleh oleh pembuatnya secara bertahap: melalui otodidak dan pelatihan. Ada masanya ketika penulis blog tersebut mengalami kebingungan manakala miliser lainnya meng-inginkannya membuat blog. Namun setelah dua bulan kemudian, penulis tersebut telah mampu membuat blog sederhana setelah melalui latihan “yang cukup keras”. Maklumlah, menurutnya, “gue memang agak telmi”.

Kemampuan tersebut kemudian semakin meningkat setelah mengikuti workshop pada pameran komputer di Jakarta Convention Centre (JCC), 15 Juni 2008 (yang olehnya disebut sebagai bertepatan dengan “Hari Bapak”). Pembuat blog itu juga pernah ikut “Facebook” namun dengan registrasi data minim yang juga disamarkan.

Blog-blog yang dibuat dan forum dunia maya lainnya yang sering diikuti oleh pembuat blog itu, di antaranya:

www.kocakhumor.dagdigdug.com
www.hotarticle.org
www.sabdaspace.org
www.kebohongandariislam.wordpress.com
www.soangsoang.multiply.com
www.testfriendster.blog.friendster.com
www.cumateskoq888.blogspot.com
www.besorahonline.com.


MENERAPKAN ILMU PENYELIDIKAN REDAKSI

Membaca seluruh naskah/tulisan yang tercantum dalam blog teswordpress.wordpress.com membuat Penulis yakin, bahwa pembuatnya pastilah sangat terpengaruh dengan apologetika Kristen versi Saksi-saksi Yehuwa (Jehova’s Witnesses) dan “Gereja Orang-orang Suci dari Zaman Akhir” (Mormon). Istilah-istilah yang tercantum di dalamnya merupakan ciri khas kedua kelompok tersebut, terutama Saksi-saksi Yehuwa. Hanya kelompok Watchtower Bible & Tract Society-lah yang sering mempopulerkan kajian tentang “Lucifer” dan “Angka 666”.

Bahan bakar tulisan itu disulut bukan saja oleh literatur Saksi-saksi Yehuwa, melainkan juga oleh buku “The Islamic Invasion: Confronting the World’s Fastest Growing Religion” (Harvest House Publishers, Eugene, 1992). Nyata sekali, pembuat blog juga memiliki buku “The Choice” karya Ahmed Hussein Kazhim Deedat. Bagian “What the Bible Says About Muhummed pbuh?” sangat mempengaruhi pemikirannya sehingga definisi tentang Nubuatan (prophecy) sekilas dibahas olehnya.

Apabila diterapkan Ilmu Penyelidikan Redaksi (Redaktionsgeschichte) pada tulisan tersebut, maka terlihat Saksi Yehuwa-Katolik Centris. Fakta-fakta utama mengenai sebutan JHVH, Lucifer dan Angka 666 adalah term Saksi-saksi Yehuwa, dibumbui dengan penyedap umum dalam apologetik-dialektik (na’udzubillah): “batu Ka’bah di Mekkah”, “Muhammad Pedofil”, “Al-Qur’an Buku Setan”, dan lain-lain.

Namun, satu hal yang menjadi ciri pembeda dengan Saksi-saksi Yehuwa adalah ungkapan “Rasul Santo Yohanes” atau “Rasul Santo Yohanes Penginjil di Pulau Patmos” dan juga “Santo Tadeus” atau lengkapnya “Santo Yudas Tadeus” dan “Ratu Adil Maria” alias “Ratu Sorga” alias “Ratu Rosario” alias “Ratu Adil Ratu Timur” alias “Ratu Doa” alias “Ratu Penginjil” dan “Ratu Kristen” yang Katolik Centris. Ciri pembeda lainnya adalah, pembuat blog itu “mengamini” nubuatan (bukan ramalan) Jayabaya. Menurutnya, kristenisasi total di Indonesia adalah tahun 2121. Ini adalah ciri Katolik, tepatnya Katolik Karismatis.

Dari fakta-fakta tersebut, ternyata pembuat blog itu bukanlah asli pengikut Saksi-saksi Yehuwa, melainkan Kristen “gado-gado”. Awalnya, ia adalah seorang Katolik biasa, lalu berjumpa Saksi-saksi Yehuwa dan Mormon, melahirkan sintesa Katolik dan Saksi-saksi Yehuwa dan Mormon (istilah Penulis, “Kawamor”). Ciri Katolik-nya masih terekam jelas, istilah yang digunakan olehnya “Tri-Unitas” (Tuhan Bapak-Tuhan Anak-Ibu Tuhan + (Tuhan) “Angin Bersih” [Roh Kudus]). Ciri ini masih senafas dengan ciri internal ketuhanan (divinity) dalam Saksi-saksi Yehuwa juga.


KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

Kesimpulan yang dapat diambil setelah menelusuri jejak pembuat blog tersebut adalah:

Pembuat blog tersebut adalah seorang Katolik-Jawa(?) yang sedang “kebingungan” dan “mencari kebenaran lain (the others)” karena setelah mempelajari Alkitab selama 12½ tahun malah menemukan kebimbangan;

Pembuat blog tersebut sangat terobsesi dengan peristiwa pembantaian yang terjadi di Maluku, dimana seorang ibu harus kehilangan empat putrinya karena dibantai oleh orang-orang Islam; dari sini kebenciannya terhadap Islam muncul; ia mengingat terus sebuah kota di Maluku Utara;

Pembuat blog tersebut adalah seorang amatiran dalam dunia maya. Buktinya, pada awalnya untuk membuat blog saja harus belajar selama dua bulan dan ikut workshop; pernah belajar membuat blog di rumah temannya yang memiliki akses internet;

Pembuat blog mengerti dunia intelijen/spionase (?), terbukti sangat berhati-hati dan menyadari bahwa dirinya sedang/akan dilacak; sehingga tidak mau meninggalkan jejak (terutama nama asli) sekalipun di dunia maya;

Pembuat blog tidak mengakui bahwa Yesus (Jeshua) itu adalah nabi Isa as yang disebutkan dalam Al-Qur’an; baginya, antara Yesus dengan nabi Isa as adalah dua sosok berbeda;

Pembuat blog masih mempercayai doa novena Santo Yudas Tadeus, yang menunjukkan bahwa awalnya ia mestinya seorang Katolik; kecintaannya terhadap Santo Tadeus sangat tinggi.

Pembuat blog tidak mempercayai kedatangan Yesus yang kedua kalinya. Baginya, “Ratu Adil” dalam Jangka Jayabaya adalah “Maria Ibunda Tuhan Jeshua”.

Setelah menyusuri hal-hal tersebut, penulis memberikan saran-saran untuk mengungkap profil pembuat blog tersebut --dikarenakan memang ia tidak meninggalkan jejak/identitas sama sekali di dunia maya-- sebagai berikut:

Apabila apa yang dikatakanya adalah benar, maka kita tinggal kontak Irena Handono untuk konfirmasi: apakah pernah didatangi seorang Kristen/Katolik yang sedang “kebingungan” dan tinggal “ketok pintu” saja, yang datang diantar temannya Muslim;

Apabila apa yang dikemukakannya adalah benar, tinggal kontak pusat Saksi-saksi Yehuwa (Watchtower & Tract Society) dan Mormon, Jakarta untuk konfirmasi kebenarannya (biasanya ada catatan terinci mengenai sasaran tablig: nama, alamat, nomor telepon, dll.);

Apabila apa yang ditinggalkannya adalah akurat, kita hanya tinggal menyusuri jejaknya di warnet tertentu di wilayah Jakarta Utara, wilayah Bogor (terutama Citeureup), menyusuri identitas para alumnus SMP 48 Jakarta, para pengunjung Cafe Starbuck Bogor, dan lain-lain (ini memakan waktu lama);

Langkah berikut juga terbilang cukup efektif (meski menguras waktu juga), yaitu menghubungi para tokoh “hamba-hamba Yahweh” yang kini jumlahnya baru 91 orang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Cepu, Magelang, Solo, Kebumen, Sleman-Yogya, Banyuwangi, Tulungagung; investigasi bisa langsung kepada tokoh yang selama ini dianggap “ekstrim” dan “barisan sakit hati”, misalnya JGM dan KDF.[]