[Khotbah Jumat] Pesan Awal Tahun 2009 Imam Jemaat Islam Ahmadiyah Sedunia

Semoga Allah Taala memberi taufik dan kemampuan kepada orang-orang Ahmadi untuk berdoa dengan khusyuk dan penuh semangat untuk kedamaian dunia dan memohon perlidungan bagi dunia terhadap ancaman peperangan serta untuk mempersatukan seluruh Ummat manusia. Aamiiin. Hadhrat Khalifatul Masih V atba. berdoa untuk tahun [2009] ini: Semoga dipenuhi dengan sukses dan kemakmuran/kesejahteraan yang dipenuhi dengan rahmat Ilahi bagi seluruh orang-orang Ahmadi.

Jika konflik yang terjadi di dunia Islam sekarang ini tidak dapat terselesaikan untuk tercapainya kedamaian, Hudhur atba. bersabda, beliau sudah melihatnya; bahwa, satu demi satu perang dunia itu sudah ada di hadapan mata dan tidak akan jauh lagi.[]

--
Shalawat dan Berdoa untuk Mencegah Konflik dan Meraih Kedamaian
(Intisari Khutbah Jum’at Tanggal 2 Januari 2009)

Disampaikan oleh Hadhrat Khalifatul Masih V Mirza Masroor Ahmad atba., Imam Jama’at Muslim Ahmadiyyah


--
NOTE: Alislam Team (& Tanslater / Penerjemah) takes full responsibility for any errors or miscommunication in this Synopsis of the Friday Sermon

Penerjemah ke Bahasa Indonesia: H. Pipip Sumantri

--
Khutbah Jum’at pertama dalam tahun ini difokuskan pada bagaimana kedamaian itu dapat diraih dan bagaimana caranya agar dunia dapat membebaskan dirinya dari berbagai macam konflik yang sedang terjadi, yang kebanyakannya atas dalih dengan meng-atasnamakan Tuhan.

Huzur (aba) meminta perhatian atas kenyataannya bahwa hari Jum’at ini adalah Jum’at pertama, baik pada kalender Tahun Bulan (Qamariyah) maupun kalender Tahun Matahari (Syamsiyah). Awal dari tahun kalender ini bisa saja pernah sama-sama terjadi di masa yang lampau, tetapi yang sekarang ini yang kebetulan terjadi pada Perayaan Seabadnya Khilafat dari Hadhrat Masih Mau’ud (as) dapat dipastikan tidak pernah terjadi dalam sejarah kemanusiaan itu. Semoga Allah Taala membuat kejadian ini sebagai sumber rahmat keberkatan Allah yang besar bagi Jama’at Ahmadiyyah di seluruh dunia, Aamiiin.

Huzur (aba) mengatakan bahwa beliau ingin menggunakan kesempatan ini untuk menarik perhatian dari para Ahmadi di seluruh dunia untuk meng-intensifkan doa-doanya kepada Tuhan. Beliau mengingatkan kepada kami akan pentingnya dan signifikan-nya hari Jum’at ini yang berkaitan dengan Al-Masih di zaman yang akhir ini, pada saat ketika orang-orang Muslim yang non-Ahmadi itu sedang menghadapkan perhatiannya pada usaha-usaha dan tujuan duniawi serta materialistic dan tidak memujakan hari ini yang tidak semestinya..

Dalam Surah Jum’ah, Allah Taala telah menyatakan secara khusus bahwa orang-orang Muslim itu harus meninggalkan segala macam bisnis duniawi untuk melakukan Shalat Jum’at secara berjama’ah. Dalam Surah yang sama juga menyebutkan khabar suka tentang kedatangan Al-Masih Akhir Zaman, yang akan melanjutkan kembali misi perjuangan Yang Mulia Rasulullah (saw), yakni menyebarkan ajaran sejati dari Kitab Suci Alqur-aan, memperlihatkan caranya untuk mensucikan jiwa dan mengembang-biakkan kebijakan Islami, serta untuk mempersatukan seluruh umat manusia di bawah satu bendera, semuanya adalah untuk meraih kedekatan kepada Allah Taala dan mendapatkan ridha Tuhan.

Hadhrat Masih Mau’ud (as) telah menerangkan bahwa pada zamannya Yang Mulia Rasulullah (saw) itu “kesempurnaan dari petunjuk” (takmeel-e-hidayat) itu, yakni Kitab yang lengkap dan sempurna itu telah diwahyukan kepada beliau (saw), di mana sesudahnya itu, tidak akan diperlukan lagi satu Undang-undang Syariah yang baru, di mana ke-universal-an dari Kitab ini akan tetap berlaku sampai Hari Kiamat, yang di dalam Kitab ini pun mengandung nubuatan-nubuatan mengenai penemuan discoveries di masa mendatang; singkatnya, inilah Kitab yang berisikan petunjuk yang sempurna bagi seluruh ummat manusia. Zamannya Hadhrat Masih Mau’ud (as), yaitu zaman sekarang ini, merupakan zaman “penyempurnaan penyebaran dari petunjuk ini” (takmeel-e-isha’at-e-hidayat), yang berarti bahwa petunjuk sempurna yang telah diturunkan kepada Yang Mulia Rasulullah (saw) itu akan disebar-luaskan ke seluruh penjuru dunia.

Kami sedang menyaksikannya sekarang ini bahwa dengan adanya kemajuan teknologi itu, sekarang digunakan untuk tujuan tersebut. Dari siarannya dengan melalui satelit dsb. di zaman Hadhrat Masih Mau’ud (as) sekarang ini, digunakan untuk menyebar-luaskan pesan amanat Islam sejati. Pekerjaan ini menjadi sumber untuk meningkatkan keimanan dari orang-orang Mukmin (yang beriman), yang sedang menyaksikannya dalam kehidupannya itu. [Sebagai catatan tambahan, Huzur (aba) menyebutkan bahwa Dr. Professor Abdus Salam mendasarkan risetnya itu pada ajaran K.S. Alqur-aan yang menemukan bahwa ada 700 ayat-ayat dari Kitab Suci Alqur-aan yang berhubungan dengan sains atau informasi scientific. Para ahli riset orang Muslim haruslah mengambil manfaat dari Khanazah bahwa Kitab Suci Alqur-aan itu mengandung dan mengungkapkan kepada dunia tentang kemukjizatan dari Kitab Ilahi ini.]

Mengambil perhatian sekali lagi pada kenyata-annya bahwa kalender Qamariyah dan Syamsiyah itu sesungguhnya keduanya adalah system yang telah diciptakan oleh Tuhan, Huzur (aba) menekankan kembali kepada para Ahmadi untuk menaruh perhatian pada shalat dan doa-doa mereka. Semoga Allah Taala mengkaruniai hasil kejayaan yang besar dalam kemajuan duniawi dan spiritual kepada Jamaat Ahmadiyyah agar seluruh dunia menjadi saksi akan rahmat keberkatan besar yang diberikan Allah kepada Jamaat ini. Huzur (aba) mengatakan bahwa kemenangan-kemenangan ini tidak akan diperoleh kecuali dan hanyalah jika setiap orang Ahmadi dan setiap Jamaat menaruh perhatiannya akan pengamalan dari ajaran-ajaran dari Kitab Suci Alqur-aan ini di dalam kehidupan mereka itu dan menyebarkan ajaran ini ke dunia di sekitar mereka dengan usaha dan semangat yang tinggi, sehingga mereka benar-benar berhak untuk dinamakan sebagai “khair-e-ummat” yakni sebagai umat dan bangsa yang terbaik.

Ini adalah satu tanggung-jawab yang besar sekali yang ditaruh di atas pundak setiap orang Ahmadi, dan jika hal ini tidak dilaksanakan, maka kami itu akan gagal untuk dapat merima berkah rahmat dari Allah. Kami itu haruslah ingat bahwa pertolongan dan bantuan dari Tuhan itu selalu dekat, dan berkat rahmatnya senantiasa meningkat pada setiap adanya kesusahan, dengan syarat bahwa kita itu harus senantiasa berpaling kepada-Nya dan memohonkan rahmat-Nya. Huzur (aba) meminta kepada semua Jamaat di seluruh dunia untuk mem-bangkitkan satu gairah baru dan memperbaharui semangat dalam usahanya untuk mengamalkan praktek-praktek Islami di dalam kehidupan mereka, sehingga Tuhan melimpahkan kecintaan-Nya kepada kita dan menerima doa-doa kita untuk mengibarkan tinggi-tinggi bendera Islam di dunia.

Yang Mulia Rasulullah (saw) dan Hadhrat Masih Mau’ud (as) kedua beliau itu telah menjamin bahwa dengan membaca doa Shalawat itu adalah rumusnya untuk dikabulkannya doa-doa. Tetapi dengan membaca Shalawat saja tidaklah cukup; kami itu harus memenuhi standar kualitas untuk penerima berkat-berkatnya dari Shalawat tsb.

Huzur (aba) menyebut sebuah Hadits bahwa Hadhrat Anas bin Maalik (ra) menyampaikan bahwa Yang Mulia Rasulullah (saw) bersabda: Untuk setiap Durood Shareef, Shalawat yang engkau baca, 10 dosa akan diampuni, 10 amal shaleh akan dimasukkan ke dalam daftar amalannya dan akan menaikkan ketinggian statusnya 10 derajat (Nisai). Sehubungan dengan Hadits ini, maka semua dan setiap orang dari kita haruslah berusaha keras untuk dapat meraih rahmat-rahmat ini dengan banyak-banyak kali membaca doa Shalawat itu.

Hadhrat Abu Bakr Siddiq (ra) mengatakan bahwa saya mendengar Yang tercinta Nabi Muhammad (saw) bersabda bahwa pada Hari Kiamat itu, beliau akan menjadi perantara untuk memintakan ampunan kepada siapa yang membaca Shalawat Durood Shareef bagi beliau. Sehubungan dengan Hadits ini, maka sangatlah penting untuk diingat bahwa tidak setiap orang akan mendapatkan perantara ini, yang hanya akan diberikan kepada orang yang hatinya suci-bersih, yang tidak ada kedengkian dan perasaan dendam di dalamnya, orang yang berhak menerima intersesi, perantara ini.

Yang Mulia Rasulullah (saw) datang ke dunia sebagai Utusan untuk Perdamaian dan Persatuan. Apakah orang-orang Muslimin di dunia sudah merefleksikan ajaran dari Nabi (saw) tersebut? Kami dengar dari berita setiap hari bahwa satu Sekte Muslim menyerang Sekte lainnya, seorang Muslim yang melakukan bunuh diri dengan bom telah membunuh banyak orang-orang Muslim lainnya, dan seterusnya. Semua golongan-golongan ini adalah orang-orang Muslim, semuanya membaca Shalawat, namun siapakah yang akan menjadi penerima rahmat dari membaca Shalawat ini? Inilah yang harus dengan secara mendalam memikirkan dan merenungkannya!

Ini juga adalah tugas bagi orang yang membaca Shalawat, untuk meningkatkan kecintaannya kepada Yang Mulia Rasulullah (saw) dan keluarga beliau (baik yang ada hubungan darah maupun yang keluarga rohaniahnya, yakni para sahabat (di zamannya dan juga mereka yang mengikuti ajaran beliau saw. di kemudian hari)), dan juga untu berdoa bagi Ummat ini agara mereka itu benar-benar mengerti dan memperoleh manfaatnya dari membaca Shalawat ini. Kita semua akan dapat menjadi lebih dekat lagi kepada Allah dengan mengikuti jejak contoh dari mereka yang dicintai oleh Yang Mulia Rasulullah (saw) dan contoh dari mereka yang mencintai Yang Mulia Rasulullah (saw). Jika saja Ummat Muslim ini mengerti akan konsep ini, maka segala macam konflik itu akan dapat terselesaikan.

Setiap orang Ahmadi itu, bagaimana pun juga, harus terus berdoa dan bersujud, dan untuk membaca doa Shalawat, serta memohon perlindungan dan rahmat-Nya, serta berjuang untuk meningkatkan kecintaannya kepada Yang Mulia Rasulullah (saw) dan kepada yang dikasihinya dan dicintai oleh beliau, serta memperlihatkan kecintaan yang tidak ada tara perbandingannya kepada beliau-beliau ini. Hadhrat Masih Mau’ud (as) telah banyak kali menulis tentang orang-orang yang benar-benar suci yang dihubungkan dengan para sahabat Yang Mulia Rasulullah (saw), (Huzur (aba) membacakan ikhtisar berkenaan dengan kebajikan Hadhrat Imam Hussain (ra), Hadhrat Abu Bakar (ra), Hadhrat Umar (ra), yang kami hormati dan memujai mereka yang ada hubungan spiritual dan hubungan secara fisik dengan Y.M. Nabi (saw) itu.

Huzur (aba) juga menyebutkan bahwa konflik yang sedang terjadi antara Israel dan Palestina saat ini sebagai tidak berimbang dan tidak proporsional dalam segala halnya. Orang-orang Palestina itu haruslah merubah cara-cara mereka dengan bersujud di hadapan Tuhan dan memohonkan pertolongan-Nya, meminta rahmat belas-kasihan-Nya, serta untuk mengenali Imam-nya di zaman sekarang ini. Jika konflik yang terjadi di dunia Islam sekarang ini tidak dapat terselesaikan untuk tercapainya kedamaian, Huzur (aba) mengatakan beliau sudah melihatnya bahwa satu satu perang dunia itu sudah ada di hadapan mata dan tidak akan jauh lagi.

Semoga Allah Taala memberi taufik dan kemampuan kepada orang-orang Ahmadi untuk berdoa dengan khusuk dan penuh semangat untuk kedamaian dunia dan memohon perlidungan bagi dunia terhadap ancaman peperangan serta untuk mempersatukan seluruh Ummat manusia. Aamiiin. Huzur (aba) berdoa untuk tahun (2009) ini semoga dipenuhi dengan sukses dan kemakmuran / kesejahteraan yang dipenuhi dengan rahmat Ilahibagi seluruh orang-orang Ahmadi.[] (PPSi/Mersela, 5 Januari 2009)